5 Karakter Anime yang Tidak Memiliki Tujuan Hidup, Kenapa?

- Violet Evergarden kehilangan arah setelah perang. Ia melakukan perjalanan untuk memahami perasaan manusia.
- Thorfinn kehilangan tujuan hidup setelah kematian Askeladd, yang menjadi sosok ayah baginya.
- Saitama tidak ingin terkenal dan hanya ingin memiliki hidup yang damai tanpa tujuan khusus.
Setiap karakter anime selalu memiliki tujuan hidup mereka masing-masing. Tidak sedikit karakter yang memiliki impian besar, seperti menjadi yang terkuat atau sosok yang dihormati oleh semua orang. Meski begitu, ada juga karakter yang sama sekali tidak memiliki tujuan hidup.
Mereka tidak ingin mencapai apa-apa dan membiarkan hidup mengalir begitu saja. Siapa saja karakternya? Yuk, simak ulasan berikut!
1. Violet Evergarden (Violet Evergarden)

Sejak kecil, Violet Evergarden sudah tumbuh di medan perang. Dirinya dididik untuk memegang senjata dan membunuh musuhnya. Sepanjang hidupnya, Violet mendedikasikan hidupnya hanya untuk mengikuti perintah atasannya.
Namun, setelah perang berakhir, Violet malah kehilangan arah. Sementara teman-teman seperjuangannya pulang ke kampung halamannya, Violet sudah tidak memiliki tujuan hidup. Karena tak tahu apa yang harus ia lakukan, Violet akhirnya melakukan perjalanan untuk memahami perasaan manusia.
2. Thorfinn (Vinland Saga)

Pada awal seri, Thorfinn sebenarnya memiliki tujuan hidup, yaitu balas dendam. Setelah ayahnya, Thors, dibunuh oleh Askeladd, Thorfinn ingin balas dendam pada Askeladd. Namun, karena dirinya tidak berdaya, Thorfinn bergabung dengan kelompok Askeladd untuk meningkatkan kekuatannya dan mencari kelemahan Askeladd.
Namun, Askeladd pada akhirnya mati dengan cara yang tidak pernah diduga oleh Thorfinn. Alih-alih mati di tangan Thorfinn, Askeladd justru dibunuh oleh Pangeran Canute. Melihat kematian Askeladd, perasaan Thorfinn sangat bercampur aduk.
Meski Askeladd mati, Thorfinn tidak membalaskan dendamnya. Di sisi lain, Thorfinn juga kehilangan sosok ayah. Tanpa Thorfinn sadari, selama ini Askeladd sudah menjadi sosok ayah bagi Thorfinn yang mengajarkan banyak hal.
Setelah kematian Askeladd, Thorfinn kehilangan arah dan tujuan hidup. Dirinya bahkan tidak tahu alasan kenapa dirinya masih hidup. Thorfinn merasakan kehampaan yang luar biasa setelah dirinya kehilangan Askeladd.
3. Saitama (One Punch Man)

Serial anime biasanya menceritakan tentang seorang protagonis yang lemah, tetapi berjuang untuk menjadi yang terkuat. Namun, apa jadinya kalau sang protagonis memang sudah sangat kuat sejak awal seri? Saitama tidak menginginkan kekuatan karena dirinya sudah menjadi yang terkuat.
Setelah berlatih secara keras selama 3 tahun, Saitama mendapatkan kekuatan yang luar biasa. Saitama diberkati dengan kekuatan fisik yang mengerikan sehingga dirinya bisa mengalahkan semua musuhnya hanya dengan satu pukulan. Namun, menjadi yang terkuat ternyata tidak semenyenangkan yang Saitama bayangkan.
Karena dirinya terlalu kuat, semua pertarungan menjadi sangat membosankan bagi Saitama. Bagaimana tidak, meski Saitama hanya menggunakan sedikit kekuatannya, musuhnya tetap tumbang hanya dengan satu pukulan. Terlepas dari kekuatannya, Saitama sama sekali tidak ingin dikenal oleh orang lain.
Saitama hanya ingin memiliki hidup yang damai dan tidak memiliki tujuan untuk dicapai. Saitama bahkan menjadi pahlawan bukan karena uang atau ketenaran, melainkan karena sekadar hobi. Satu-satunya hal yang diinginkan oleh Saitama mungkin hanyalah bertarung dengan seseorang yang setara atau setidaknya mendekati kekuatannya.
4. Gintoki Sakata (Gintama)

Di balik kepribadiannya yang kocak, Gintoki Sakata sebenarnya memiliki masa lalu yang traumatis. Gintoki dibesarkan oleh gurunya, Shoyo Ishida, bersama teman-temannya, seperti Kotaro Katsura dan Shinsuke Takasugi. Sayangnya, pada Perang Joui, Gintoki terpaksa membunuh orang yang sudah membesarkannya demi menyelamatkan teman-temannya.
Setelah Perang Joui berakhir, Gintoki mulai kehilangan tujuan hidup. Dirinya mendirikan Yorozuya bukan untuk impian yang besar, melainkan sekadar untuk menyambung hidup. Sekarang, Gintoki hanya ingin menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermalas-malasan.
5. Ichigo Kurosaki (Bleach)

Protagonis shounen identik dengan impian yang besar. Luffy dari One Piece ingin menjadi Raja Bajak Laut, sementara Naruto ingin menjadi seorang Hokage. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi seorang Ichigo Kurosaki.
Ichigo sendiri bahkan tidak sengaja menjadi Shinigami karena pertemuannya dengan Rukia Kuchiki. Jika dirinya tidak bertemu dengan Rukia, Ichigo mungkin tidak akan terlibat dengan semua konflik Soul Society. Jika diperhatikan lagi, semua konflik dalam Bleach didasarkan bukan untuk mencapai tujuan Ichigo, melainkan hanya untuk menjaga dunia tetap aman.
Ichigo mungkin memang menyukai pertarungan. Namun, dirinya tidak memiliki mimpi yang besar, seperti menjadi Shinigami terkuat, apalagi menguasai Soul Society. Ichigo hanya ingin memiliki kehidupan yang normal dan bermain dengan teman-temannya.
Untuk menciptakan anime yang baik, para kreator tidak perlu menampilkan karakter dengan impian yang besar. Buktinya, meski kelima karakter di atas tidak memiliki tujuan hidup, anime mereka tetap seru untuk disaksikan. Jadi, bagaimana pendapatmu tentang kelima karakter di atas?