Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kontrak Musik Paling Legendaris yang Mengubah Sejarah

The Beatles
The Beatles (instagram.com/thebeatles)
Intinya sih...
  • Kontrak The Beatles di The Ed Sullivan Show membuka pintu bagi British Invasion dan mengubah cara band internasional menembus pasar Amerika.
  • Stevie Wonder menegosiasikan kontrak senilai 37 juta dolar AS dengan Motown, memberinya kendali penuh atas musiknya dan ruang lebih besar bagi eksplorasi kreatif.
  • Konflik antara Prince dan Warner Bros memicu pertanyaan tentang hak kepemilikan musik, mempengaruhi negosiasi kontrak artis generasi berikutnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di balik karya-karya legendaris, konser megah, dan para musisi yang kini dianggap ikon, ada kontrak-kontrak besar yang diam-diam membentuk arah sejarah musik. Beberapa di antaranya begitu berpengaruh hingga mengubah industri secara menyeluruh. Kontrak-kontrak ini bukan hanya kesepakatan bisnis, tapi titik balik yang mengguncang budaya pop.

Terdapat beberapa kontrak musik paling bersejarah yang dampaknya masih terasa hingga hari ini. Setiap kisah di baliknya menunjukkan bahwa industri musik dibangun bukan hanya oleh musik itu sendiri, tapi juga oleh keputusan-keputusan besar di balik layar. Lantas, kontrak mana yang paling mengubah cara kita mendengarkan musik?

1. Brian Epstein & Ed Sullivan

The Beatles (instagram.com/thebeatles)
The Beatles (instagram.com/thebeatles)

Ketika Brian Epstein menegosiasikan kontrak tiga penampilan The Beatles di The Ed Sullivan Show pada November 1963, banyak yang menganggapnya sebagai kesepakatan biasa. Bagi Ed Sullivan, yang telah menghadirkan banyak talenta dalam sejarah acara televisinya, ini hanya bagian dari rutinitas.

Namun ternyata, kontrak ini menjadi fondasi dari salah satu fenomena musik terbesar, yakni British Invasion. Penampilan The Beatles di acara tersebut membuka pintu bagi gelombang band Inggris yang kemudian mendominasi musik Amerika. Kontrak ini bukan hanya membuat The Beatles mendunia, tetapi juga mengubah cara band internasional menembus pasar Amerika.

Sebelumnya, tidak ada masa depan bagi band Inggris sebelum The Beatles muncul di The Ed Sullivan Show pada Februari 1964. Penampilan itu menjadi titik balik yang menandai perubahan besar dalam musik global dan hingga kini, kontrak Epstein–Sullivan masih dianggap salah satu kesepakatan paling penting dalam sejarah budaya pop.

2. Stevie Wonder & Motown

Stevie Wonder
Stevie Wonder (instagram.com/steviewonderlegacy)

Motown dikenal sebagai pabrik hit yang hampir tak pernah salah langkah. Namun di balik kejayaannya, ada aturan ketat yang mengekang banyak musisi, terutama soal kreativitas dan kepemilikan karya. Lagu-lagu harus aman, tidak terlalu politis, dan sesuai selera massa.

Bagi sebagian artis, termasuk Stevie Wonder, batasan ini terasa mengekang, terutama saat ia ingin mengembangkan musik yang lebih personal dan eksperimental. Stevie Wonder kemudian menegosiasikan kontrak bersejarah senilai 37 juta dolar AS atau setara Rp619 miliar, yang memberikan dirinya kendali penuh atas musiknya.

Kebebasan inilah yang membuatnya mampu menciptakan karya-karya visioner, termasuk album Songs in the Key of Life. Kontrak ini bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi juga tonggak perubahan bagi industri musik yang mulai memberi ruang lebih besar bagi eksplorasi kreatif.

3. Prince & Warner Bros

Konflik antara Prince dan Warner Bros menjadi salah satu perseteruan paling terkenal antara artis dan label. Prince menginginkan kendali penuh atas master rekamannya dan arah kariernya, tetapi kontrak yang sudah ada dianggap terlalu membatasi. Ketegangan ini berkembang menjadi perang publik, hingga Prince mengganti namanya sebagai bentuk protes terhadap labelnya sendiri. 

Meski kontraknya dianggap tidak adil oleh Prince, untuk pertama kalinya artis secara luas mulai mempertanyakan siapa yang sebenarnya memiliki musik yang mereka ciptakan. Dampaknya sangat besar karena banyak musisi generasi berikutnya yang akhirnya bernegosiasi lebih keras demi mempertahankan hak atas karya mereka.

4. Elvis Presley & RCA

Elvis Presley
Elvis Presley (instagram.com/elvis)

Kontrak Elvis Presley dengan RCA kerap dianggap sebagai awal mula lahirnya konsep rock star modern. Sebelumnya, tidak ada yang membayangkan seorang musisi bisa menjadi ikon global yang melampaui genre dan budaya. RCA membeli kontrak Elvis dari Sun Records seharga 35 ribu dolar AS, jumlah yang luar biasa besar pada masanya dan cukup mengguncang industri.

Kesepakatan ini membuka jalan bagi lahirnya album debut Elvis yang kemudian menjadi sensasi global. Keberhasilan ini menunjukkan betapa besar kekuatan seorang musisi dalam membentuk budaya populer jika diberi ruang yang tepat. Kontrak sederhana ini pada akhirnya membuktikan bahwa dunia siap menyambut bintang musik terbesar yang pernah ada.

5. The Beatles Agreement

The Beatles
The Beatles (instagram.com/thebeatles)

Meski perpisahan The Beatles mengejutkan dunia, banyak orang sudah melihat tanda-tandanya. Perbedaan kreatif dan ketegangan internal membuat masa depan grup itu semakin rapuh. Namun yang menarik, pembubaran band terbesar di dunia ternyata dilakukan melalui sebuah kontrak yang jauh lebih rapi dan damai dibanding rumor-rumor di publik.

Kontrak ini dikenal sebagai The Beatles Agreement, dengan memutuskan kemitraan legal mereka dan memberi setiap anggota kebebasan untuk berkarier sebagai artis individu. Meskipun menyedihkan bagi para penggemar, kesepakatan ini sebenarnya membuka pintu bagi fase baru, karena masing-masing anggota kemudian memulai perjalanan solo yang juga sangat berpengaruh.

Kontrak-kontrak legendaris ini menunjukkan bahwa sejarah musik bukan hanya dibentuk oleh lagu-lagu hebat, tetapi juga oleh keberanian mengambil keputusan besar di balik layar. Dari kelima kontrak ini, mana yang menurutmu paling mengubah sejarah musik secara keseluruhan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Hype

See More

Rekap Cerita Zootopia, Sebelum Nonton Zootopia 2 di Bioskop

24 Nov 2025, 12:47 WIBHype