5 Lagu Hits Sekejap yang Menyimpan Kisah Tragis, Kenapa?

- Jennifer Paige mengalami berbagai cobaan setelah kesuksesan lagu "Crush" pada 1998, termasuk kehilangan kedua orang tuanya dan didiagnosis kanker kulit.
- Blind Melon terkena tragedi besar setelah kesuksesan lagu "No Rain" pada 1993, karena sang vokalis meninggal akibat overdosis narkoba.
- Duo R&B Charles & Eddie bubar tanpa bisa reuni setelah salah satu anggotanya meninggal karena kanker, yang tidak pernah diungkapkan pada rekannya.
Terkadang, satu lagu bisa mengubah segalanya. Ada musisi yang cukup beruntung menghasilkan hit besar yang membuat namanya abadi, tapi sayangnya tidak semua bisa menjaga keberlangsungan karier itu. Di balik lagu-lagu yang masih sering kita dengar sampai sekarang, ada kisah kelam yang membuat jalan para musisi tersebut jauh dari kata mudah.
Fenomena one-hit wonder sering dianggap sekadar cerita ringan di industri musik. Namun, kalau dilihat lebih dalam, banyak di antaranya yang membawa beban berat. Dari kehilangan orang tersayang hingga pertempuran dengan kecanduan, kisah di balik layar ini membuat lagu-lagu tersebut terdengar berbeda ketika kita tahu cerita aslinya.
1. “Crush” – Jennifer Paige
Jennifer Paige sempat mencuri perhatian dunia lewat lagu “Crush” pada 1998. Lagu pop ringan itu seharusnya bisa membuka jalan panjang untuk kariernya. Sayangnya, nasib berkata lain. Popularitasnya tidak pernah benar-benar berlanjut dan hidupnya diliputi berbagai cobaan.
Awal 2000-an, Jennifer kehilangan kedua orang tuanya hanya dalam selisih dua minggu. Belum selesai berduka, pada 2010 rumahnya hancur karena banjir, tepat sebelum rencana penjualan. Beberapa tahun kemudian, ia juga didiagnosis kanker kulit. Untungnya, ia berhasil sembuh dan masih aktif merilis musik, terakhir pada 2017. Banyak penggemar yang masih berharap ia bisa kembali bersinar.
2. “No Rain” – Blind Melon
Blind Melon menjadi terkenal berkat “No Rain” pada 1993, sebuah lagu alternatif yang penuh energi sekaligus melankolis. Namun, di balik kesuksesan itu, ada tragedi besar yang membuat nama band ini identik dengan kisah pilu.
Shannon Hoon, sang vokalis, terus berjuang melawan kecanduan narkoba. Meskipun disarankan untuk berhenti tur demi pemulihan, ia tetap melanjutkan. Keputusan itu berakhir tragis, karena pada 1995, ia ditemukan meninggal di bus tur akibat serangan jantung terkait overdosis. Band ini akhirnya bubar pada 1999, meski sempat reuni di tahun 2006.
3. “Would I Lie To You?” – Charles & Eddie
Duo R&B Charles & Eddie pernah mendominasi radio pada 1992 lewat “Would I Lie To You?”. Lagu penuh groove ini jadi satu-satunya hit besar mereka di Amerika Serikat, sebelum akhirnya grup ini bubar pada 1997.
Namun, yang membuat kisah mereka tragis adalah rencana reuni yang tidak pernah terwujud. Charles Pettigrew ternyata diam-diam mengidap kanker, sesuatu yang tidak ia ceritakan pada Eddie Chacon. Pada 2001, Charles meninggal dunia di usia 37 tahun dan harapan untuk melihat keduanya kembali bernyanyi bersama pun ikut terkubur.
4. “Somebody That I Used to Know” – Gotye feat. Kimbra
Gotye sempat meledak di seluruh dunia lewat “Somebody That I Used to Know” pada 2011. Lagu itu memecahkan rekor dan bahkan meraih Grammy. Namun, setelah puncak kejayaan itu, Gotye perlahan menghilang dari radar industri musik.
Banyak penggemar menunggu karya baru, tapi Gotye memilih kembali ke kehidupan sederhana. Ia juga kehilangan seorang sahabat dekatnya di tahun-tahun setelah kesuksesan itu, sehingga membuatnya makin menarik diri dari sorotan. Sampai sekarang, lagu tersebut tetap jadi satu-satunya hit global yang membuat namanya dikenang.
5. “Take On Me” – a-ha
Siapa yang tak kenal “Take On Me” dengan video musik ikoniknya? Lagu dari a-ha ini menjadi salah satu simbol pop era 80-an. Meski lagu itu abadi, jalan hidup para personelnya tidak selalu mulus. Morten Harket, sang vokalis, mengalami tekanan berat akibat popularitas mendadak.
Konflik internal band juga membuat mereka beberapa kali bubar dan reuni. Di balik ceria dan enerjiknya “Take On Me,” ada kisah kesulitan mental health dan tekanan industri yang hampir menghancurkan mereka. Meski begitu, band ini tetap berusaha bertahan dan menjaga musik mereka tetap hidup.
Musik memang bisa bertahan lebih lama daripada para penciptanya. Lagu-lagu ini tetap menjadi bagian dari kenangan kita, meskipun kisah di baliknya penuh dengan duka. Nah, setelah ini apakah kamu juga turut merasakan penderitaan para musisinya ketika mendengar lagu-lagu di atas?