Ke Mana Keluarga Besar Upin dan Ipin? Mereka Gak Pernah Berkunjung

- Keluarga besar Upin dan Ipin gak pernah muncul dalam kartun karena kemungkinan mereka ditugaskan ke luar negeri sebagai tentara.
- Karena jarak tinggal yang begitu jauh, sulit untuk mengunjungi keluarga Upin dan Ipin di Kampung Durian Runtuh.
- Keluarga besar Upin dan Ipin tidak lagi memiliki akses karena nomor telepon atau alamat rumah yang tersimpan di HP hilang.
Menjelang Lebaran, muslim bersiap menunaikan tradisi mengunjungi tetangga, saudara, keluarga besar, dan sanak famili. Tayangan televisi biasanya juga ikutan menampilkan adegan yang sama, misalnya Upin & Ipin, animasi anak asal Malaysia. Namun, pada kartun Upin & Ipin, kenapa keluarga besar dari pihak almarhum orangtua Upin dan Ipin gak pernah kelihatan berkumpul mengunjungi hari raya dan hari lain, ya?
Sekadar teori dari penonton Upin & Ipin, berikut jawaban dari pertanyaan tersebut. Mana yang sekiranya paling masuk akal buatmu?
1. Keluarga besar Upin dan Ipin tinggal jauh di belahan negara lain

Menurut cerita dalam kartun Upin & Ipin, memang orangtua Upin dan Ipin telah meninggal. Sang ayah disebut sebagai seorang tentara. Bisa jadi keluarga dari ayahnya juga merupakan keluarga tentara. Adik, kakak, bahkan orangtua dari ayah Upin dan Ipin bisa jadi melanjutkan tradisi yang turun-temurun untuk menjadi tentara.
Karena keluarga besar sang ayah adalah tentara, kemungkinan mereka ditugaskan ke luar negeri. Mereka ke negara yang jauh dari tempat tinggal Upin, Ipin, Opah, dan Kak Ros. Karena jarak tinggal yang begitu jauh, mereka sulit untuk mengunjungi keluarga Upin dan Ipin di Kampung Durian Runtuh. Selain itu, menjadi tentara juga kemungkinan gak bisa mendapatkan libur yang panjang. Siapa tahu meski gak pernah kelihatan berkunjung, mereka tetap bertukar kabar melalui surat atau telepon.
2. Hilang kontak

Sama seperti gebetan, hubungan dengan keluarga bisa juga hilang dengan beragam alasan. Ini kalau menghubungkan dengan poin sebelumnya dan berasumsi bahwa keluarga besar Upin dan Ipin adalah tentara yang ditugaskan jauh ke luar negeri. Mungkin mereka ganti nomor sesuai negara domisili dan data di kontak mereka hilang. Bisa juga karena mereka ganti HP dan nomor yang tersimpan gak sempat dicadangkan (backup).
Karena itu, keluarga besar Upin dan Ipin tidak lagi memiliki akses meski sekadar nomor telepon atau catatan alamat rumah yang tersimpan di HP. Bagi keluarga Upin dan Ipin pun, mereka gak punya akses karena cuma punya nomor dan alamat lama. Itu sebabnya, Upin dan Ipin serta keluarga besar sudah tidak saling bertukar kabar satu sama lain. Mungkin saja sebenarnya mereka saling merindukan. Namun, mereka kesulitan untuk menghubungi dan menjalin tali silaturahmi. Mau bagaimana lagi, HP sudah telanjur kereset.
3. Keluarga besar mereka mengalami kesulitan ekonomi

Seperti situasi ekonomi di Indonesia yang sedang mengalami penurunan nilai IHSG, bisa jadi di negara tempat Upin dan Ipin tinggal mengalami hal serupa. Ini dengan asumsi keluarga besar Upin dan Ipin masih tinggal di negara yang sama, tetapi berjauhan. Karena alasan ekonomi, keluarga dari pihak ayah maupun ibu Upin dan Ipin kesulitan untuk mengunjungi Kampung Durian Runtuh.
Kalau dilihat, sepertinya Kampung Durian Runtuh gak terlalu metropolitan meski gak bisa dibilang kawasan terpencil juga. Karena permasalahan ekonomi, mengunjungi keluarga Upin dan Ipin akan terasa berat di ongkos. Mereka mungkin harus berganti beberapa moda transportasi untuk sampai di rumah Upin dan Ipin. Belum lagi, mereka harus menyiapkan oleh-oleh. Daripada boncos, mereka sepertinya memilih untuk gak berkunjung ke Kampung Durian Runtuh dulu.
4. Keluarga besar yang toksik

Dalam beragam hubungan, pasti ada yang namanya hubungan toksik. Ini berlaku untuk hubungan asmara, pertemanan, bahkan keluarga. Mungkin juga hal tersebut dialami oleh keluarga Upin dan Ipin. Mereka memilih untuk menjauh dari Upin, Ipin, Opah, dan Kak Ros. Mungkin keluarga besar Upin dan Ipin sudah kaya raya sehingga merasa gak selevel dengan keluarga yang memilih hidup zen di desa.
Stroberi mangga apel, sorry gak level.
Kalau memang benar begitu adanya, keluarga Upin dan Ipin sepertinya gak ambil pusing. Keluarga Upin dan Ipin tetap bahagia dengan keadaan yang sekarang. Meski gak punya kendaraan, selain sepeda yang biasa dipakai Kak Ros, keluarga Upin dan Ipin tetap dikelilingi keluarga, teman, dan tetangga yang saling menyayangi. Hal tersebut bisa menjadi hal yang lebih berharga daripada keluarga yang toksik, bukan?
Upin dan Ipin masih bisa menikmati pendidikan. mereka gak kekurangan makanan dan tinggal di rumah panggung yang lebih luas dari rumah KPR subsidi. Bahkan, rumah yang ada juga memiliki tiga kamar untuk mereka tempati.
Meski alasan sebenarnya di luar semesta Upin & Ipin bisa jadi karena keluarga besar Upin dan Ipin memang gak ditampilkan. Itu karena rumah produksi mungkin memiliki keterbatasan untuk mengembangkan karakter baru. Gak semua yang berkaitan dengan Upin dan Ipin harus tampil dalam adegan Upin & Ipin. Rumah produksi fokus dengan karakter inti dan pendukung yang menarik untuk mengemasnya menjadi cerita anak-anak yang menghangatkan.
Kalau menurut versi imajinasimu, kira-kira alasan apa yang membuat keluarga besar Upin dan Ipin gak pernah berkunjung ke Kampung Durian Runtuh? Tulis di kolom komentar, ya!