Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film yang Potret Kerusakan Alam Akibat Tambang

Earth (dok. NGF Geyrhalterfilm/Earth)
Earth (dok. NGF Geyrhalterfilm/Earth)

Polemik izin tambang nikel di Raja Ampat belakangan jadi sorotan publik. Bagaimana tidak? Dampak lingkungannya tak main-main dan terbukti sudah terjadi di beberapa wilayah lain di Indonesia, seperti Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.

Nyatanya, sejak dulu, eksploitasi sumber daya alam selalu mendatangkan konsekuensi dan kerap fatal. Beberapa bahkan terdokumentasi, seperti yang bisa kamu tonton dalam lima film fitur dan dokumenter berikut.

1. R.M.N. (2022)

R.M.N. (dok. Unifrance/R.M.N.)
R.M.N. (dok. Unifrance/R.M.N.)

R.M.N. adalah film drama-sosial yang mengikuti kehidupan dua penduduk lokal sebuah desa di Rumania. Satu adalah pegawai pabrik roti yang harus mencari cara merekrut pekerja tambahan untuk memenuhi target produksi. Satu lagi merupakan pria yang setelah bertahun-tahun bekerja di luar negeri memutuskan pulang ke kampung halamannya.

Meski tak fokus pada isu ekologi, R.M.N. yang merupakan jagoan Rumania di Cannes Film Festival 2022 berhasil memotret dampak lingkungan dari keberadaan tambang di sebuah desa. Dalam salah satu adegan, kamu akan diajak menyusuri bekas tambang yang terbengkalai begitu saja setelah sumber dayanya habis dikeruk. Secara tak langsung, itu juga menjelaskan alasan kenapa banyak penduduk desa di film tersebut melakukan eksodus dan memilih jadi pekerja migran di luar negeri.

2. The Price of Coal (1977)

The Price of Coal (dok. BBC Films/The Price of Coal)
The Price of Coal (dok. BBC Films/The Price of Coal)

The Price of Coal adalah miniseri 2 episode garapan Barry Hanes dan Ken Loach. Film dramedi ini berlatarkan sebuah kota fiktif di Inggris yang sebagian besar warganya bekerja sebagai penambang batu bara. Satu waktu, keluarga Kerajaan yang diwakili Pangeran Charles berencana mengunjungi mereka dan berbagai persiapan pun dilakukan demi kelancaran acara tersebut.

Termasuk di antaranya, menyamarkan aksen kelas pekerja mereka yang kental. Mirisnya, sebuah insiden justru terjadi beberapa waktu setelah kunjungan tersebut selesai. Sekuens ini seolah sedang menyindir betapa tak berharganya keselamatan dan kesejahteraan para pekerja di mata pejabat.

3. Earth (2019)

Earth (dok. NGF Geyrhalterfilm/Earth)
Earth (dok. NGF Geyrhalterfilm/Earth)

Earth tak kalah provokatif. Berformat dokumenter, sineas Nikolaus Geyrhalter sengaja tak menyertakan dialog apapun dalam filmnya. Selama 115 menit, kamu akan diajak mengamati aktivitas pertambangan tanpa henti. Bagaimana sumber daya alam diekstraksi, diangkut, dan didistribusikan oleh manusia dalam jumlah yang tak main-main.

Terkadang prosesnya pun berisiko dan begitu tak memedulikan potensi kerusakan. Bor raksasa sampai dinamit dipakai untuk keperluan itu. Tak ada komentar apa pun dari sang sineas dan juru kamera, penonton dibebaskan untuk membuat kesimpulan sendiri dari apa yang baru mereka saksikan. Kalau tertarik nonton tipe dokumenter nol dialog seperti ini, coba juga Cow (2021) karya Andrea Arnold.

4. Erin Brockovich (2000)

Erin Brockovich (dok. Universal Pictures/Erin Brockovich)
Erin Brockovich (dok. Universal Pictures/Erin Brockovich)

Sesuai judulnya, film ini adalah biopik Erin Brockovich, ibu rumah tangga yang bertransformasi jadi aktivis lingkungan. Ini bermula dari insiden yang membuatnya secara tak langsung dapat pekerjaan di sebuah firma hukum kecil. Di sini, ia menemukan kasus yang menarik perhatiannya, yakni pencemaran air yang berakibat fatal terhadap kesehatan penduduk sebuah pemukiman.

Setelah didalami, akar masalahnya ternyata berasal dari aktivitas satu perusahaan gas besar di wilayah tersebut. Brockovich kemudian mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk membantu warga yang jadi korban kelalaian perusahaan ekstraksi sumber daya alam tersebut. Ngerinya, beberapa media mulai menyoroti persamaan kasus Brockovich dengan fenomena pencemaran air di Indonesia seiring meluasnya aktivitas pertambangan nikel.

5. Anyox (2024)

Anyox (dok. DAFilms/Anyox)
Anyox (dok. DAFilms/Anyox)

Anyox diambil dari nama sebuah kota di Kanada yang pernah mengalami economic boom karena penemuan tembaga pada awal abad ke-20. Pekerja migran dari Eropa Timur didatangkan untuk melakukan ekstraksi, tetapi tak lama Anyox jadi kota mati. Ia ditinggalkan penduduknya begitu saja.

Dua sineas Jessica Johnson dan Ryan Ermacora kemudian mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Lewat sejumlah buku harian dan testimoni bekas penduduk kota itu, mereka menemukan berbagai dampak mengerikan dari aktivitas pertambangan itu. Termasuk salah satunya pencemaran vegetasi dan wabah kanker yang menjangkiti penduduk.

Kengerian dampak aktivitas pertambangan bukan hanya mitos dan teori belaka. Beberapa contoh nyatanya sudah terdokumentasi dan harusnya jadi pelajaran berharga untuk pemangku kebijakan. Namun, lagi-lagi integritas dan loyalitas terhadap kemanusiaan dan kelestarian lingkungan hidup seringkali kalah dengan ketamakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us