Mitos Bahu Laweyan, Diangkat Film Perempuan Pembawa Sial

- Mitos bahu Laweyan adalah kepercayaan bahwa perempuan dengan tanda khusus di bahunya memiliki aura mistis dan bisa membawa kesialan bagi pasangannya.
- Asal mitos ini masih misteri, tetapi diyakini sudah ada sejak abad ke-9 dan berkaitan dengan kutukan dari Raja Keraton Hadiningrat terhadap perempuan Laweyan.
- Perempuan bahu Laweyan memiliki tanda lahir yang diyakini sebagai tempat bersemayam makhluk tak kasat mata, namun sebenarnya bisa disebabkan oleh faktor genetik atau kelainan pada pembuluh darah.
Di balik setiap cerita rakyat, sering kali tersimpan warisan budaya yang menarik untuk ditelusuri. Salah satunya adalah mitos bahu Laweyan yang tersebar di masyarakat Jawa.
Menariknya, mitos ini tidak hanya mengangkat sisi mistis, namun juga berpengaruh pada cara pandang masyarakat terhadap perempuan yang dianggap memiliki aura yang berbeda.
Agar kamu lebih memahami bagaimana asal-usul dan makna di balik mitos bahu Laweyan, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. Apa itu mitos bahu laweyan?

Dalam jurnal Nilai Budaya Dalam Tradisi Perkawinan Bahu Laweyan (2023) dari Universitas Negeri Gorontalo, perempuan bahu laweyan memiliki tanda khusus di bahunya yang tidak dimiliki perempuan biasa. Biasanya, tanda tersebut berupa tompel atau tanda air sebesar koin.
Konon, perempuan yang memiliki tanda ini lebih disukai oleh makhluk halus. Mitos ini menyebutkan bahwa jin sering menghuni bagian bahu tersebut dan bisa membawa kesialan bagi laki-laki yang menikahinya.
Banyak yang percaya bahwa perempuan dengan ciri tersebut memiliki aura kuat namun berbahaya bagi pasangannya. Bahkan, dalam beberapa cerita disebutkan bahwa sang suami bisa meninggal tidak lama setelah menikah.
2. Dari mana asal mitos bahu laweyan?

Asal-usul mitos bahu Laweyan ternyata masih menjadi misteri hingga sekarang. Tak ada satu pun tokoh adat atau pemuka agama yang benar-benar tahu kapan dan bagaimana kisah ini pertama kali muncul.
Namun, dari berbagai cerita turun-temurun yang beredar di masyarakat, mitos ini diyakini sudah ada sejak abad ke-9. Salah satu versi yang paling sering diceritakan berkaitan dengan sosok Pakubuwono II, Raja Keraton Hadiningrat yang berkuasa pada tahun 1800-an.
Dalam legenda tersebut, diceritakan bahwa sang raja pernah meminta bantuan kepada seorang perempuan saudagar batik dari Laweyan untuk meminjamkan kudanya guna berperang. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh perempuan tesebut.
Karena merasa terhina, sang raja memberikan kutukan kepada seluruh perempuan di wilayah Laweyan. Ia berkata bahwa perempuan Laweyan akan mengalami penderitaan lahir batin dan setiap laki-laki yang menikahi mereka akan kehilangan nyawa. Mitos ini pun terus hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi.
3. Penyebab perempuan memiliki bahu laweyan

Melansir The Bahu Laweyan Legend in Photographic Work oleh Rahdan Hutama Putra & Handriyotopo (2022), disebutkan bahwa perempuan bahu Laweyan biasanya terlahir dengan tanda air sebesar koin di bahu kiri. Tanda lahir itu diyakini sebagai tempat bersemayam makhluk tak kasat mata yang konon membentuk aura mistis yang mengelilingi tangan perempuan tersebut.
Namun faktanya, kemunculan tanda lahir bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor genetik atau kelainan pada pembuluh darah. Jadi, keberadaan tanda seperti ini secara ilmiah bukanlah sesuatu yang berkaitan dengan hal mistis, melainkan kondisi alami yang bisa dijelaskan secara ilmiah.
Mitos bahu Laweyan memang sarat dengan unsur mistis, kepercayaan lokal, dan warisan budaya. Cerita rakyat seperti ini memang menarik untuk dibahas hingga diangkat untuk film Perempuan Pembawa Sial. Film tersebut akan tayang pada 18 September 2025 mendatang. Jadi penasaran, kan?
FAQ seputar mitos bahu laweyan
Apa itu bahu laweyan?
Bahu laweyan adalah mitos dalam masyarakat Jawa tentang perempuan yang memiliki tanda lahir khusus di bahu kiri, yang dipercaya membawa petaka bagi suaminya.Apa yang dipercayai tentang perempuan bahu laweyan?
Konon, perempuan Bahu Laweyan dipengaruhi oleh makhluk halus jahat yang menyebabkan suami-suaminya meninggal, terutama jika menikah sebelum tujuh kali.Bagaimana cara mengenali perempuan bahu laweyan?
Ciri-cirinya antara lain tanda lahir besar di bahu kiri, lesung di punggung, bahu melengkung, dan dianggap tidak memiliki keturunan.