Penjelasan Ending Love at First Sight, Apakah Berakhir Bahagia?

Saat berpisah di pemeriksaan bea cukai, Oliver sempat memberikan nomornya ke Hadley. Sayangnya, saat ingin menyimpan nomor tersebut, ada yang menabrak Hadley dan menjatuhkan handphone-nya hingga mati total.

Ketika ingin meminta lagi, Oliver sudah pergi jauh. Namun, Hadley masih berharap untuk bisa bertemu dengan Oliver. Walaupun sampai pintu keluar, ia tak menemukan sosoknya. 

Tiba di tempat pernikahan sang ayah, Hadley mendengar dari salah satu tamu bahwa ada yang mengadakan peringatan kematian di Peckam House, tempat yang sama yang dituju oleh Oliver. Berkat informasi itu, Hadley langsung pergi ke sana menaiki bus dan berhasil bertemu dengan Oliver. 

Pada pertemuan pertama, Oliver tidak menyebutkan tujuan yang sebenarnya mengapa ia harus pergi ke London. Bahkan saat Hadley memancing pertanyaan dengan setelah rapi yang dibawanya, Oliver hanya mengatakan jika dirinya memang suka berpakaian rapi.

Setelah Hadley menemukan Oliver di Peckam House, ternyata kepergian Oliver ke London untuk memperingati kematian ibunya yang masih belum wafat. Memang terdengar aneh, tapi itu yang terjadi. 

Ibu Oliver berharap jika peringatan kematiannya bisa diadakan saat dirinya masih hidup, untuk mendengar doa baik yang diucapkan teman-teman serta keluarganya. Ibu Oliver diketahui mengidap kanker paru-paru dengan tingkat stadium yang sudah parah. 

Berbeda dari Oliver, tujuan Hadley ke London adalah demi menghadiri pernikahan ayahnya. Meski berat, Hadley tetap datang dengan niatan ingin mengembalikan buku yang pernah diberikan sang ayah. 

Hubungan keduanya sempat canggung, karena pernikahan sang ayah. Namun, saat Hadley tersesat, ayahnya langsung cepat menemukan dirinya. Keduanya pun berbincang membahas mengapa sang ayah meninggalkan dirinya dan sang ibu. 

Hingga akhirnya Hadley menemukan jawaban sebenarnya, bahwa kedua orangtuanya memutuskan untuk berhenti saling berusaha dan memilih berpisah.

Walau berat, tapi Hadley menerimanya dan akhirnya berbaikan dengan sang ayah. Ia juga menerima kehadiran ibu tiri, Charlotte, yang ternyata punya kepribadian baik dan sulit untuk dibenci.

Oliver digambarkan sebagai pemuda yang gemar menjabarkan apa pun berdasarkan data. Dia mengaku pada Hadley bahwa dirinya menyukai matematika, karena menghasilkan angka yang pasti.

Salah satu ketakutannya adalah kejutan, karena sewaktu kecil orangtuanya memberinya kejutan ulang tahun, taapi tiba-tiba ibunya sakit dan didiagnosa terkena kanker paru-paru.

Mulai dari situ, Oliver benci dengan kejutan dan mulai menyukai matematika. Karena menurutnya, tidak akan ada kejutan jika ada cukup data.

Hadley dan Oliver bukan hanya berpisah di bandara, melainkan juga di Peckom House saat keduanya bertemu kembali. Pertengkaran kecil tentang Oliver yang tidak mengatakan alasannya ke London membuat Hadley marah dan pergi begitu saja.

Hubungan keduanya menjadi tidak baik, tapi pada akhirnya Oliver menyusul Hadley ke tempat resepsi pernikahan ayahnya. Dirinya mengaku salah sekaligus mengungkapkan rasa cintanya. Kisah mereka pun berakhir bahagia.

Film Love at First Sight cocok disaksikan buat kamu yang suka dengan kisah romansa yang tidak menye-menye, tapi tetap manis. Sajian ceritanya yang unik akan membuat penonton betah menyaksikannya hingga akhir. 

Menurut kamu ending film ini gimana?