5 Novel Fiksi Ilmiah yang Wajib Dibaca sebelum Nonton Versi Filmnya
- Film fiksi ilmiah terbaik sering memangkas esensi novelnya
- Membaca novel memberikan pengalaman lebih lengkap dan pemahaman yang lebih dalam
- Novel Dune, The Martian, Southern Reach, Ready Player One, dan Hitchhiker's Guide direkomendasikan untuk dibaca sebelum menonton filmnya
Beberapa film fiksi ilmiah terbaik sepanjang masa ternyata berasal dari novel yang tak kalah menakjubkan. Namun, sering kali versi layar lebar harus memangkas atau menyederhanakan bagian penting dari cerita karena keterbatasan durasi. Akibatnya, banyak pesan mendalam, karakter kompleks, dan filosofi yang hanya bisa ditemukan secara utuh di halaman-halaman bukunya.
Membaca novel sebelum menonton versi filmnya bisa memberikan pengalaman yang jauh lebih lengkap. Kamu akan lebih memahami konflik serta motivasi para tokohnya secara menyeluruh. Apalagi untuk genre fiksi ilmiah yang sering menyelipkan konsep-konsep rumit tentang sains dan eksistensi manusia.
Berikut ini enam rekomendasi novel fiksi ilmiah yang wajib dibaca sebelum nonton versi filmnya. Bakalan gak ketinggalan esensi penting saat nonton adaptasi filmnya, nih!
1. Dune–Frank Herbert
Sebelum menyelami dunia visual megah di film Dune (2021), sebaiknya baca dulu novelnya. Dune adalah mahakarya fiksi ilmiah yang memperkenalkan planet gurun Arrakis. Ceritanya mengikuti Paul Atreides, seorang pemuda bangsawan yang ditakdirkan untuk menjadi pemimpin di tengah perang perebutan “melange” yakni zat paling berharga di alam semesta.
Filmnya memang memukau, tapi banyak detail penting dan filosofi mendalam yang hanya bisa kamu temukan di bukunya. Tema tentang kekuasaan dan kolonialisme terasa lebih kuat di halaman-halamannya. Dengan membaca bukunya, kamu akan punya pemahaman lebih dalam tentang budaya Fremen dan perjuangan Paul yang jauh lebih kompleks dari versi film.
2. The Martian–Andy Weir
The Martian menceritakan perjuangan Mark Watney, seorang astronot yang terdampar sendirian di Mars setelah misinya gagal. Dengan kecerdasannya sebagai ahli botani dan insinyur, ia berusaha bertahan hidup di planet tandus itu sambil mencari cara untuk menghubungi Bumi. Ceritanya penuh ketegangan tapi juga diselipkan humor cerdas khas Watney.
Film tahun 2015 yang dibintangi Matt Damon memang seru, tapi novel Andy Weir menyuguhkan lebih banyak detail ilmiah dan sisi personal dari tokoh utama. Kamu akan merasa seolah ikut menghitung oksigen, menanam kentang di Mars, dan merancang rencana pelarian. Buku ini membuat perjuangan Watney terasa lebih nyata dan menegangkan.
3. Annihilation–Jeff VanderMeer
Buku pertama dalam trilogi Southern Reach ini memperkenalkan Area X, sebuah wilayah misterius yang mengalami perubahan ekologis ekstrem. Sekelompok ilmuwan perempuan dikirim ke sana untuk menyelidiki fenomena aneh tersebut. Namun, kenyataan yang mereka temukan jauh lebih tidak masuk akal dan mengerikan dari yang mereka bayangkan.
Film adaptasinya yang dibintangi Natalie Portman mengambil pendekatan visual dan atmosfer yang mengesankan, tapi meninggalkan banyak pertanyaan terbuka. Dengan membaca novelnya, kamu bisa lebih memahami kengerian psikologis dan ambiguitas yang disengaja oleh penulis. Cerita ini bukan sekadar eksplorasi luar angkasa, tapi juga penyelaman ke dalam batin manusia.
4. Ready Player One–Ernest Cline
Dalam dunia masa depan yang penuh kesenjangan sosial, orang-orang melarikan diri ke OASIS, yaitu sebuah dunia virtual penuh permainan dan petualangan. Wade Watts, seorang remaja jagoan teknologi, mengikuti permainan warisan dari pencipta OASIS, di mana pemenangnya bisa mengubah nasib hidupnya. Petualangan ini penuh teka-teki, nostalgia budaya pop, dan kritik sosial.
Filmnya memang penuh aksi dan efek visual keren, tapi novel Ready Player One menyuguhkan lebih banyak referensi budaya 80-an dan teka-teki cerdas yang tak sepenuhnya ditampilkan di layar. Membaca buku ini akan membuatmu lebih paham soal dunia OASIS dan betapa pentingnya petualangan Wade dalam menghadapi dunia nyata.
5. The Hitchhiker's Guide to the Galaxy–Douglas Adams
Arthur Dent adalah orang biasa yang tiba-tiba terseret dalam perjalanan lintas galaksi setelah Bumi dihancurkan untuk pembangunan jalan tol luar angkasa. Bersama alien eksentrik dan robot depresif, ia menjelajahi dunia aneh sambil mencari makna hidup, yang konon jawabannya adalah angka 42.
Film adaptasinya memang lucu dan absurd, tapi novel aslinya jauh lebih kaya humor, ironi, dan sindiran tajam terhadap kehidupan modern. Gaya penulisan Douglas Adams yang nyeleneh dan cerdas akan membuatmu tertawa sekaligus berpikir. Buku ini cocok dibaca untuk memahami keanehan semesta sebelum menyaksikan versi filmnya.
Menonton versi film dari novel fiksi ilmiah memang menghibur, tapi banyak nuansa, filosofi, dan detail menarik yang sering kali terlewatkan di layar lebar. Jadi, dari kelima novel fiksi ilmiah yang wajib dibaca sebelum nonton versi filmnya, mana yang ingin kamu baca duluan, nih?
