Kimberly Ryder Akui Ada Persamaan dengan Karakternya di Waktu Kedua

Jakarta, IDN Times - Kimberly Ryder belum lama ini menceritakan soal karakter Anya yang diperankannya dalam serial Waktu Kedua. Ia menggambarkan Anya sebagai sosok yang menghadapi banyak permasalahan hidup dan harus melalui berbagai goncangan yang menguji keteguhannya.
Menurut Kimberly, perjalanan emosional Anya menjadi salah satu elemen menarik dalam cerita, sekaligus tantangan tersendiri baginya untuk mendalami karakter tersebut. Di sisi lain, ia menyebut ada persamaan antara dirinya sendiri dengan karakter Anya. Berikut selengkapnya!
1. Cara Kimberly Ryder mendalami karakter Anya yang kehidupannya penuh dengan masalah

Kimberly Ryber menyebutkan banyak cara untuk mendalami sebuah karakter di sebuah film atau serial. Salah satu yang ia lakukan adalah menggali beberapa emosi-emosi dalam kehidupan nyata.
"Kalau sebagai aktor, kan ada sebenarnya banyak cara mereka untuk akting itu. Mungkin kadang-kadang itu mereka ngegali dari kehidupan mereka sendiri. Jadi ada beberapa feelings, beberapa scenes, emosi yang memang digali dari, yang relatable lah ya, dari kehidupan sendiri, dan itu memang ada," ungkap Kimberly saat berkunjung ke kantor IDN, pada Senin (18/11/2024).
2. Beberapa perasaan kesedihan karakter Anya didapatkan dari kehidupan pribadi Kimberly Ryder

Ia mengaku ada beberapa cerita yang cukup serupa antara kehidupan pribadinya dengan karakter Anya. Seperti hubungan antara Anya dan bapaknya. Kimberly bercerita bahwa emosi dan dinamika scene tersebut diambil dari kehidupannya sendiri.
"Ada bagian kayak, seperti relationship antara Anya dengan bapaknya. Feeling kedekatan itu bisa diambil dari kehidupan aku sendiri. Terus ada sadness yang bisa diambil dari kehidupan sendiri," tambahnya.
3. Semakin banyak kejadian dalam hidup, membuatnya bisa menggali perasaan dalam berakting

Pelajar hidup yang telah ia lalui selama ini juga memberikan kemudahan ketika mendalami suatu karakter. Saat harus berperan sebagai ibu, Kimberly Ryder dapat mengekpresikan perasaan tersebut dengan jelas. Sebab, dirinya telah memiliki anak di kehidupan nyata, sehingga dapat merasakan perasaan sebagai ibu.
"Dan semakin banyak yang sudah terjadi kepada kita, semakin berumurnya kita, kita bisa menggali lebih banyak range emosi juga. Sekarang kan aku juga disuruh memerankan seorang ibu, jadi aku lebih ngerti. Jadi, the dynamic between aku dan anak juga aku udah lebih bisa memerankan daripada sebelum aku punya anak. Belum ngerti rasanya seperti apa," tutup Kimberly.
Karakter Anya memiliki permasalah hidup yang berawal dari ibu tirinya. Banyak kejadian yang merugikan kehidupan personalnya. Sampai akhirnya, Anya mendapatkan kesempatan di waktu kedua untuk mengubah hal tersebut.