Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film yang Gambarkan Krisis Iklim dengan Cerdas, Nonton!

film The End We Start From (dok. Signature Ent./The End We Start From)
Intinya sih...
  • "The End We Start From" menggambarkan krisis iklim di tengah Kota London dan pertanyaan sulit yang harus dihadapi oleh seorang perempuan hamil.
  • "Princess Mononoke" menampilkan konflik kompleks antara manusia, dewa hutan, dan industri pertambangan yang merusak lingkungan.
  • "How to Blow Up a Pipeline" mempertanyakan efektivitas aktivisme damai dalam menghadapi krisis iklim melalui aksi sabotase anak muda di Texas.

Perubahan iklim bukan lagi sekadar isu masa depan, karena dampaknya sudah kita rasakan sekarang. Dari cuaca ekstrem hingga kebakaran hutan yang makin sering terjadi, krisis ini terus membayangi kehidupan manusia. Tak heran, banyak sineas yang menjadikan perubahan iklim sebagai tema utama dalam film mereka.

Film tentang perubahan iklim tidak hanya mengingatkan kita akan bahaya yang mengintai, tetapi juga menggambarkan berbagai cara manusia merespons situasi ini. Ada yang berusaha bertahan dalam kekacauan, ada yang melawan dengan aksi radikal, dan ada pula yang justru menutup mata terhadap ancaman nyata.

Berikut lima film terbaik yang bukan hanya menghibur, tetapi juga memberikan refleksi mendalam tentang hubungan manusia dengan lingkungannya. Film-film ini menggambarkan krisis iklim dengan cerdas, lho!

1. The End We Start From (2023)

film The End We Start From (dok. Signature Ent./The End We Start From)

The End We Start From membawa bencana akibat perubahan iklim ke tengah Kota London dengan cara yang begitu nyata dan mengganggu. Jodie Comer berperan sebagai seorang perempuan hamil yang harus menghadapi dua hal besar dalam hidupnya sekaligus, kelahiran anaknya dan tenggelamnya London akibat banjir dahsyat.

Saat keadaan semakin kacau, ia terpaksa berpisah dari pasangannya dan melarikan diri ke sebuah pulau di dekat Skotlandia demi bertahan hidup. Film ini mempertanyakan pilihan yang harus diambil dalam situasi seperti ini, mencari tempat aman yang terisolasi atau kembali ke puing-puing rumah untuk membangun kembali kehidupan?

Sutradara Mahalia Belo memilih pendekatan yang lebih tenang dan mendalam dibandingkan film-film bencana lainnya. Tidak ada ledakan dramatis atau aksi heroik, melainkan kisah tentang bagaimana seseorang menghadapi krisis yang tak terhindarkan.

2. Princess Mononoke (1997)

film Princess Mononoke (dok. Toho Co./Princess Mononoke)

Hayao Miyazaki selalu menyelipkan pesan tentang alam dalam karyanya, tetapi Princess Mononoke adalah filmnya yang paling jelas mengangkat tema lingkungan. Mengikuti pangeran bernama Ashitaka yang terkena kutukan setelah bertarung melawan iblis. Dalam pencariannya untuk menemukan obat, ia terjebak dalam konflik antara para dewa hutan dan sebuah koloni pertambangan yang merusak lingkungan.

Tidak seperti banyak film lain yang menggambarkan perusakan alam sebagai pertarungan antara yang baik dan jahat, Princess Mononoke mengambil pendekatan lebih kompleks dan manusiawi. Film ini menunjukkan bahwa tidak ada solusi hitam atau putih dalam hubungan manusia dengan alam. Pasalnya, terkadang niat baik pun bisa membawa dampak buruk.

3. How to Blow Up a Pipeline (2022)

film How to Blow Up a Pipeline (dok. Spacemaker Prod./How to Blow Up a Pipeline)

Berdasarkan buku nonfiksi karya Andreas Malm, How to Blow Up a Pipeline mengikuti sekelompok anak muda di Texas yang berencana meledakkan pipa minyak sebagai bentuk perlawanan terhadap perusakan lingkungan. Mereka percaya bahwa aksi sabotase adalah satu-satunya cara efektif untuk melawan krisis iklim yang semakin parah.

Film ini mempertanyakan apakah aktivisme damai masih cukup untuk menghadapi krisis sebesar ini. Apakah membakar poster protes dan menulis petisi masih efektif ketika dunia sudah di ambang kehancuran? Selain menawarkan pemikiran filosofi, sutradara Daniel Goldhaber juga membungkus film ini dalam format thriller yang menegangkan.

4. First Reformed (2017)

film First Reformed (dok. A24/First Reformed)

First Reformed menghadirkan perspektif unik tentang perubahan iklim, yakni melalui krisis keimanan seorang pendeta. Ethan Hawke berperan sebagai seorang pendeta Protestan yang mulai kehilangan keyakinan, bukan hanya terhadap agamanya tetapi juga terhadap masa depan dunia. Ia menghabiskan malamnya dengan minum sendirian dan menulis jurnal, tanpa lagi bisa berdoa.

Kehidupannya semakin terpengaruh saat ia bertemu dengan seorang perempuan hamil yang suaminya seorang aktivis lingkungan dan semakin putus asa terhadap keadaan bumi. Film ini terasa seperti horor, meskipun tanpa adegan jumpscare atau pembunuh bertopeng.

Ketakutan yang ditampilkan adalah ketakutan akan masa depan yang suram, di mana bumi semakin rusak dan harapan terasa semakin tipis. First Reformed adalah penggambaran yang gelap dan penuh emosi tentang bagaimana perubahan iklim tidak hanya mengancam fisik manusia, tetapi juga kesehatan mental dan spiritual.  

5. Afire (2023)

film Afire (dok. The Match Factory/Afire)

Afire mungkin yang paling subtil dalam membahas perubahan iklim. Film ini mengikuti seorang penulis bernama Leon yang pergi berlibur bersama temannya ke sebuah rumah di pinggir pantai. Alih-alih menikmati suasana, ia lebih sibuk meratapi kariernya yang mandek. Sementara kebakaran hutan mulai mengancam daerah tersebut, tetapi Leon tetap sibuk dengan dramanya sendiri.

Film ini menjadi metafora tajam tentang bagaimana manusia sering kali lebih peduli pada masalah pribadinya daripada ancaman besar yang ada di depan mata. Kebakaran yang mengancam rumahnya seakan menjadi simbol dari krisis iklim yang semakin membesar, tetapi ia tetap fokus pada ego dan keluhannya sendiri.

Melalui berbagai pendekatan, kelima film ini memperlihatkan bahwa krisis iklim bukan sekadar statistik atau berita di televisi. Ini adalah realitas yang memengaruhi kehidupan kita semua. Dengan menonton film-film ini, mungkin kita bisa bertanya pada diri sendiri apa yang bisa kita lakukan sebelum terlambat?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us