Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Terbaik Brad Renfro, Aktor Cilik yang Bernasib Tragis

The Cure
The Cure (dok. Universal Pictures/The Cure)
Intinya sih...
  • Debut Brad Renfro dalam film The Client (1994) mencuri perhatian publik dan casting director karena minim pengalaman dan latar belakangnya.
  • Dalam film The Cure (1995), Renfro memerankan karakter yang memiliki kesamaan dengan dirinya, membuatnya menjadi film paling uplifting dalam kariernya.
  • Pada tahun 1996, Renfro mendapat peran besar dalam film Sleepers yang sukses membuat penonton mengalami dilema moral.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Brad Renfro adalah satu dari sekian banyak aktor cilik berbakat yang nasibnya berakhir tragis. Bersama River Phoenix dan Jonathan Brandis, ia masuk daftar aktor yang disayangkan kepergian prematurnya pada usia cukup muda. Selama aktif berakting, Renfro identik dengan citra “bad boy” karena beberapa pelanggaran hukum yang dilakukannya.

Itu mungkin dipengaruhi masa kecilnya yang sulit. Namun, masa kecil kelam itu pula yang membuatnya punya kedewasaan dan kemampuan menghidupkan karakter. Ini beberapa film terbaik yang mengekspos bakat spesial itu.

1. The Client (1994)

The Client
The Client (dok. Warner Bros/The Client)

The Client adalah film debut Brad Renfro yang membuat namanya mulai dikenal publik. Performanya sebagai aktor pendatang baru mencuri atensi. Dilansir El Pais, Renfro direkrut casting director film The Client yang sengaja meminta rekomendasi daftar anak-anak bandel dari Kepolisian Tennessee (latar film tersebut). Salah satu petugas kemudian mengarahkan si casting director untuk menemui Brad Renfro yang terkenal karena beberapa kali terlibat kasus kenakalan remaja.

Jatuh cinta dengan pembawaan Renfro, didukung pula dengan minimnya pengalaman dan latar belakangnya sebagai akamsi Tennessee, Joel Schumacher dan timnya sepakat mendapuk si bocah memerankan Mark dalam The Client. Mark adalah bocah 11 tahun yang tak sengaja jadi saksi kunci sebuah teka-teki pembunuhan.

2. The Cure (1995)

The Cure
The Cure (dok. Universal Pictures/The Cure)

Setahun kemudian, Brad Renfro dapat proyek lain yang gak kalah unik. Ia terpilih memerankan Erik, bocah yang hidup bersama ibu tunggal setelah orangtuanya bercerai dan sang ayah punya keluarga baru. Jarang digubris, Erik jadi sosok hiperindependen yang tak pula punya teman di sekolah. Ia kemudian menemukan kawan baru dari sosok tetangga barunya, bocah pengidap AIDS bernama Dexter (Joseph Mazzello).

Erik punya banyak kesamaan dengan Renfro. Orangtua kandung sang aktor juga menelantarkannya setelah bercerai. Ibunya terjebak dalam adiksi narkoba, dan ia pun diasuh sang nenek. Meski sarat sisi gelap, The Cure ini bisa dibilang film paling uplifting dalam daftar filmografi Brad Renfro. Meski akhirnya tragis juga.

3. Sleepers (1996)

Sleepers
Sleepers (dok. Warner Bros/Sleepers)

Renfro benar-benar mengalami renaisans karier sepanjang tahun 90-an. Ia dapat proyek besar lain bertajuk Sleepers yang diproduksi Warner Bros. Film ini diadaptasi dari sebuah novel yang diklaim terinspirasi dari kisah nyata penulisnya sendiri. Renfro memerankan 1 dari 4 sekawan yang tinggal di kawasan kelas pekerja New York dan secara ceroboh melakukan kenakalan berakibat fatal. Ini membuat mereka harus menghabiskan hukuman di penjara khusus anak-anak.

Parahnya, di sinilah, ia dan 3 temannya harus mengalami berbagai penyiksaan, baik fisik, verbal, dan seksual. Belasan tahun kemudian, mereka menemukan celah untuk menuntut balas pada para sipir yang sudah menjahati mereka. Film ini sukses bikin penonton mengalami dilema moral.

4. Apt Pupil (1998)

Apt Pupil
Apt Pupil (dok. Phoenix Pictures/Apt Pupil)

Apt Pupil gak kalah dilematis dan mengganggu bagi penonton. Film ini mendapuk Renfro jadi Todd, bocah remaja genius yang terobsesi dengan Nazisme dan sejarah holocaust. Saat menemukan kalau salah satu tetangga lansianya, Arthur (Ian McKellen) adalah mantan petinggi Nazi yang berganti identitas, Todd tergerak melakukan hal di luar batas. Ia mengancam si kakek untuk kepentingannya sendiri. Dalam film ini, Renfro berhasil menguarkan aura gelap yang membuktikan versatilitasnya.

Namun, Selama proses produksi dan perilisan, film ini dapat banyak tantangan. Mulai pemotongan anggaran sampai dugaan eksploitasi anak di bawah umur. Beberapa kritikus juga melihat beberapa adegan tak perlu yang terkesan menjadikan Renfro sebagai objek fetis.

5. Bully (2001)

Bully
Bully (dok. International Film Festival Rotterdam/Bully)

Renfro sepertinya gak kapok berurusan dengan proyek problematik. Kali ini ia terlibat dalam film true crime garapan Larry Clark. Clark adalah sutradara nyeleneh yang menuai popularitas gara-gara film kontroversialnya yang berjudul Kids (1995). Tak kapok dengan polemik soal gaya sinematiknya yang dianggap sarat eksploitasi seksual terhadap aktor belasan tahun, Clark kembali dengan film bernuansa serupa berjudul Bully (2001).

Film ini diklaim terinspirasi kasus kriminal nyata di Florida, Amerika Serikat yang melibatkan anak-anak di bawah umur. Renfro didapuk jadi salah satu protagonis utamanya. Marty, karakter yang dimaksud adalah remaja yang dirundung sejak kecil oleh teman dekatnya sendiri, Bobby (Nick Stahl). Satu hari, ia bersama pacar dan beberapa rekan lain yang kesal dengan kelakuan Bobby sepakat melakukan aksi balas dendam. Bully bukan tipe film yang mengutamakan moral, kebijakan penonton diharapkan saat memutuskan mengonsumsi film ini.

Kariernya cukup singkat, filmografinya pun tak bombastis. Namun, banyak yang sepakat kalau pengaruh dan kontribusi Brad Renfro dalam skena perfilman Amerika Serikat susah buat diabaikan. Coba sempatkan tonton satu saja performanya saat berakting dan kamu bakal setuju betapa besar bakat sang aktor.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Hype

See More

Lirik Lagu Kacamata - Afgan dan Maknanya, tentang Pengkhianatan Diri

11 Okt 2025, 14:37 WIBHype