6 Film tentang Bertahan Hidup Sendirian, Mengaduk Emosi!

Kengerian pertama dihadirkan film sci-fi Life of Pi (2012). Seorang pemuda India harus bertahan hidup di atas rakit di tengah samudera Pasifik bersama seekor harimau. Film ini menang empat piala Oscar dari sebelas nominasi, termasuk Sutradara Terbaik untuk sutradara Ang Lee.

Bermula saat seorang pemilik kebun binatang asal Pondicherry, India, berencana menjual seluruh hewannya karena masalah ekonomi. Berlayar menuju Kanada, Amerika, dia dan anaknya, Pi Patel (Suraj Sharma) bersama semua hewannya menaiki kapal kargo Jepang mengarungi samudera Pasifik.

Malangnya, badai ganas menghantam kapal dan merusaknya. Pi terombang-ambing dalam sekoci bersama heina, zebra, orangutan dan harimau Bengal di tengah lautan luas.

Film ini bakal mengajak penonton menemani Pi yang harus bertahan hidup selama enam bulan lebih bersama harimau yang siap menerkamnya kapanpun. Perjalanan yang penuh ketidakpastian berhasil dibungkus dengan visual apik yang sangat memanjakan mata.

Jika Pi harus bertahan hidup di atas sekoci di lautan luas, Noland (Tom Hanks) dalam film Cast Away (2000) harus bertahan hidup sendirian di pulau terisolasi. Film ini digarap oleh sutradara Robert Zemeckis yang juga penulis di film ikonik Back to the Future (1985).

Memperkenalkan Chuck Noland, Eksekutif layanan FedEx, yang mendadak harus meninggalkan calon istrinya untuk urusan bisnis pengiriman barang jalur udara. Setelah bertukar kado dengan sang kekasih, Noland berangkat menaiki pesawat FedEx di hari Natal.

Beberapa jam mengudara di atas samudera Pasifik, pesawat mengalami kendala serius karena cuaca ekstrem. Mencoba melakukan pendaratan darurat, pesawat hilang kendali dan jatuh di atas air. Beruntungnya Noland sudah memakai pelampung tapi dia justru terdampar di pulau tak berpenghuni.

Cast Away merekam usaha Noland bertahan hidup dengan sumber daya terbatas selama empat tahun. Keinginan untuk menyerah menjadi dilema yang selalu menghantui Noland. Tanpa ada teman, justru beberapa paket pelanggan yang dia amankan dan hadiah dari sang kekasih meyakinkan dia untuk berusaha mencari jalan pulang.

Rasanya tidak etis kalau ngomongi film bertema survival tapi tidak menyinggung Buried (2010). Film karya sutradara Spanyol, Rodrigo Cortés, ini menyorot pengemudi truk yang terkubur hidup-hidup dalam peti mati.

Diperankan Ryan Reynolds, seorang pengemudi truk bernama Paul Conroy yang bekerja di Irak mendapati dirinya terkurung dalam peti mati di suatu daratan di Irak. Ternyata sekelompok penjahat menjadikan Paul sebagai sandera untuk ditukarkan dengan uang sebesar 50 juta dollar.

Bermodalkan ponsel yang ditinggalkan para penjahat, Paul dipaksa berpacu dengan waktu. Dia harus segera menghubungi orang-orang penting yang dikenal sembari mengatur nafas agar tidak kehabisan oksigen.

Film berdurasi 1,5 jam ini mampu hadirkan ketegangan, meski diperankan satu orang di satu lokasi saja. Penonton ikut dibuat sesak dengan aksi Ryan Reynolds yang kebingungan, panik tapi harus tetap tenang.

Kalau tiga film sebelumnya bertempat di bumi, Gravity (2013) justru menghadirkan kengerian ketika harus bertahan hidup di ruang angkasa. Film ini sukses memborong tujuh Oscar dari sepuluh nominasi, termasuk menang untuk Cinematografi, Efek Visual dan Sutradara Terbaik.

Gravity mengisahkan perjalanan perdana ahli medis Dr. Ryan Stone (Sandra Bullock) ke luar angkasa bersama astronot veteran Matt Kowalski (George Clooney). Meski sempat gugup dan takut, Stone berhasil ditenangkan oleh Kowalski dan mulai membiasakan diri.

Asik menjalani rutinitas sambil menikmati kesunyian angkasa luar, Stone dibuat panik ketika peledakan satelit Rusia membuat puing-puing satelit menghantam pesawat mereka. Kengerian demi kengerian terjadi hingga akhirnya menyisahkan Stone seorang diri berjuang kembali ke bumi.

Sutradara Alfonso Cuarón mampu memanfaatkan waktu satu setengah jam dalam merangkum ketakutan, kegelisahan, hingga harapan Stone untuk berjuang. Visual hingga cinematografi nan indah menyempurnakan pengalaman penonton yang ikut merasakan apa yang dialami Stone.

Film berlatar luar angkasa lainnya ada di The Martian (2015). Film karya sutradara Ridley Scott (Gladiator, 2000) ini menerima tujuh nominasi Oscar, lho. Rating 8/10 juga diperoleh film ini dari 867 ribu pengguna IMDb.

Misi khusus tim astronot NASA di planet Mars berakhir tragis ketika bencana badai menghadang mereka. Tim NASA meninggalkan Mars dan juga Mark Watney (Matt Damon), salah satu astronot yang dianggap sudah meninggal karena badai ganas itu.

Untungnya Watney bisa selamat dari badai itu. Tidak mau sedih berlarut-larut, Watney berusaha mencari cara untuk berkomunikasi dengan tim yang ada di Bumi.

Dengan keterampilan yang mumpuni, Watney juga mulai mengolah semua barang yang dimiliki untuk bertahan hidup. Apakah usahanya membuahkan hasil dan bisa selamat dari siksaan planet tak berpenghuni? 

Rekomendasi terakhir datang dari film Inside yang tayang tahun 2023. Film Willem Dafoe ini berpusat di sebuah apartemen mewah di kota New York, yang mana seorang pencuri terkurung di dalamnya.

Berniat mencuri karya seni bernilai fantastis, Nemo (Willem Dafoe), seorang pencuri handal justru terkunci dan tidak bisa keluar dari penthouse milik korbannya. Nemo semakin menderita ketika mendapati bahwa ruangannya kedap suara, tidak ada suplai makanan, hingga suhu udara yang menyiksa.

Apakah ini menjadi akhir hidupnya? Atau sang pencuri mampu keluar dari penjara mewah itu? Ketegangannya bisa kamu saksikan di film ini.

Rekomendasi film tentang bertahan hidup tadi bisa jadi bahan refleksi untuk bisa semakin menghargai hidup. Well, jika sudah menonton semua filmnya, menurutmu kondisi mana yang paling menakutkan?