6 Pertarungan Terbaik Live Action Avatar: The Last Airbender

Episode enam yang berjudul "Masks" menampilkan kerja sama tim yang keren antara Aang dan pendekar bertopeng, Blue Spirit, yang ternyata adalah Pangeran Zuko (Dallas Liu). Ia datang untuk membebaskan Aang (Gordon Cormier) yang telah tertangkap pasukan Laksamana Zhao (Ken Leung). Zuko menunjukkan keahlian bela dirinya dalam pertarungan back to back ini.

Untuk menyembunyikan identitasnya, Zuko tidak bisa menggunakan firebending. Sebagai gantinya, ia mengandalkan kemampuan berpedang yang sakti. Sementara, Aang menggunakan airbending untuk melempar musuh-musuhnya. Aksi mereka minim efek CGI dan berfokus pada koreografi yang ciamik. Tidak disangka kerja sama tim kedua musuh bebuyutan ini bisa sangat solid.

Dalam episode empat, "Into the Dark", Aang harus berhadapan dengan sahabat lamanya, Bumi (Utkarsh Ambudkar), yang kini menjadi Raja Omashu. Bumi menjebak Aang dalam permainan yang akhirnya berpuncak pada duel mereka berdua. Aktor Utkarsh Ambudkar berhasil memerankan Bumi yang nyentrik dan setengah gila. 

Aang menggunakan airbending miliknya untuk menghindari bombardir batu dari Bumi. Penggunaan efek untuk teknik eartbending Bumi sudah sangat bagus. Pertarungan ini juga bukan adu otot saja, melainkan juga adu filosofi antara dua orang bijak: Raja Bumi dan Avatar Aang.

Sangat jarang ada serial live action yang mampu mengadaptasi adegan pertempuran dari kartun dengan akurat dan punya vibes yang sama. Avatar: The Last Airbender (2024) adalah salah satu contoh sukses. Adegan duel waterbender antara Katara (Kiawentiio) dan Master Pakku (A Martinez) jadi salah satu adaptasi pertarungan terbaik dari versi kartun.

Katara menantang Master Pakku untuk melawan diskriminasi gender yang terjadi di komunitas Suku Air Utara. Meskipun pada akhirnya kalah, Katara berhasil membuktikan pada Master Pakku jika seorang cewek muda juga mampu bertarung dengan gagah berani. Duel antara waterbender ini penuh dengan koreografi memukau bak sebuah tarian. Kemampuan Katara memanipulasi es juga sangat keren, mirip dengan versi kartunnya.

Pertarungan yang cukup unik terjadi pada episode tiga, yakni "Omashu". Pertarungan antara Zuko (Dallas Liu) dan Aang (Gordon Cormier) ini terjadi di Omashu, salah satu kota terbesar di Kerajaan Bumi. Pertarungan ini disajikan dengan unik dan tampil beda.

Jangan ditanya soal koreografi, pertarungan ini dikemas dengan kreatif dan keren banget. Gerakan-gerakan bela diri Zuko dan Aang begitu luwes. Mereka juga menggunakan benda-benda sekitar dalam perkelahian mereka. Ini mengingatkan kita dengan film-film laga Jackie Chan. 

Agni Kai adalah duel kuno yang sudah jadi tradisi di Negara Api. Duel tersebut diadakan untuk menyelesaikan perselisihan dan konflik. Dalam episode enam, diperlihatkan duel antara Zuko (Dallas Liu) dan ayahnya, Raja Api Ozai (Daniel Dae Kim). Hal ini dipicu kesalahpahaman Zuko yang secara tidak langsung menantang keputusan sang ayah. Tidak seperti dalam versi kartun, live action menampilkan pertarungan ini secara penuh.

Duel ini cukup emosional karena Ozai memaksa Zuko untuk melawan balik. Pertarungan ini juga terasa sangat sakral. Zuko menunjukkan teknik luar bisa dalam menghadapi sang ayah. Meskipun Ozai menahan dirinya, ia sempat lengah juga oleh serangan Zuko. Tidak hanya koreografinya yang berseni, pertarungan ini juga sangat emosional bagi penonton maupun para karakter yang terlibat.

Dalam episode kedua yang berjudul "Warriors", pengejaran Laksamana Zhao sampai ke Pulau Kyoshi. Menuntut para penduduk lokal untuk menyerahkan Avatar, Laksamana Zhao malah disambut dengan peperangan. Terjadilah perang antara pasukan Negara Api dan para kesatria perempuan Pulau Kyoshi yang gagah berani. Meski bukan bender, para kesatria Kyoshi mampu memberikan pertarungan sengit untuk pasukan Negara Api.

Pertarungan ini memiliki efek CGI terbaik dalam musim pertama serial ini. Apalagi, ada adegan Avatar Kyoshi (Yvonne Chapman) ikut beraksi. Ia benar-benar mencuri perhatian dengan menampilkan gerakan lemah lembut diikuti dengan pengendalian empat elemen yang menakjubkan. Adegan Avatar Kyoshi menggunakan pusaran empat elemen bakal jadi salah satu momen ikonik yang sulit dilupakan, sih.

Live action Avatar: The Last Airbender kembali jadi bukti jika adaptasi kartun bukan lagi sebuah bencana. Ia menangkap vibes dan keseruan dari versi kartun dengan baik. Bagaimana denganmu? Apakah kamu sudah menonton live action Avatar: The Last Airbender di Netflix? Pertarungan mana yang paling kamu suka? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya!