Setelah Pensiun dari Dunia Film Panas, Ini Kesibukan Sasha Grey Kini

The Mismade Girl merupakan buku novel terbaru karangan Sasha Grey yang terbit pada tahun 2018. Buku tersebut merupakan buku sekuel ketiga dari saga Novelnya yang berjudul The Juliette Society (2013). Sedangkan sekuel keduanya berjudul The Janus Chamber terbit pada tahun 2016.

Ketiga series novelnya tersebut menceritakan tentang kehidupan seksual dari seorang yang bernama Chaterine dengan para orang-orang besar yang tidak pernah ia sangka. Meskipun Chaterine senang dengan kehidupan seksualnya itu, namun seiring waktu Chaterine menyadari bahwa kehidupan tersebut bukanlah yang ia cita-citakan.

Electronic Dance Music (EDM) setelah tahun 2010 hingga sekarang ini begitu booming. Banyak DJ-DJ bermunculan seperti Martin Garrix, Armin van Buuren, Hardwell, David Guetta dan lain-lain. Penyelenggaraan festival tahunan music EDM di Tomorrowland yang menggoyang ratusan ribu pengunjungnya tak pelak membuat Sasha Grey ingin melakukan hal serupa. Sasha Grey kini juga berprofesi sebagai DJ yang siap menggoyang club-club malam di seluruh dunia bahkan lima tahun lalu Sasha Grey pernah manggung di Jakarta dan juga Bali.

Nama beken Sasha Grey rupanya tidak disia-siakan oleh penggarap film asal tanah air. Jika kamu ingat, Sasha Grey juga pernah membintangi salah satu film layar lebar di Indonesia loh, yups betul film tersebut berjudul Pocong Mandi Goyang Pinggul (2011). Film-film lain yang juga pernah dibintangi oleh Sasha Grey di antaranya Serial TV Series Into The Dark (2018), The Concessionaires Must Die (2017), Open Windows (2014), dan masih banyak lagi film lain yang pernah dibintanginya.

Seperti artis-artis lainnya Sasha Grey juga menerima banyak tawaran photography atau untuk menjadi seorang model dari beberapa produk komersial tertentu.

Sasha Grey rupaya juga benar-benar memiliki jiwa wirausaha yang tinggi. Sasha Grey menjual produk buatannya sendiri yaitu t-shirt yang dapat dipakai baik pria mau pun wanita (unisex). T-shirt bertuliskan LOVE terebut merupakan karya Sasha Grey sendiri. Melalui berbagai media sosial yang ia miliki seperti Twitter, Instagram, Youtube, dan Facebook, Sasha Grey begitu gencar mempromosikan produknya tersebut.

Tidak hanya t-shirt, beberapa produk seperti sweater, bantal, selimut, dan handuk dengan gambar serupa turut ia pasarkan untuk menambah pundi-pundi penghasilannya. Bahkan dikutip dari fanspage Facebook miliknya, Sasha Grey mendonasikan sebagian penjualan hasil karyanya tersebut kepada plannedparenthood.org, sebuah lembaga nonprofit yang membantu kesehatan seksual di seluruh dunia.

Pasca pensiun dari industri film biru, Sasha Grey berbalik arah dan sama sekali tidak menyukai film yang berbau porno. melalui wawancara ekslusifnya bersama Vice, Sasha Grey mengungkapkan begitu membenci film bergenre mesum tersebut karena pemberitaan media yang selalu menyudutkannya sebagai bintang porno dan pekerja seksual. Ia juga selalu merasa depresi ketika melihat photo-photo dirinya tanpa busana beredar di banyak majalah dan TV. Sebagai aktivis antipornografi, Sasha Grey selalu mengingatkan kepada remaja-remaja agar tidak tergiur untuk terjun ke dunia esek-esek.

Itulah beberapa kesibukan yang dilakukan oleh Sasha Grey setelah keluar dari industri film panas. Masa lalu yang buruk tidak perlu dijadikan alasan untuk terus berubah dan berkembang bahkan sebaliknya masa lalu itu harus dipukul hingga semua orang melupakannya.