Setiap manusia tentunya memiliki permasalahan dan kegelisahan masing-masing. Jika suasana hati kamu sedang kurang baik, kamu bisa menonton film-film tentang mental health untuk berbagi perasaan yang sama atau mungkin meningkatkan kepedulian betapa pentingnya menjaga kesehatan mental.
Berikut ini adalah tujuh film bertemakan mental health yang bisa meningkatkan kepedulian kamu dan mungkin juga bisa membantu meringankan pikiran kamu yang sedang tertekan.
Dikisahkan Nina Sayer (Natalie Portman) adalah seorang penari balet profesional yang berambisi untuk mengembangkan karirnya melalui pementasan Swan Lake. Thomas Leroy (Vincent Cassel) yang akan menentukan siapa balerina yang layak untuk tampil di pementasan tersebut pun akhirnya membuka audisi. Namun, peran yang Nina incar sangatlah sulit karena harus mampu berperan ganda.
Nina yang ikut mendaftar audisi tersebut semula mendapatkan komentar kurang menyenangkan dari Leroy, dirinya menilai Nina masih kurang cocok. Nina yang sangat ingin mendapatkan peran tersebut pun melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya dan usahanya membuahkan hasil. Nina berhasil mendapatkan peran di pementasan tersebut.
Sayangnya, seiring waktu Nina mulai merasa tertekan karena tuntutan untuk tampil sempurna. Belum lagi, saat muncul balerina-balerina lain yang ia rasa mengancam perannya. Nina pun perlahan mulai mengalami halusinasi dan delusi untuk memenuhi ambisinya.
The Perks of Being a Wallflower adalah film yang cocok untuk penonton remaja. Film ini mengangkat isu depresi, trauma, dan bullying anak remaja yang berfokus pada anak laki-laki bernama Charlie (Logan Lerman).
Charlie baru saja kembali bersekolah pasca teman baiknya meninggal karena bunuh diri. Hal tersebut membuatnya merasa depresi dan harus menjalani rehabilitasi. Charlie pun juga kerap sendirian dan diganggu anak-anak di sekolah karena kikuk dan introver.
Beruntungnya, Charlie dapat berkenalan dengan dua senior bernama Patrick (Ezra Miller) dan Sam (Emma Wotsen). Mereka menjadi teman yang baik untuk Charlie dan selalu mendukungnya.
Akan tetapi, kondisi Charlie tidak kunjung membaik karena ia pun masih sering berhalusinasi tentang bibinya yang telah meninggal dan dulu pernah melecehkannya. Halusinasi ini perlahan-lahan menganggu Charlie dan membahayakannya.
Seorang pria pengangguran yang baru saja bercerai bernama Pat (Bradley Cooper) dan menderita gangguan mental yaitu bipolar. Keadaannya ini semula membuatnya harus tinggal di rumah sakit mental. Namun akhirnya, ia mendapatkan kesempatan untuk pulang dan tinggal bersama orang tuanya.
Pat ingin memperbaiki hidupnya, namun keadaan menjadi lebih rumit ketika ia bertemu perempuan bernama Tiffany (Jennifer Lawrence). Tiffany menawarkan bantuan kepadanya agar bisa berbaikan dengan mantan istrinya yang masih dicintainya, namun sebagai gantinya ia meminta satu permintaan yang sangat penting.
Sayangnya, bipolar yang diidap Pat membuat ia kesusahan menyalurkan emosi dengan baik dan terkadang membuat keadaan berubah ke arah yang tidak diinginkannya.
Untuk kamu yang menyukai anime, ada A Silent Voice atau Koe no Katachi yang bisa kamu saksikan. Anime ini menceritakan Shoya Ishida, anak laki-laki yang saat sekolah dasar suka merundung teman sekelasnya dan menderita difabel rungu, adalah Shoko Nishimiya. Akibat perlakuan tersebut, Nishimiya pun pindah sekolah. Setelah itu, Ishida berbalik menjadi korban perundungan.
Perundungan yang dialaminya membuat Ishida menjadi trauma dan menolak berteman dengan siapa pun serta menunjukkan gejala kecemasan sosial. Beranjak SMA, Ishida pun bertemu kembali dengan Nishimiya dan kini ia bertekad untuk memperbaiki serta menebus kesalahannya di masa lalu.
Sayangnya, baik Ishida maupun Nishimiya sama-sama mengalami tekanan mental sehingga hubungan mereka di masa SMA pun tidak selalu berjalan mulus.
Selanjutnya ada film yang sempat menjadi hits di akhir tahun 2019. Joker adalah film psychological thriller yang mengisahkan sosok Joker, villain yang mungkin sering ditemui di berbagai film Batman.
Dikisahkan Arthur Fleck (Joaquin Phoenix) adalah pria penderita pseudobular affect yang kerap mendapatkan perlakuan kurang baik dari orang-orang di sekitarnya. Pseudobular affect adalah gangguan yang mengakibatkan penderitanya kerap merespon peristiwa dengan tawa atau tangis tak terkendali.
Arthur yang sering mengalami kekerasan dan berbagai kejadian buruk akhirnya berakibat pada memburuknya kondisi mentalnya. Akibatnya, ia pun mulai berubah menjadi orang jahat. Ia tak segan untuk menyakiti ataupun membunuh orang-orang yang dulu pernah menyakitinya.
Film produksi Netflix ini menceritakan perempuan SMA bernama Violet (Elle Fanning) yang memiliki trauma akibat kecelakaan dan membuat kakaknya meninggal.
Namun Violet perlahan menjadi lebih ceria pasca bertemu teman satu sekolahnya, Finch (Justice Smith). Finch juga membantu Violet menyembuhkan traumanya. Akan tetapi, Violet tidak menyadari bahwa Finch pun menyimpan deritanya sendiri.
Rupanya diam-diam Finch menderita gangguan bipolar akibat kekerasan fisik yang dilakukan ayahnya. Sampai suatu waktu, Finch yang tidak mampu mengendalikan emosinya pun memutuskan untuk melakukan hal buruk yang membuat Violet terkejut. Apa yang dilakukan oleh Finch?
Horse Girl mengisahkan perjuangan Sarah (Alison Brie) yang kesulitan membedakan mimpi dan realita. Sehari-harinya ia adalah perempuan introver yang bekerja di toko kerajinan.
Karena introver, Sarah pun tidak memiliki banyak teman dan kesepian. Ia lebih sering menghabiskan waktu dengan kuda kesayangannya bernama Willow. Selain itu, Sarah juga gemar mengikuti kisah-kisah kejahatan supernatural.
Kehidupan Sarah yang tampak monoton mulai berubah saat ia merasa bahwa semua mimpi yang dialaminya ternyata nyata dan kondisi mentalnya terganggu. Apa yang sebenarnya terjadi pada Sarah?
Dari ketujuh film di atas, kita dapat belajar betapa penting kesehatan mental. Ada banyak ilmu-ilmu yang bisa didapatkan dengan menyaksikan deretan film di atas tersebut. Apa kamu tertarik untuk menyaksikannya?