Kenapa Album Brat Charli XCX Sukses Besar?

Ada banyak album keren yang rilis sepanjang 2024, tetapi brat milik Charli XCX jadi salah satu yang paling mencuri perhatian. Bersaing ketat dengan The Tortured Poets Department (Taylor Swift), Hit Me Hard and Soft (Billie Eilish), dan Short n' Sweet (Sabrina Carpenter), album ini jadi kandidat kuat peraih Grammy 2025 untuk kategori Album Terbaik.
Padahal, saat masih berstatus teaser, sampul album itu sempat dihujat karena terlalu sederhana. Warna hijau neon dan resolusinya yang sengaja dibuat rendah juga dianggap aneh. Namun, siapa sangka saat akhirnya dilepas ke publik pada musim panas, brat gak berhenti didengar jutaan telinga. Konser tur Charli XCX pun laris manis diserbu penggemar yang ingin mendengar langsung sang musisi menyanyikan lagu-lagu hits-nya.
Apa faktor sukses album brat? Berikut beberapa alasan yang mungkin bisa menjelaskannya.
1. Waktu perilisan yang pas dengan tema albumnya

Tahu betul kalau lagu-lagunya bertema pesta musim panas, Charli XCX dan timnya pun sepakat merilis brat pada Juni 2024. Itu dilakukan seolah menjawab rasa haus penggemar musik yang butuh lagu-lagu seru untuk diputar di acara-acara hiburan. Kebetulan pula, musim panas adalah jadwalnya festival-festival musik digelar.
Tak pelak, sebelum gelar konser tur keliling dunia, Charli XCX tampak tampil di berbagai festival musik bergengsi sekalian mempromosikan album barunya. Sebuah kolaborasi yang menguntungkan dua pihak, sih. Kasusnya sama dengan "Espresso"-nya Sabrina Carpenter yang dirilis jelang musim panas dan bebarengan dengan penyelenggaraan beberapa festival musik mayor di Inggris dan Amerika Serikat.
2. Lirik yang genius, kombinasi kepercayaan diri dan kerentanan

Namanya juga album, kualitas lagunya jelas harus jadi titik berat. Untuk genre, Charli XCX memilih menghidupkan kembali dance-pop yang sempat ditinggalkan. Sepertinya, ia melihat peluang dari kesuksesan Peggy Gou, sang DJ yang dikenal luas berkat lagu "(It Goes Like) Nanana". Menariknya, Charli XCX bukan seorang produser musik saja, ia juga seorang penulis lirik ulung.
Alhasil, album brat dihuni lagu-lagu yang tak hanya enak didengar, tetapi kaya makna dan pesan. Kebanyakan lagunya berisi pesan self-love dan percaya diri, seperti "360", "von dutch", "Guess". Namun, di sisi lain, ia bisa bicara kerentanan seperti yang bisa kamu dengar dalam "Apple", "Sympathy is a knife" dan "Girl, so confusing". Ini membuat album brat punya relatibilitas yang tinggi dengan visi sekaligus keresahan perempuan modern.
3. Dirilis juga dalam versi remix hasil kolaborasinya dengan musisi lain

Charli XCX juga jeli melihat peluang untuk menyebarluaskan album barunya. Salah satunya dengan merilis versi remix dari lagu-lagu di album tersebut. Menariknya, ia mengajak kolaborasi sejumlah musisi papan atas dan yang sedang naik daun. Mulai dari Lorde, Troye Sivan, Billie Eilish, Kesha, Ariana Grande, Robyn, The Japanese House, Tinashe, sampai Addison Rae. Sontak, ia dapat eksposur tambahan dari basis penggemar para kolaboratornya tadi.
Lagu "Guess" versi duet dengan Billie Eilish misalnya membantunya meraih status viral setelah "360" dan "Apple". Ini jelas membantu mempertahankan relevansi album brat yang saat itu mungkin bisa saja meredup seiring dengan perilisan beberapa album yang paling diantisipasi seperti Short n' Sweet. Melihat keberhasilannya mendongkrak popularitas album brat, strategi ini bisa dilihat sebagai terobosan genius yang mungkin bakal ditiru musisi-musisi lain pada masa depan.
4. Dampak kultural album brat cukup besar

Selain kualitas musiknya, brat secara tak langsung juga mengeset tren baru dalam berbagai sektor kehidupan. Mulai fesyen, koreografi, sampai desain grafis. Secara tak langsung, banyak hal yang tercipta karena terinspirasi elemen estetika album brat dan cara Charli XCX merepresentasikan dirinya selama era baru ini.
Sampul albumnya menginspirasi kostum Halloween dan meme di media sosial. Bahkan brat juga dipakai simpatisan Kamala Harris pada pemilu Amerika Serikat 2024 untuk referensi kampanye. Ini mengingatkan kita pada beberapa album ikonik lain yang juga punya dampak kultural besar macam American Idiot milik Green Day dan The Fame-nya Lady Gaga.
Kesuksesan album brat seyogyanya tidak lepas dari kreativitas tanpa batas Charli XCX sebagai seniman. Sejak debut, ia memang sudah tampak mencolok dan kini mengukuhkan statusnya sebagai salah satu trendsetter level global.