Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lirik Lagu Sapu Nyere Pegat Simpay dan Maknanya

Angklung (pixabay.com/ignartonosbg)
Angklung (pixabay.com/ignartonosbg)

Lagu Sapu Nyere Pegat Simpay adalah lagu berbahasa Sunda yang berasal dari daerah Jawa Barat. Lagu ini kerap dinyanyikan dalam beberapa momen perpisahan. Liriknya mengajak kita berkumpul dan menikmati kebersamaan sebelum waktunya akan berpisah.

Bagaimana lirik lagu Sapu Nyere Pegat Simpay, makna, dan fakta menariknya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

1. Lirik lagu Sapu Nyere Pegat Simpay

Ririungan urang karumpul
Meungeung deukeut hayu urang sosonoan
Macangkrama bari ngawadul
Urang silih tempas silih éledan

Moal lila jeung babaturan
Hiji wanci anu geus ditangtukeun
Bakal pisah bakal pajauh
Bakal mopohokeun katineung urang

Sapu nyere pegat simpai bakal kasorang
Takdir ti Gusti Hyang Widi pasti kalakon
Urang rek papisah urang rek pajauh
Meungeung deukeut hayu urang sosonoan

2. Makna lagu Sapu Nyere Pegat Simpay

ilustrasi budaya lokal bermain angklung (pexels.com/Teguh Dewanto)
ilustrasi budaya lokal bermain angklung (pexels.com/Teguh Dewanto)

Lagu Sapu Nyere Pegat Simpay mengusung filosofi mendalam tentang arti pertemuan dan perpisahan. Frasa sapu nyere pegat simpay adalah simbol dari ikatan yang pernah erat namun perlahan mulai terurai. Ini mencerminkan hubungan antarindividu—baik sahabat, keluarga, maupun komunitas—yang suatu saat akan menemui titik pisah, entah karena jarak, waktu, atau takdir.

Lirik lagu Sapu Nyere Pegat Simpay mengajak kita untuk menghargai momen kebersamaan selagi masih ada kesempatan. Dalam budaya Sunda, lagu ini juga menjadi sarana refleksi. Pesan seperti hayu urang sosonoan (ayo kita berkumpul) adalah seruan agar manusia tidak menunda-nunda kebersamaan, karena suatu saat momen itu akan jadi sekadar kenangan.

Lagu ini bukan hanya berarti tentang perpisahan, tapi juga ajakan untuk menciptakan kenangan terbaik sebelum berpisah secara alami.

3. Fakta menarik lagu Sapu Nyere Pegat Simpay

ilustrasi masyarakat Suku Sunda (kebudayaan.kemdikbud.go.id)
ilustrasi masyarakat Suku Sunda (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Lagu Sapu Nyere Pegat Simpay diciptakan oleh Sambas Mangundikarta, seorang komponis Sunda asal Bandung yang dikenal dengan karya-karya bertema keseharian dan budaya lokal.

Sapu Nyere Pegat Simpay merupakan satu dari sekian banyak karya ciptaannya yang hingga kini tetap digunakan dalam kegiatan perpisahan sekolah, kelompok seni, hingga acara adat. Meski ditulis dengan bahasa Sunda, kekuatan emosionalnya tidak luntur bahkan setelah bertahun-tahun.

Menariknya, lagu ini bukan bagian dari kurikulum formal atau lagu wajib daerah, namun mampu menjadi semacam "lagu wajib" dalam setiap momen perpisahan di wilayah Sunda. Hal ini terjadi karena kekuatan naratif dan liriknya yang sangat membumi dan relevan lintas generasi.

Banyak orang yang mengaku sulit menahan air mata saat lagu ini dimainkan, karena langsung membawa mereka pada ingatan akan orang-orang dan momen yang dulu pernah dekat, namun kini sudah berjarak.

Demikian lirik lagu Sapu Nyere Pegat Simpay. Lagu ini bukan sekadar lagu daerah—lagu ini merupakan pernyataan cinta untuk kenangan yang dibangun bersama. Dalam melodinya yang sederhana, terkandung ajakan tulus untuk menghayati kebersamaan sebelum semuanya berpisah. Di setiap bait dan nada, ada rasa haru dan persaudaraan yang membuatnya tetap abadi di hati banyak orang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yunisda DS
EditorYunisda DS
Follow Us