Penjelasan Ending Film Like & Share, Sarah Akhirnya Berani Speak Up?

Film Like & Share tengah diputar di bioskop. Film yang dibintangi Aurora Ribero, Arawinda dan Jerome Kurnia ini sudah tayang sejak 8 Desember lalu.
Film ini sendiri menceritakan soal persahabatan serta pergumulan Sarah (Arawinda) dan Lisa (Aurora Ribero) dalam menghadapi gejolak masa remaja, pergaulan bebas, serta sistem di masyarakat yang tak pernah berpihak kepada korban pemerkosaan dan pornografi.
Mengusung cerita yang padat dan emosional, beberapa yang sudah menonton film ini kadang mungkin bertanya-tanya, bagaimana sebenarnya ending dari Like & Share? Untuk itu, berikut kami sajikan penjelasan ending-nya semoga bisa membantu kalian memahami ya.
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler!
1. Sarah tertekan saat videonya tersebar, tapi malah disuruh mengalah oleh sistem

Jelang akhir film, dijelaskan Sarah merasa tertekan dan depresi setelah videonya kala diperkosa Devan tersebar. Ia sampai harus di-skorsing dari sekolah karena dianggap membuat malu. Sang kakak yang diperankan oleh Kevin Julio diceritakan juga bingung bagaimana harus menyelesaikan permasalahan yang dialami adiknya.
Atas saran dari pengacaranya, Sarah dan sang kakak diminta berdamai dengan Devan karena dianggap mereka tidak memiliki kekuatan untuk melawan serta sistem hukum yang belum memadai dan memihak korban. Pun kalau melawan, Sarah akan tetap dipidanakan karena pencemaran nama baik, mengingat (menurut penuturan pengacara) Sarah kala video asusila dibuat bersama Devan sudah berusia 18 tahun dan dianggap sudah cukup umur untuk bersenggama.
2. Lisa yang awalnya kekeuh ingin turut adili Devan akhirnya serahkan penyelesaian kasusnya pada Sarah

Lisa tidak terima sang sahabat ditekan, ia juga tak suka Devan nampak seperti lari dari masalah dan malah terkesan santai-santai saja. Ia sempat mendatangi Devan untuk meminta pertanggungjawaban. Sayang, Devan yang tak bermoral malah balik mengancam Lisa dengan bilang, "Dimana-mana tuh cewek yang salah".
Beruntung, kala Devan mengancam, Lisa sempat merekam suara tersebut. Ia pun berencana untuk menyebarkan ancama Devan agar pria itu jera dan dapat sanksi sosial. Namun, Fita alias Shinta, teman yang dekat dengan Lisa di bakery class, memberikan penjelasan bahwa hal yang dilakukannya ini harus melalui persetujuan Sarah. Lisa tidak boleh emosional dan terlalu turut campur soal penyelesain permasalahan yang dialami Sarah.
Lisa pun menurut dan akhirnya hanya memberi roti berbentuk hati buatannya dengan surat sebelum Sarah hendak bertemu Devan juga pengacaranya untuk mengurus kelanjutan kasus asusila.
3. Sarah merasa didukung, baik oleh sahabat bahkan sesama penyintas

Sarah yang awalnya merasa ragu dan tertekan, setelah mendapat roti dan surat dari Lisa pun akhirnya merasa mendapat dukungan. Dukungan yang selama ini dinantinya. Dalam surat bahkan tertulis nama Shinta atau Fita, sesama penyintas kejahatan asusila yang dalam film terkenal karena video bokep hp jatohnya.
Setelah itu, Sarah pun mendatangi Fita atau Shinta dan berbagi rasa gundah yang menyelimuti perasaannya disimbolkan dengan keduanya saling menyobek sisi bagian roti berbentuk hati yang dibuat Lisa. Dalam scene itu, keduanya digambarkan nampak berbagi rasa yang sama sebagai sesama penyintas.
Sarah pun mendapat wejangan agar tetap menatap masa depan dengan baik, karena menurut Fita atau Shinta, kejadian yang menimpanya kali ini bukanlah akhir hidup.
4. Sarah berani ambil tindakan, ingin lapor LBH?

Di adegan jelang akhir pasca bertemu Fita atau Shinta, Sarah yang mendapat penguatan pun nampaknya mulai berani untuk menentukan sikap. Ia digambarkan mulai berani untuk melawan. Di akhir ia nampak membuka laman web lembaga bantuan hukum.
Walau tak diketahui apakah ia akan benar-benar melapor, namun nampaknya ini jadi awal perlawanan Sarah pada sistem hukum yang tak pernah berpihak pada perempuan terutama korban kejahatan asusila.
5. Sarah dan Lisa kembali buat video ASMR untuk lawan Devan dan perundungan

Di akhir, Sarah dan Lisa kembali membuat video ASMR. Bukan video biasa, mereka merilis video untuk melawan perbuatan Devan dan mengecam sistem hukum yang tak berpihak pada perempuan dan korban kejahatan asusila. Dalam video tersebut, mereka memasukan potongan rekaman suara kala mengancam Lisa, "Dimana-mana cewek yang salah."
Selain itu, dalam adegan tersebut ditunjukkan pula komentar-komentar netizen yang merundung Sarah dan Lisa. Keduanya membaca tersebut sembari menunjukkan potongan koemntar di video.
Fun fact-nya, potongan komentar-komentar rundungan dari netizen yang ditampilkan pada akhir film ternyata adalah asli. Dalam press screening film Like & Share yang dilaksanakan pada Minggu (3/12/2022) lalu di Surabaya, Gina bilang ia dan tim sengaja mencari dan memasukkan komentar-komentar jahat netizen di berbagai platform sosmed.
"Saya hanya mengganti nama dan foto dari netizen yang berkomentar. Tapi itu semua asli," ujarnya.
Film Like & Share sendiri bisa kamu tonton saat ini di seluruh bioskop kesayanganmu. Namun perlu diingat, bagi kamu di bawah 17 tahun dianjurkan tidak menonton film ini karena banyak adegan dewasanya. Selain itu, jangan merekam adegan di dalam film lantas menyebarkannya, karena itu sama dengan pencurian.