Menyihir, 8 Plus & Minus Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald

Setelah dua tahun penantian akhirnya Potter Head kembali disapa dengan sekuel terbaru Fantastic Beasts and Where to Find Them. Yup sejak 14 November, Fantastic Beasts: The Crime of Grindelwald sudah tayang serentak di bioskop-bioskop tanah air.
IDN Times sudah menyaksikan langsung petualangan terbaru Newt Scamander ini dan merasa ada 8 kelebihan & kekurangan di dalamnya.
Peringatan: film ini berpotensi mengandung spoiler, jika tak ingin terkena spoiler sebaiknya hati-hati saat membaca ya!
Yuk kita bahas kelebihan dari Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald
1. Visual effect yang memukau berhasil menyihir penonton

Tak perlu meragukan sajian visual effect dari film David Yates terbaru ini. Sama seperti pendahulunya, Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald mampu 'menyihir' penonton dengan sajian visual yang memukau.
Efek-efek sihir, hewan-hewan fantastis, dan penggambaran dunia di tahun 1930-an tampak begitu apik. Tentu saja CGI menjadi bagian penting dari film yang penuh dengan pemandangan ajaib ini.
2. Rasa nostalgia yang dibangkitkan oleh Dumbledore dan Hogwarts

Dalam Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald penonton akan dipertemukan dengan sejumlah tokoh dari franchise utama: Harry Potter. Tak hanya itu, akan ada sejumlah adegan yang terjadi di kastil Hogwarts. Ini tentunya membawa rasa nostalgia yang mendera hebat hati para Potter Head garis keras.
3. Bertabur humor yang pas porsinya di sepanjang film

Seperti film pertamanya, Newt Scamander akan kembali ditemani sahabat muggle-nya, Jacob Kowalski. Tentu ini membuka jalan bagi munculnya berbagai skenario lucu dan menjadi jembatan bagi penonton yang belum paham dunia sihir untuk bisa lebih mengenal universe ini.
Selain dari Jacob, banyak juga sentuhan humor yang diletakkan dengan pas sepanjang film. Entah dalam gerak-gerik, petunjuk kecil, atau celetukan para tokoh yang tak terduga.
4. Cerita semakin kompleks & menarik, jembatan kokoh untuk sekuel selanjutnya

Tentu saja cerita di film kedua ini semakin rumit dan bikin penasaran. Tak lupa dibubuhi sejumlah 'twist' yang akan bikin penonton terkesiap saat menyaksikannya. Cerita ini tentu saja dipersiapkan untuk menjembatani sekuel kedua dengan tiga film selanjutnya.
Sekarang mari beralih ke kekurangan Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald
5. Tempo terlalu lambat, penuturan plot terasa kurang lancar dan terbata-bata

Meskipun cerita makin rumit dan semakin banyak hal yang ingin diungkap, laju penuturan cerita terasa kurang mengalir lancar. Bahkan cenderung lambat dan membosankan. Tak kaget jika banyak yang merasa mengantuk di babak pertama film ini. Tak terkecuali saya.
6. Beberapa tokoh terasa kurang digali dan sia-sia

Dalam Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald ada sejumlah tokoh baru yang diperkenalkan. Salah satunya adalah asal-usul Nagini yang kelak akan menjadi peliharaan Voldemort. Sayangnya, peran maledictus ini ternyata tak terlalu menonjol selama film berjalan.
Sebaliknya ada beberapa tokoh yang masih penuh rahasia dan berpotensi untuk digali. Namun perjalanannya harus berhenti singkat dan cukup membuat saya tak percaya. Hmmm... Mungkinkah kebingungan ini akan dijelaskan dalam film berikutnya?
7. Minim adegan aksi dan petualangan bersama hewan fantastis

Walau memunculkan sejumlah hewan-hewan fantastis baru, sayangnya waktu tampil mereka tergolong sedikit. Begitu pula dengan aksi pertarungan seru yang mendebarkan. Bisa dihitung dalam skala menit.
Ketika sampai ke puncak konflik, saya harus puas disuguhi perbincangan bertele-tele dan aksi sihir yang ala kadarnya. Sungguh mubazir untuk efek visual sekeren Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald.
8. Babak terakhir terasa buru-buru dan melempem

Babak ketiga biasanya jadi gong pamungkas untuk menentukan apakah film ini akan meninggalkan kesan mendalam atau tidak. Namun, hal ini tak saya dapatkan dari Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald. Penuturan yang terbata tadi ditambah perkembangan plot yang seolah dibuat dalam waktu terburu-buru merampas rasa kagum saya atas konklusi film.
Walau begitu, sekuel kedua Fantastic Beasts ini tetap menghibur untuk disaksikan di bioskop. Presentasi visual dan suara yang cantik, berpadu dengan keajaiban dunia ciptaan J.K Rowling akan menghibur penonton baru, maupun Potter Head veteran. Angka 3/5 saya berikan untuk film garapan David Yates ini.
Terlepas dari hasil reviewnya, jangan lupa buktikan sendiri keseruan petualangan Newt Scamander dalam menghadapi Gellert Grindelwald di Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald ini di bioskop favoritmu ya! Rugi kalau gak menikmati keajaiban dunia sihir ini di layar lebar.