Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lato-lato dan 7 Mainan yang Pernah Viral, Hits Banget!

ilustrasi mainan lato-lato (youtube.com/fajrulfx)

Mungkin hampir di seluruh wilayah Indonesia akhir-akhir ini sering kali terdengar bunyi tek...tek...tek...tek...tek yang tak kenal waktu. Sumber suara yang super bising itu tak lain dan tak bukan adalah bocil yang memainkan lato-lato, dua bola plastik pejal berwarna-warni yang diikat tali yang kemudian menimbulkan bunyi nyaring yang cukup keras jika dimainkan dengan cara memegang ujung tali dan digerakkan ke atas dan ke bawah secara statis hingga kedua bola tersebut bertubrukan.

Demam lato-lato yang sedang viral memang membuat siapa pun memainkannya, bahkan ada pertandingan lato-lato yang menawarkan hadiah menarik untuk pemenangnya. Namun, selain lato-lato ada juga mainan-mainan yang pernah viral pada masanya. Yuk simak apa saja mainan yang pernah viral! Kamu pernah mainin juga gak?

1. Squishy

ilustrasi squishy yang dimainkan (youtube.com/ricisofficial)

Populer pada tahun 2016-an, squishy banyak digandrungi anak-anak meski harganya cukup merogoh kocek. Meski demikian, teksturnya yang lembut seperti awan, memiliki bentuk yang bermacam-macam, serta aroma yang harum membuat squishy tetap memiliki banyak penggemar. Anak-anak pada zaman itu yang menggandrungi squishy pasti tahu sosok youtuber 'Ria Ricis' yang diketahui memiliki banyak koleksi squishy dengan berbagai bentuk dan ukuran.

Sesuai namanya, mainan ini hanya perlu diremas-remas (squeeze) untuk memainkannya. Karena terbuat dari busa poliuretana, bentuk squishy yang sudah diremas hingga tak beraturan mampu kembali ke bentuk semula secara perlahan. Hal ini dinilai mampu memberikan sensasi kepuasan dan kesenangan tersendiri atau biasa disebut dengan satisfying.

2. Fidget spinner

ilustrasi fidget spinner (pexels.com/Stas Knop)

 

Viral di era 2017-an, hampir semua orang baik anak kecil sampai orang dewasa memainkan fidget spinner. Bentuknya kecil dan tipis, bahkan ada beberapa perusahaan yang memproduksi mainan ini dengan berbagai fitur tambahan seperti lampu LED dan membuat mainan ini sangat cocok dimainkan untuk membunuh kebosanan. Cara memainkannya juga sangat sederhana dengan mengapit bagian poros fidget spinner dengan ibu jari dan jari tengah, kemudian jari telunjuk digunakan untuk memutar bilah-bilahnya.

Fidget spinner diklaim mampu meredakan gugup dan gelisah karena permainan ini digerakkan dengan melakukan gerakan fisik yang repetitif atau berulang. Kendati demikian, tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim ini.

3. Slime

ilustrasi slime (pinterest.com/The Best Ideas for Kids)

Meski bertekstur cair, kental dan terasa berlendir, slime memiliki penggemar yang tak sedikit. Bahkan penggemar slime menyebut diri mereka sebagai slimer. Slime dibuat dengan campuran lem PVC dengan boraks yang berfungsi sebagai aktivator. Meski terbuat dari bahan-bahan kimia, slime tetap aman dimainkan sekalipun oleh anak-anak. Karena teksturnya, slime juga dimanfaatkan untuk menghilangkan debu pada celah-celah yang sempit seperti keyboard.

Saat ini, banyak pengusaha slime rumahan yang menawarkan slime dengan berbagai warna dan aroma. Bahkan ada slime yang memiliki berbagai pilihan topping seperti manik-manik beraneka bentuk.

4. Tamiya

ilustrasi tamiya (tamiya.com)

Sudah akrab menemani masa kecil sejak 1990-an, popularitas mobil mainan asal Jepang dengan nama asli 4WD ini tak pernah surut hingga kini. Dikenal dengan sebutan tamiya, mobil rakitan ini hanya memerlukan 2 buah baterai AA serta sebuah dinamo sebagai sumber listriknya. Mainan ini bahkan lebih banyak digemari oleh orang dewasa daripada anak-anak karena para penggemar tamiya begitu menikmati sensasi merakit dan memodifikasi mobil tamiya sendiri untuk mendapatkan performa terbaik saat berada di track arena.

Di Indonesia sendiri, umumnya ada beberapa kelas dalam perlombaan tamiya seperti, STB, STB plus atau STBC, STO, Sloop, dan Tune Class. Setiap kategori biasanya memiliki ketentuan khusus yang harus dipenuhi para pesertanya.

5. Pop-it

ilustrasi anak bermain pop-it (freepic.com/pvproductions)

Pop-it mulai booming di awal tahun 2021 saat pandemi COVID-19 masih berlangsung dan pemerintah Indonesia memberlakukan PPKM. Memiliki warna yang terang dengan gelembung-gelembung di seluruh permukaannya, pop-it sempat viral karena dinilai bisa memberikan sensasi satisfying saat dimainkan dengan menekan gelembung-gelembungnya hingga menghasilkan bunyi pop yang nyaring. 

Selain memberikan efek satisfying, dipercaya mainan ini bisa melatih ketangkasan tangan dan cocok untuk mengurangi stres. Pantas saja mainan ini viral saat PPKM ya, ternyata juga bisa mengurangi stres.

6. Dancing Cactus/ Kaktus Goyang

ilustrasi mainan dancing cactus (youtube.com/medyrenaldy)

Mainan kaktus goyang ini berbentuk sebatang tumbuhan kaktus dengan aksen mata dan mulut, lengkap dua dahan yang lebih kecil di kedua sisinya sehingga terlihat seperti tangan. Meski terlihat seperti boneka, mainan kaktus goyang juga bisa mengeluarkan cahaya serta bunyi-bunyian. Bahkan mainan ini bisa dimenirukan suara yang tertangkap oleh sensornya.

Karena hal ini, mainan kaktus goyang sangat viral pada masanya. Bahkan para konten kreator menggunakan kaktus goyang untuk membuat konten prank pada hewan peliharaannya karena kemampuannya untuk menirukan suara.

Mainan-mainan yang pernah viral di Indonesia ternyata sangat beragam dan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang terjadi di masyarakat, seperti mainan squishy yang viral karena konten YouTube yang sedang booming serta mainan pop-it dan kaktus goyang yang viral karena menarik dan mampu membunuh rasa bosan saat PPKM.

Di antara mainan-mainan tersebut, mainan mana yang kamu punya atau pernah kamu mainkan? Hmm...kira-kira mainan apa lagi ya yang yang akan meladak pada tahun ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agustin Fatimah
EditorAgustin Fatimah
Follow Us