Nico Robin Vs. Bartholomew Kuma, Lebih Tragis Latar Belakang Siapa?

- Robin diburu dan dijuluki Anak Iblis sejak usia 8 tahun karena kemampuannya membaca Poneglyph.
- Kuma menjadi budak sejak usia 4 tahun karena keturunan ras Buccaneer.
- Robin kehilangan kampung halaman, sahabat, dan ibunya, sementara Kuma kehilangan kedua orangtuanya, cinta sejatinya, serta harus mengorbankan seluruh hidupnya untuk orang lain.
Karakter dengan latar belakang yang tragis sudah menjadi salah satu ciri khas dalam serial shounen, tak terkecuali dengan One Piece. Sebelumnya, Nico Robin sering disebut sebagai karakter dengan latar belakang paling tragis dalam seri karya Eiichiro Oda ini. Namun, pada Egghead Arc, seri mengungkapkan karakter dengan latar belakang yang tak kalah tragis dengan Robin, yakni Bartholomew Kuma.
Berdasarkan apa saja yang sudah mereka lalui pada masa lalu, kira-kira latar belakang siapa yang lebih tragis antara Robin dan Kuma? Yuk, kita bahas!
1. Robin sudah diburu dan dijuluki Anak Iblis sejak usia 8 tahun

Nico Robin adalah korban dari kekejaman Pemerintah Dunia. Sebagai penyintas dari Insiden Ohara, Robin sudah diburu oleh Pemerintah Dunia sejak dirinya masih berusia 8 tahun. Pemerintah Dunia memburu Robin karena kemampuannya dalam membaca Poneglyph.
Sebelumnya, kampung halaman Robin, Ohara, dimusnahkan oleh Pemerintah Dunia. Penyebabnya karena para cendekiawan di sana mengetahui rahasia tentang Abad Kekosongan. Karena Robin diketahui bisa membaca Poneglyph, Pemerintah Dunia akhirnya memburu satu-satunya orang Ohara yang selamat dari Insiden Ohara tersebut. Pasalnya, Poneglyph menyimpan semua hal yang dirahasiakan oleh Pemerintah Dunia, termasuk Abad Kekosongan.
Saat usianya masih 8 tahun, Robin sudah harus hidup dalam pelarian. Robin tidak bisa memercayai siapa pun karena semua orang memburunya. Bagaimana tidak, pada usia 8 tahun, Robin sudah memiliki bounty sebesar 79 juta berries untuk kepalanya. Tentu saja itu adalah angka yang sangat fantastis untuk anak berusia 8 tahun.
Tak hanya itu, Robin juga dijuluki sebagai Anak Iblis. Pemerintah Dunia sengaja memasang label yang buruk pada Robin agar semua orang ikut membencinya. Tentunya, hal ini memberikan Robin trauma yang mendalam hingga dirinya dewasa, bahkan setelah dirinya bergabung dengan Topi Jerami.
2. Kuma sudah menjadi budak sejak usia 4 tahun

Sama seperti Robin, Bartholomew Kuma juga merupakan korban dari kekejaman Pemerintah Dunia. Mereka sama-sama sudah menderita sejak mereka masih kecil. Bedanya, Kuma sudah mengalami penderitaan bahkan sebelum dirinya mengenal dunia.
Bagaimana tidak, Kuma sudah menjadi budak sejak dirinya masih berusia 4 tahun. Kuma menjadi budak pada usia yang sangat dini hanya karena dirinya adalah keturunan ras Buccaneer. Dalam dunia One Piece, Buccaneer adalah salah satu ras yang paling dibenci oleh Pemerintah Dunia.
Menurut Gorosei, Buccaneer telah melakukan "kejahatan" besar pada masa lalu. Tidak diketahui apa yang sudah dilakukan oleh para Buccaneer sampai Pemerintah Dunia begitu membenci para Buccaneer. Yang pasti, ketika seseorang terlahir sebagai Buccaneer, mereka hanya memiliki dua pilihan: menjadi budak seumur hidup atau mati.
Saat Kuma masih berusia 4 tahun, Kuma sudah dibawa ke Mary Geoise untuk dijadikan budak. Di sana, Kuma harus kehilangan kedua orangtuanya karena menjadi budak. Sementara ibunya mati terlebih dahulu, ayahnya dibunuh di depan mata Kuma.
3. Robin kehilangan kampung halaman dan semua orang yang ia cintai

Sejak kecil, Robin sudah dibesarkan oleh istri adik ibunya, Roji. Ibu Robin, Nico Olvia, terpaksa menitipkan anaknya ke adiknya, Oran, karena dirinya harus berlayar untuk mencari Poneglyph. Dalam keluarga tersebut, Roji tidak pernah memperlakukan Robin seperti keluarganya.
Sementara itu, penduduk Ohara juga takut pada Robin karena dirinya sudah menjadi pengguna Buah Iblis sejak kecil. Orang yang peduli pada Robin hanyalah para cendekiawan Ohara. Mereka tidak hanya mengajarkan Robin cara membaca Poneglyph, tetapi juga merayakan ulang tahun Robin.
Sebelum Insiden Ohara terjadi, Robin sempat bertemu dengan ibunya. Sayangnya, pertemuan mereka terjadi sangat singkat. Pasalnya, Robin harus melarikan diri sementara Olvia mati dalam insiden tersebut. Selama hidupnya, Robin tidak pernah mengenal siapa ibunya. Namun, Robin sudah harus kehilangan ibunya saat dirinya pertama kali bertemu dengan Olvia.
Insiden Ohara tidak hanya membuat Robin kehilangan ibu dan para cendekiawan di Ohara, tetapi juga sahabatnya, Jaguar D Saul. Saul sendiri merupakan mantan Marinir yang mengkhianati Angkatan Laut untuk membebaskan Olvia. Ketika melarikan diri, Saul secara tidak sengaja terdampar di Ohara dan bersahabat dengan Robin.
Pada awalnya, Saul diduga sudah mati setelah dibunuh oleh Kuzan karena menyelamatkan Robin. Namun, Egghead Arc One Piece mengungkapkan bahwa Saul ternyata berhasil selamat dari insiden tersebut. Robin dan Saul akan bertemu kembali setelah Topi Jerami mengunjungi Elbaf.
4. Kuma kehilangan segalanya

Jika bicara tentang kehilangan, Kuma juga kehilangan semua orang yang ia cintai. Pertama, Kuma kehilangan kedua orangtuanya saat dirinya menjadi budak. Setelah dewasa, Kuma juga kehilangan orang yang paling ia cintai, yakni Ginny.
Setelah kehilangan kedua orangtuanya, Kuma hanya memiliki Ginny. Ketika Emporio Ivankov memutuskan untuk berlayar, Kuma dan Ginny tumbuh bersama di Kerajaan Sorbet. Meski Sorbet dipimpin oleh raja yang korup, Kuma dan Ginny hidup bahagia dalam kesederhanaan.
Setelah mereka dewasa, Kuma dan Ginny saling jatuh cinta sampai Ginny sempat mengajak Kuma untuk menikah. Meski Kuma sangat mencintai Ginny, Kuma tidak bisa menerima cinta Ginny karena dirinya adalah seorang Buccaneer. Kuma tidak ingin apa yang sudah terjadi pada keluarganya kembali terjadi pada keluarga barunya.
Sayangnya, apa yang paling ditakutkan Kuma tetap terjadi pada Ginny. Setelah mereka bergabung dengan Pasukan Revolusioner, Ginny diculik untuk dijadikan istri seorang Bangsawan Dunia. Namun, Ginny dan anaknya, Jewelry Bonney, kemudian diusir dari Mary Geoise setelah menderita penyakit yang mematikan.
Lebih disayangkan lagi, Bonney juga mengidap penyakit yang sama dengan ibunya. Karena cintanya pada Ginny, Kuma tetap merawat Bonney seperti putrinya sendiri dan akan melakukan apa saja untuk menyembuhkan penyakit Bonney. Sebagai ganti untuk penyembuhan Bonney, Kuma akhirnya menyerahkan tubuhnya untuk dijadikan bahan eksperimen Pemerintah Dunia.
5. Jadi, siapa yang lebih menderita?

Perlu diakui jika Robin memiliki masa lalu yang traumatis. Apa yang terjadi pada masa kecilnya membuat Robin kehilangan arah sehingga dirinya tidak lagi memiliki tujuan hidup. Terlebih, Robin diburu bukan karena sebuah kejahatan, melainkan hanya karena sebuah pengetahuan.
Namun, jika dibandingkan dengan Kuma, Kuma tampaknya sudah ditakdirkan untuk menderita sejak lahir. Seperti yang sudah penulis sebutkan, seorang Buccaneer hanya memiliki dua pilihan: menjadi budak seumur hidup atau mati. Dilahirkan sebagai seorang Buccaneer tampak sebuah dosa yang sangat besar dalam dunia One Piece.
Masalah kehilangan, keduanya sama-sama kehilangan orang yang mereka cintai. Namun, setidaknya sekarang Robin memiliki rumah yang kita kenal sebagai Bajak Laut Topi Jerami. Di sana, Robin memiliki orang-orang yang akan melakukan apa saja demi melindunginya. Terlebih, Robin juga setidaknya tidak kehilangan sahabat lamanya, yakni Saul.
Sementara itu, Kuma mungkin bisa menemukan sedikit kebahagiaan, baik dalam Pasukan Revolusioner ataupun pada Bonney. Namun, melihat ayah sendiri ditembak di depan mata tetap merupakan hal yang mengerikan. Pemerintah Dunia tidak hanya merebut orangtua Kuma, tetapi mereka juga mengambil satu-satunya hal yang Kuma miliki, yakni Ginny. Sekarang, Kuma harus mengorbankan seluruh hidupnya untuk seseorang yang bahkan bukan anak kandungnya.
Kesimpulannya, Robin dan Kuma sama-sama memiliki latar belakang yang tragis, tetapi Kuma tetap merupakan karakter paling menderita dalam One Piece. Kuma tidak hanya kehilangan segalanya, tetapi dirinya juga seperti sudah dikutuk untuk menderita seumur hidup sejak lahir. Jadi, bagaimana menurutmu? Kamu setuju jika Kuma adalah karakter paling menderita dalam seri One Piece?