Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Karakter Paling Tragis dalam Alice in Borderland

Arisu dalam permainan Witch Hunt.
Arisu dalam permainan Witch Hunt. (dok. Netflix/Alice in Borderland)
Intinya sih...
  • Kodai Tatta, montir mobil yang dipecat karena membuat tangan rekan kerjanya hancur, melakukan pengorbanan luar biasa dalam permainan Osmosis. Ia akhirnya mati karena kehabisan darah.
  • Morizono Aguni, mantan prajurit Pasukan Bela Diri Jepang, membunuh sahabatnya sendiri. Ia selalu dihantui oleh rasa bersalah setelah mengetahui pistol Hatter tidak berpeluru.
  • Hikari Kuina, anak dari pemilik dojo, memutuskan untuk menjadi perempuan. Ia memiliki hubungan yang tidak baik dengan ayahnya, tetapi berhasil memperbaiki hubungannya setelah kembali dari Borderland.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semua karakter dalam Alice in Borderland bisa dibilang bernasib tragis. Bagaimana tidak, mereka tiba-tiba diseret ke dunia lain dan dipaksa untuk bermain permainan kematian. Tidak sedikit karakter dalam Alice in Borderland yang dipaksa mengkhianati teman sendiri, bahkan berakhir pada kematian yang tragis. 

Dari semua karakter yang muncul dalam Alice in Borderland, kali ini penulis akan membahas tujuh karakter paling tragis dalam Alice in Borderland. Siapa saja karakternya? Yuk, simak ulasan berikut! 

7. Kodai Tatta

Tatta mengorbankan tangannya.
Tatta mengorbankan tangannya. (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Sejak pertama kali diperkenalkan, Kodai Tatta sudah dikenal sebagai sosok yang penakut dan selalu ragu dalam bertindak. Bukan tanpa sebab, Tatta masih dihantui oleh trauma masa lalunya. Sebelum pergi ke Borderland, Tatta bekerja sebagai seorang montir mobil. 

Hingga suatu hari, Tatta melakukan kesalahan yang membuat tangan rekan kerjanya hancur. Akibatnya, Tatta dipecat dan dirinya terus disalahkan atas kecelakaan tersebut. Sejak saat itu, Tatta selalu dihantui oleh rasa bersalah karena telah membuat seseorang difabel.

Tatta selalu ragu dalam bertindak karena dirinya takut melakukan kesalahan. Meski begitu, dalam permainan Osmosis, Tatta menolak untuk menjadi beban. Dalam permainan ini, Tatta sempat membuat kesalahan yang membuat timnya hampir kalah karena gagal menjaga markas dari tim musuh.

Niragi menyalahkan Tatta karena kesalahan tersebut. Untuk menebus kesalahannya, Tatta melakukan pengorbanan yang luar biasa. Bermodalkan pintu kontainer, Tatta menghancurkan tangannya sendiri agar Arisu bisa mengambil gelangnya dan memenangkan permainan. Meski pengorbanan Tatta berhasil membuat tim Arisu memenangkan permainan, Tatta akhirnya mati karena kehabisan darah.

6. Morizono Aguni

Aguni menyesal telah menembak Hatter.
Aguni menyesal telah menembak Hatter. (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Morizono Aguni dulunya adalah seorang prajurit Pasukan Bela Diri Jepang. Bahkan, sebelum pergi ke Borderland, Aguni sudah menjadi sahabat dekat Hatter alias Takeru Danma. Ketika mereka pergi ke Borderland, Aguni mendirikan Beach bersama Hatter. 

Namun, semuanya berubah ketika permainan Witch Hunt dimulai. Aguni dan Hatter mulai memiliki ideologi yang berbeda. Aguni tidak bisa setuju dengan Hatter yang mulai membunuh orang-orang secara membabi buta. Terlebih, Aguni juga sudah muak dengan tirani Hatter sehingga dirinya ingin membubarkan Beach.

Namun, di tengah percakapan mereka, Hatter tiba-tiba menodongkan senjatanya kepada Aguni. Ketika Hatter menarik pelatuknya, Aguni langsung menembak dan membunuh Hatter. Lebih menyakitkan lagi, setelah membunuh sahabatnya sendiri, Aguni baru menyadari bahwa pistol Hatter tidak berpeluru.

Sejak saat itu, Aguni selalu dihantui oleh rasa bersalah karena sudah membunuh sahabatnya sendiri. Aguni bahkan menjadi sangat sensitif dengan kata pengkhianat. Bahkan, pada musim kedua, Aguni sempat berhalusinasi dengan dirinya yang melihat hantu Hatter.

5. Hikari Kuina

Kuina bertemu kembali dengan ibunya setelah kembali dari Borderland.
Kuina bertemu kembali dengan ibunya setelah kembali dari Borderland. (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Sama seperti Usagi, Hikari Kuina juga dikenal sangat unggul dalam permainan kartu sekop yang menguji kekuatan fisik. Terlepas dari fisiknya yang kuat, Kuina sebenarnya memiliki hati yang rapuh. Kuina sendiri terlahir sebagai laki-laki sekaligus anak dari seorang pemilik dojo. 

Sebagai anak dari pemilik dojo, Kuina sudah diajarkan bela diri sejak kecil. Namun, Kuina sama sekali tidak memiliki bakat dalam bela diri sehingga dirinya sering mendapatkan perlakuan kasar dari ayahnya. Ketika ayahnya menemukan bahwa Kuina memiliki ketertarikan terhadap kosmetik, hal tersebut semakin membuat ayah Kuina marah besar. 

Saat Kuina memutuskan untuk pergi, ayah Kuina melarang Kuina untuk kembali ke rumah. Kuina akhirnya memutuskan untuk menjadi perempuan dan bekerja sebagai pramuniaga. Meski memiliki hubungan yang tidak baik dengan ayahnya, Kuina tetap mengunjungi ibunya yang sakit di rumah sakit. 

Terlepas dari penampilannya yang berubah drastis, ibu Kuina tetap mengenali Kuina, bahkan mengatakan kalau Kuina cantik. Ibu Kuina menjadi orang pertama dalam keluarganya yang menerima Kuina apa adanya. Setelah kembali dari Borderland, Kuina tampaknya memperbaiki hubungannya dengan ayahnya. Pasalnya, diketahui bahwa sekarang Kuina mengajar karate di dojo ayahnya.

4. Yuzuha Usagi

Yuzuha Usagi
Yuzuha Usagi (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Dalam Alice in Borderland, Yuzuha Usagi dikenal sebagai karakter yang sangat unggul dalam permainan fisik. Namun, di balik kekuatan fisiknya yang luar biasa, Usagi menyimpan trauma yang sangat mendalam. Usagi sendiri merupakan anak dari seorang pendaki gunung terkenal di Jepang.

Usagi bahkan mulai suka mendaki gunung berkat ayahnya. Hingga suatu hari, ayah Usagi dituduh berbohong tentang pendakiannya ke Gunung Everest. Karena tuduhan tersebut, ayah Usagi memutuskan untuk bunuh diri setelah pamit pada Usagi untuk mendaki gunung.

Sejak saat itu, Usagi selalu dihantui oleh kematian ayahnya. Usagi kerap mendapatkan mimpi buruk tentang ayahnya. Hal tersebut yang menjadi alasan kenapa Usagi pergi ke Borderland pada musim ketiga. Usagi hanya ingin menemui ayahnya sekali lagi sekalipun dalam mimpi buruk.

3. Sachiko Makino

Sachiko menyaksikan kematian Shion.
Sachiko menyaksikan kematian Shion. (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Meski berhasil selamat dari Borderland dua kali, Sachiko sebenarnya adalah orang yang rapuh. Sachiko sendiri adalah seorang ibu rumah tangga. Meski sangat menyayangi keluarganya, Sachiko kerap mendapatkan kekerasan dari suaminya.

Setelah mengetahui bahwa Arisu kembali ke Borderland untuk menyelamatkan istrinya, Sachiko merasa tersentuh pada Usagi. Pasalnya, Sachiko tidak pernah menginginkan apa-apa, selain dicintai oleh orang sekitarnya. Meski begitu, setidaknya Sachiko mendapatkan kasih sayang yang luar biasa dari putranya.

2. Nobuaki Hida

Nobuaki Hida
Nobuaki Hida (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Sama seperti pemain lainnya dalam musim ketiga, Nobuaki Hida juga pernah pergi ke Borderland dan berhasil selamat. Namun, dirinya kembali ke Borderland karena merasa gagal dan masih dihantui oleh traumanya pada masa sekolah. Nobu sendiri adalah seorang korban dari perundungan. 

Sementara trauma dari perundungan masih membekas, kondisi Nobu diperburuk dengan dirinya yang sekarang menjadi seorang pengangguran. Alhasil, Nobu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menyayat pergelangan tangannya. Ketika Nobu hampir mati, dirinya bertemu dengan Banda yang memberikannya kartu joker. Hal tersebut yang akhirnya membuat Nobu memutuskan untuk kembali ke Borderland.

1. Ryohei Arisu

Arisu menyaksikan kematian Karube.
Arisu menyaksikan kematian Karube. (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Baik sebelum maupun setelah pergi ke Borderland, Ryohei Arisu tidak menjalani hidupnya dengan baik. Arisu sendiri sebelumnya adalah seorang hikikomori yang putus kuliah. Sementara dirinya sering bertengkar dengan ayahnya, Arisu menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermain game.

Arisu hanya memiliki dua sahabat, yaitu Daikichi Karube dan Chota Segawa. Ketika meteor jatuh di Shibuya, Arisu pergi ke Borderland bersama Karube dan Chota. Pada awalnya, Arisu berhasil memenangkan permainan pertama bersama Karube dan Chota. 

Namun, Arisu harus menghadapi permainan yang mengerikan dalam Hide-and-Seek. Sebagai permainan kartu hati, tentunya Hide-and-Seek adalah permainan yang melibatkan pengkhianatan. Pada dasarnya, hanya ada satu orang yang bisa selamat dari permainan ini. 

Mengetahui bahwa Arisu adalah satu-satunya orang yang bisa bertahan di Borderland, Chota dan Karube memutuskan untuk berkorban demi Arisu. Sepanjang seri berlangsung, Arisu mungkin sudah menghadapi banyak permainan kartu hati. Namun, Hide-and-Seek tetap menjadi permainan yang paling menyiksa Arisu. Bagaimana tidak, di sini Arisu harus menyaksikan kematian kedua sahabatnya yang berkorban untuknya. 

Ketujuh karakter di atas sebenarnya sudah melalui banyak hal yang menyakitkan sebelum mereka pergi ke Borderland. Di Borderland, mereka malah semakin disiksa, entah secara fisik maupun mental. Jadi, bagaimana menurutmu tentang ketujuh karakter di atas? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Hype

See More

8 Meme Anime tentang Payung, Ada Adegan yang Bikin Trauma

06 Okt 2025, 19:04 WIBHype