Dari Novel Jalan Tak Ada Ujung, Kenapa Judul Filmnya Jadi Perang Kota?

Jakarta, IDN Times - Sutradara Mouly Surya siap merilis film terbarunya yang berjudul Perang Kota. Karyanya ini diadaptasi dari novel lawas Jalan Tak Ada Ujung karangan Mochtar Lubis yang dirilis pada 1952 silam.
Meski diangkat dari novel legendaris, Mouly nyatanya memilih judul yang berbeda dari karya aslinya. Kira-kira kenapa, ya?
1. Mouly Surya ungkap alasan pilih judul film yang berbeda dari judul novelnya

Dalam rangka membuat film bertema sejarah, Mouly Surya melakukan berbagai macam riset. Termasuk berdiskusi dengan sejarawan. Dari obrolannya dengan salah satu sejarawan, Mouly pun mendapatkan frasa 'Perang Kota' dan dianggap menggambarkan kondisi yang ia inginkan dalam filmnya.
"Kita banyak ngobrol juga dengan sejarawan. Salah satu fun fact-nya, saya pernah ngobrol dengan salah satu sejarawan dan dia pernah tinggal di Jalan Jaksa. Dan kita ngobrolin bukunya pada saat itu," kenang Sutradara Mouly Surya pada Senin (24/3/2025).
"Saya sebenernya ambil judul Perang Kota dari dia, karena dia bilang Jakarta pada saat itu sedang dalam keadaan perang kota, dan saya ambil kata kata itu," lanjutnya.
2. Alasan film Perang Kota berformat 4:3

Biasanya, film bioskop masa kini dibuat dengan format dimensi gambar 16:9. Namun, Sutradara Mouly Surya memutuskan Perang Kota berformat 4:3. Bukan tanpa alasan, ia berharap format ini bisa membuat penonton fokus pada karakter, bukan pada set lokasinya.
"Kenapa 4:3? Ini saya sempet debat juga. Jadi saya ingin fokus sama karakter-karakter di film ini. Saya tahu ketika bikin film periodik, kadang-kadang penonton dan bahkan saya sendiri, sibuk ngelihatin set ini itu, zaman dulu kayak apa. Jadi saya tidak sefokus itu sama karakter-karakternya," ungkap sang sutradara.
Mouly melanjutkan, "Jadi keputusan saya ngambil 4:3 itu adalah untuk memberikan fokus tersebut, untuk perasaan yang lebih dekat sama karakter-karakter di film ini."
3. Proses pascaproduksi Perang Kota melibatkan 4 negara

Setelah melalui proses syuting selama kurang lebih 6 bulan, tim pun dihadapkan dengan proses pascaproduksi yang panjang. Sutradara Mouly Surya mengungkapkan kalau visual efek dan sound dalam Perang Kota bahkan sampai melibatkan beberapa negara.
Sutradara Mouly Surya mengatakan, "Jadi visual efek film ini dikerjakan dengan 3 negara, ada yang di Amerika Serikat, Indonesia, dan Belanda. Dan sound-nya full di Prancis. Jadi memang pascaproduksi yang panjang, cukup ribet, dan cukup banyak traveling."
"Film ini juga akan rilis juga di Belgia, Belanda, dan Luksemberg. Kita akan rilis di bioskop sana secara komersil tanggal 17 April," tambahnya.
Nah, buat masyarakat Indonesia yang mau menyaksikan Perang Kota, filmnya akan tayang di bioskop pada 30 April 2025 mendatang. Karya ini dibintangi Ariel Tatum, Chicco Jerikho, dan Jerome Kurnia.