Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pasangan Aktor Film Romcom yang Saling Membenci di Dunia Nyata

film Dirty Dancing (dok. Vestron Pictures/Dirty Dancing)

Film komedi romantis alias romcom sering kali membuat kita percaya bahwa cinta bisa tumbuh di situasi paling tak terduga. Chemistry kuat di layar membuat penonton terhanyut dan ikut merasakan percikan asmara di antara karakter utama.

Namun, di balik adegan manis dan romantis, beberapa pasangan co-star ternyata menyimpan ketegangan dan konflik yang jauh dari kata harmonis. Meski tampak mesra di layar, hubungan profesional mereka di balik layar dipenuhi drama. Bukannya saling jatuh cinta, mereka justru saling membenci saat kamera berhenti merekam. 

Berikut lima pasangan aktor film romcom yang harus berjuang keras menyembunyikan ketidaksukaan mereka satu sama lain di balik adegan romantis yang memikat hati penonton. Kualitas akting mereka menutupi semua itu!

1. Julia Roberts dan Nick Nolte – I Love Trouble (1994)

film I Love Trouble (dok. Touchstone Pictures/I Love Trouble)

Julia Roberts dikenal sebagai salah satu aktris paling dicintai di Hollywood dengan senyumnya yang ikonik. Namun, dalam I Love Trouble , ia dipasangkan dengan Nick Nolte dan hasilnya jauh dari kata romantis. Film ini bercerita tentang dua jurnalis saingan yang terpaksa bekerja sama dan akhirnya terlibat cinta.

Sayangnya, chemistry mereka di layar sama sekali tidak terasa dan rumor tentang ketidakharmonisan mereka di balik layar hanya memperburuk segalanya. Nolte pernah menyebut bahwa ia mengambil peran tersebut hanya demi bayaran dan menggambarkan Roberts sebagai sosok yang tidak menyenangkan.

Roberts bahkan lebih blak-blakan menyebut Nolte sebagai “orang yang menjijikkan.” Ketegangan antara mereka sangat nyata dan membuat film ini dianggap gagal secara komersial.

2. Jennifer Grey dan Patrick Swayze – Dirty Dancing (1987)

film Dirty Dancing (dok. Vestron Pictures/Dirty Dancing)

Dirty Dancing adalah salah satu romcom paling legendaris dengan adegan tarian ikonik yang terus diingat hingga kini. Jennifer Grey berperan sebagai Baby, gadis polos yang jatuh cinta pada instruktur tari, Johnny, yang diperankan Patrick Swayze. Chemistry mereka di layar terlihat sempurna, tetapi kenyataannya jauh berbeda.

Grey mengaku dalam bukunya bahwa dia sebenarnya tidak ingin beradu akting dengan Swayze karena pengalaman buruk saat bekerja sama di film sebelumnya, Red Dawn (1984). Ia merasa Swayze sering mabuk dan mengganggunya dengan lelucon yang kelewatan. Swayze, di sisi lain, merasa Grey terlalu emosional dan sulit diajak kerja sama.

Meskipun hubungan mereka penuh ketegangan, hasil akhirnya tetap menjadi salah satu film romantis paling ikonik sepanjang masa. Fake it till you make it!

3. Marilyn Monroe dan Laurence Olivier – The Prince and the Showgirl (1957)

film The Prince and the Showgirl (dok. Warner Bros/The Prince and the Showgirl)

Marilyn Monroe dikenal sering mengalami kesulitan di lokasi syuting. Ketegangannya dengan Laurence Olivier dalam The Prince and the Showgirl adalah salah satu contohnya. Film ini menampilkan Monroe sebagai gadis pertunjukan yang menarik perhatian pangeran yang diperankan Olivier.

Di balik layar, ketegangan memuncak karena Monroe sering datang terlambat dan bergantung pada pelatih aktingnya daripada arahan Olivier. Olivier kemudian menyebut Monroe sebagai “orang kecil yang aneh” dan menggambarkan pengalamannya bekerja dengan Monroe tidak menyenangkan.

Meski awalnya mengagumi pesona Monroe, Olivier kecewa dengan profesionalismenya. Monroe saat itu sedang menghadapi masalah pribadi dan ketergantungan obat. Ia pun merasa Olivier terlalu mengontrol, sehingga menciptakan suasana kerja yang tegang dan tidak nyaman.

4. Shirley MacLaine dan Anthony Hopkins – A Change of Seasons (1980)

film A Change of Seasons (dok. 20th Century Pictures/A Change of Seasons)

Dalam A Change of Seasons, Shirley MacLaine dan Anthony Hopkins memerankan pasangan suami istri yang saling selingkuh dan akhirnya membawa pasangan masing-masing dalam liburan ski yang kacau. Di layar konflik mereka terasa meyakinkan, tetapi ketegangan nyata juga terjadi di balik layar.

Hopkins pernah menyebut MacLaine sebagai aktris paling menyebalkan yang pernah bekerja dengannya. MacLaine membalas dengan menyebut Hopkins sebagai aktor yang tidak percaya diri dan sulit diajak bekerja sama. Ia bahkan mengklaim Hopkins datang ke trailernya meminta bantuan dalam memainkan adegan komedi yang justru memperburuk ketegangan.

5. Sophia Loren dan Marlon Brando – The Countess from Hong Kong (1967)

film The Countess from Hong Kong (dok. Universal Pictures/The Countess from Hong Kong)

Sophia Loren dan Marlon Brando dipasangkan dalam The Countess from Hong Kong, tetapi hubungan mereka di luar layar jauh dari romantis. Brando dikenal sering berselisih dengan sutradara Charlie Chaplin, tetapi Loren mengungkapkan bahwa Brando yang bertindak tidak pantas terhadapnya.

Dalam bukunya, Loren menceritakan bahwa Brando pernah mencoba meraba dirinya secara tiba-tiba. Loren segera bereaksi dan memperingatkan Brando agar tidak mengulangi perbuatannya.

Meskipun insiden tersebut tidak terulang, Loren merasa sulit bekerja sama dengan Brando setelah kejadian itu. Ketegangan ini turut memengaruhi chemistry mereka di layar yang membuat film ini kurang mendapat sambutan hangat dari penonton.

Drama di balik kamera ini membuktikan bahwa chemistry di layar kadang hanya ilusi belaka. Jadi, apakah drama di balik layar ini justru membuat film mereka semakin menarik atau malah mengurangi daya tariknya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us