5 Karakter Pahlawan Anime Paling Egois, Hanya Peduli Diri Sendiri! 

Dibandingkan dengan teman masa kecilnya yang baik hati, Izuku Midoriya, Katsuki Bakugo sering kali dianggap sebagai ancaman oleh sebagian orang. Dia memiliki mulut kasar dan kotor. Dia mudah sekali untuk terpancing emosi. Meskipun dia menganggap dirinya sebagai pahlawan, dia kerap menunjukkan sifat dan kepribadian yang kurang pantas.

Bakugo tidak segan untuk merendahkan orang lain. Dia menganggap dirinya lebih baik, tetapi faktanya memang seperti itu. Dia cukup andal dalam berbagai hal, mulai dari belajar, bermain musik, hingga berlatih menggunakan quirk. Dia memang egois, tetapi dia mau mengubah kepribadian buruknya sedikit demi sedikit. Hal itu bisa terlihat dari momen saat dia mengorbankan diri demi keselamatan rivalnya, Midoriya.

Penjudi malas yang menganggur tanpa tujuan atau ambisi dan manipulatif adalah sosok yang sangat jauh dari gambaran pahlawan shounen yang sering dibayangkan. Namun, samurai Gintama yang kurang berguna, Sakata Gintoki, berhasil menjadi pahlawan yang menyenangkan, terlepas dari keegoisannya dan kemalasannya untuk mencari ambisi.

Gintoki akan selalu pasang badan untuk melindungi orang yang dia sayangi dengan bangga. Namun, dia tidak menentang untuk menggunakan orang demi pertaruhan. Dia pun pernah memperdaya orang lain yang bermaksud baik tanpa merasa malu. Dia adalah pahlawan yang unik. Dia menyeimbangkan egoisme dan kebenaran diri sendiri dengan baik.

Pada awalnya, Momoka Sonokawa bisa membodohi siapapun dengan sikapnya yang sopan dan baik hati. Dia pun menolak untuk bergabung dengan Klub Permainan Bertahan Hidup yang dia anggap aneh. Dia sengaja berbicara tenang untuk membela sikap yang menurutnya normal dan benar.

Akan tetapi, Sonokawa pun setuju saat dia dibujuk berkali-kali untuk bergabung. Sayangnya, sifatnya yang cukup kejam dan egois segera terungkap. Dia hanya tertarik pada dirinya sendiri, bersedia menggunakan taktik curang untuk mengungguli lawan atau meninggalkan rekan satu tim. Namun, entah bagaimana, keegoisan yang dia miliki membuatnya kian menawan.

Di antara karakter-karakter Durarara!! yang sebagian besar cukup ambigu, Shinra Kishitani lebih cocok dijadikan sebagai peran heroik daripada peran jahat, bahkan jika tidak ada karakter dalam seri ini yang benar-benar baik ataupun jahat. Namun, dia memiliki suatu hal yang mendorongnya menuju kebenaran, yakni obsesi egoisnya terhadap hal-hal gaib.

Sayangnya, kemanusiaan sama sekali tidak menarik bagi Kishitani, bahkan perasaan cintanya kepada Celty Sturluson. Berakar pada kegilaannya terhadap segala keanehan yang diakibatkan dari sesuatu yang tidak kasat mata, dia sering melakukan hal kejam kepada kekasihnya hanya untuk memuaskan rasa egois.

Suzumiya Haruhi sering kali dikritik karena menjadi salah satu karakter egois yang paling tidak tertahankan di antara semua karakter anime yang ada. Nyatanya, sangat tersirat bahwa dia telah membawa seluruh cerita seri ke dalam pusat tuntutan sporadis yang telah dia yakini selama ini.

Ingin menjalani kehidupan yang menantang dan luar biasa, Haruhi tidak menyisakan ruang untuk memedulikan perasaan orang lain. Secara terang-terangan, dia mengeksploitasi teman-temannya untuk mewujudkan ide absurdnya. Maka dari itu, dia dianggap cukup menyebalkan oleh sebagian orang. Namun, tetap saja, dia masih benar-benar dicintai.

Katsuki Bakugo dan empat karakter pahlawan anime paling egois di atas, membuktikan bahwa sosok pahlawan tetaplah manusia. Jadi, tidak menutup kemungkinan jika mereka memiliki suatu kekurangan dalam diri mereka, mulai dari sifat yang buruk hingga hati yang lemah. Mereka mungkin egois, tetapi mereka tetap bisa membuat penggemar mencintai dan mendukung mereka, bukan?