Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Film Sci-Fi yang Dinilai Akurat secara Ilmiah, Ada Interstellar

Interstellar (dok. Legendary Pictures/Interstellar)
Interstellar (dok. Legendary Pictures/Interstellar)

Film science fiction alias sci-fi tidak pernah gagal dalam menghadirkan premis paling liar menjadi sesuatu yang terlihat nyata. Menggabungkan imajinasi dan sains, para sineas berupaya menyelaraskan dua aspek yang bertolak belakang agar tetap masuk akal. 

Dari sinilah para ilmuwan dan pakar terlibat. Tidak hanya berperan sebagai konsultan, mereka ikut mengeksplorasi seberapa besar kemungkinan ide-ide liar tersebut dapat terjadi di dunia nyata. Tidak mengejutkan jika penggambaran di beberapa film sci-fi ini dinilai akurat secara ilmiah.

1. 2001: A Space Odyssey (1968)

2001: A Space Odyssey (dok. Metro-Goldwyn-Mayer/2001: A Space Odyssey)
2001: A Space Odyssey (dok. Metro-Goldwyn-Mayer/2001: A Space Odyssey)

Selang 57 tahun sejak perilisannya, 2001: A Space Odyssey masih memegang takhta sebagai film sci-fi terbaik sepanjang masa. Terinspirasi dari cerpen The Sentinel, Stanley Kubrick dan Arthur C. Clarke melakukan riset mendalam dalam proses penulisan naskah.

Hasilnya, film ini dipuji berkat penggambaran para astronot yang realistis sebagai sosok individu terlatih dengan rutinitas yang sistematis. Detail mengenai kesunyian luar angkasa serta interaksi manusia dengan akal imitasi (AI) semakin memperkuat akurasi ilmiahnya di mata para ahli.

2001: A Space Odyssey mengikuti perjalanan umat manusia mengarungi ruang kosmik untuk menemukan asal-usul benda misterius yang terkubur di bawah permukaan bulan. Misi yang semula berjalan mulus berubah drastis ketika HAL 9000, komputer canggih yang mengendalikan pesawat, bermasalah.

2. The Andromeda Strain (1971)

The Andromeda Strain (dok. Robert Wise Productions/The Andromeda Strain)
The Andromeda Strain (dok. Robert Wise Productions/The Andromeda Strain)

Diadaptasi dari novel karya Michael Crichton, The Andromeda Strain mengisahkan sekelompok ilmuwan dari fasilitas rahasia dikerahkan untuk menganalisa sebuah mikroba luar angkasa mematikan yang telah memusnahkan seluruh populasi di sebuah kota. Berlomba dengan waktu, mereka berupaya menemukan penawar sebelum organisme tersebut menyebar luas dan mengancam keselamatan umat manusia.

Meskipun terdengar mustahil, tidak menutup kemungkinan bagi mikroorganisme dari luar angkasa ikut terbawa ke Bumi dan menyebabkan manusia terjangkit penyakit. Hal tersebut diamini dengan para ilmuwan yang telah membuktikan kemampuan mikroba dalam bertahan hidup di kondisi ekstrim seperti luar angkasa.

3. Contact (1997)

Contact (dok. Warner Bros. Pictures/Contact)
Contact (dok. Warner Bros. Pictures/Contact)

Diadaptasi novel berjudul sama besutan Carl Sagan, Contact dinilai sebagai salah satu film sci-fi paling akurat secara ilmiah. Gelombang radio umum digunakan dalam upaya berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa.

Para astronom ditampilkan memecahkan pesan tersebut menggunakan pola dan perhitungan rumit. Sesuai teori ilmuwan mengenai kemungkinan besar bagi kehidupan asing menjalin komunikasi melalui matematika sebagai bahasa universal.

Contact mengikuti Dr. Arroway (Jodie Foster), seorang astronom yang berhasil memecahkan sinyal yang ia terima dari bintang Vega. Sinyal tersebut berisi pesan yang menginstruksikan umat manusia untuk membangun sebuah mesin antarbintang, membuat dunia gaduh berebut kendali akan penemuan tersebut.

4. Moon (2009)

Moon (dok. Lunar Industries/Moon)
Moon (dok. Lunar Industries/Moon)

Melalui film debutnya, Moon, sutradara Duncan Jones sukses membuat komunitas ilmuwan terpukau. NASA bahkan menggunakan sejumlah aspek dalam film sci-fi underrated satu ini seperti pemanfaatan bulan sebagai sumber energi hingga pesawat luar angkasa sebagai bahan diskusi dengan para ilmuwan, insinyur, dan calon astronot.

Moon berfokus pada Sam Bell (Sam Rockwell), seorang astronot yang antusias untuk kembali ke Bumi dan berkumpul dengan keluarganya. Di 3 minggu terakhir dalam kontrak 3 tahunnya, Sam tetap menjalankan aktivitasnya di stasiun penambangan helium-3 di Bulan dengan bantuan akal imitasi bernama GERTY. Hingga Sam mengalami kecelakaan dan ketika terbangun, ia mendapati bahwa dirinya tidak lagi sendirian.

5. Contagion (2011)

Contagion (dok. Participant/Contagion)
Contagion (dok. Participant/Contagion)

Dalam proses penulisan naskahnya, Steven Soderbergh dan Scott Z. Burns berkonsultasi dengan Dr. Ian Lipkin, profesor epidemiologi di Columbia University’s Mailman School of Public Health. Bukan tanpa sebab, Soderbergh merasa tertantang untuk menggambarkan penyebaran pandemi seakurat mungkin dan minim dramatisasi.

Contagion sendiri menyoroti upaya komunitas medis global dalam menemukan obat penawar untuk epidemi mematikan. Berpacu dengan waktu, virus misterius yang ditularkan melalui udara menyebar dalam waktu singkat dan telah menelan ribuan korban jiwa.

6. Her (2013)

cuplikan film Her (dok. Annapurna Pictures/Her)
cuplikan film Her (dok. Annapurna Pictures/Her)

Her berfokus pada kehidupan Theodore (Joaquin Phoenix) yang berubah drastis usai menemukan sebuah sistem operasi yang dirancang untuk beradaptasi dan berkembang sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Diberi nama Samantha (Scarlett Johansson), Theodore mendapati dirinya jatuh hati pada sistem operasi tersebut.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi saat ini, situasi yang terjadi dalam Her bukan lagi hal yang mustahil. Banyak perusahaan teknologi raksasa berlomba-lomba merilis akal imitasi (AI) dengan beragam fitur. Salah satunya adalah respon yang natural layaknya berinteraksi dengan sesama manusia.

7. Interstellar (2014)

Interstellar (dok. Legendary Pictures/Interstellar)
Interstellar (dok. Legendary Pictures/Interstellar)

Christopher Nolan menggandeng Kip Thorne, seorang fisikawan teoretis dan pemenang Nobel Prize, dalam penggambaran lubang hitam, lubang cacing, dan fenomena relativitas lainnya yang dimuat dalam Interstellar. Hasilnya, penggambaran lubang hitam Gargantua dalam film ini dinilai sangat akurat dan membantu para ilmuwan dalam mempelajari bentuk dan perilaku dari lubang hitam.

Interstellar mengisahkan kondisi Bumi yang sudah tidak layak huni dan dilanda krisis pangan. Dalam upaya menyelamatkan umat manusia dari kepunahan, mantan pilot NASA, Joseph Cooper (Matthew McConaughey), direkrut untuk membawa para peneliti dalam misi pencarian planet baru layak huni.

8. Ex Machina (2014)

Ex Machina (dok. A24/Ex Machina)
Ex Machina (dok. A24/Ex Machina)

Alex Garland sebagai sutradara sekaligus penulis naskah membawa konsep akal imitasi ke ranah yang lebih ekstrim. Meskipun sejauh ini belum ada program AI yang benar-benar lolos Turing Test–sebuah tes yang dirancang oleh Alan Turing untuk menguji kecerdasan buatan–tidak menutup kemungkinan jika di masa depan akan ada mesin yang menunjukkan perilaku atau kecerdasan yang setara dengan manusia.

Ex Machina mengikuti Caleb (Domhnall Gleeson), seorang programmer muda yang memenangkan kompetisi di tempatnya bekerja. Alih-alih mendapatkan liburan seperti yang dijanjikan, Caleb justru menjadi bagian dari eksperimen aneh bosnya, Nathan (Oscar Isaac), yang memaksanya berinteraksi dengan akal imitasi dalam wujud fisik perempuan bernama Ava (Alicia Vikander).

9. The Martian (2015)

cuplikan film The Martian (dok. 20th Century Studios/The Martian)
cuplikan film The Martian (dok. 20th Century Studios/The Martian)

Mengikuti jejak penulis novelnya, Andy Weir, sutradara Ridley Scott dan tim menggarap The Martian seakurat mungkin. Dengan bantuan NASA, mereka membangun set kapal luar angkasa dan markas di Mars dengan sedetail mungkin. Para aktor dan kru lainnya turut menjalani serangkaian pelatihan untuk mempelajari rutinitas astronot.

The Martian mengikuti Mark Watney (Matt Damon), seorang astronot yang terdampar di Mars usai krunya terpaksa mengevakuasi diri dari badai dahsyat. Berbekal latar belakangnya sebagai ahli botani, Watney bertahan hidup di lingkungan Mars yang keras.

10. Arrival (2016)

cuplikan film Arrival (dok. FilmNation/Arrival)
cuplikan film Arrival (dok. FilmNation/Arrival)

Sutradara Denis Villeneuve dan tim menghabiskan waktu tidak sebentar dalam menggarap film yang diadaptasi dari cerpen Story of Your Life karya Ted Chiang. Dalam menciptakan bahasa asing, mereka berkonsultasi dengan sejumlah ahli bahasa dan pakar fonetik. Penulis naskah Eric Heisserer mengadopsi rangkaian proses rumit tersebut ke dalam naskah, sehingga setiap adegan di dalam Arrival terasa begitu nyata sekaligus menegangkan.

Arrival mengikuti profesor linguistik, Louise Banks (Amy Adams), direkrut usai pesawat luar angkasa misterius di 12 titik berbeda di Bumi untuk berkomunikasi dengan mereka. Bekerja sama dengan ahli bahasa lintas negara, Louise mempelajari bahasa mereka secepat mungkin demi mencegah meletusnya konflik global.

Kesepuluh film sci-fi di atas dinilai akurat secara ilmiah. Bisa jadi, apa yang diceritakan dalam film akan menjadi kenyataan, lho. Dari rekomendasi film sci-fi di atas, kamu sudah nonton yang mana saja, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us