5 Film Anime Terbaik Masaaki Yuasa yang Tak Boleh Dilewatkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika memikirkan figur ternama yang menyutradarai film anime, pasti sejumlah nama, seperti Makoto Shinkai, Hayao Miyazaki, dan Mamoru Hosoda yang pertama kali terlintas dalam benakmu. Sejatinya, ada satu nama lagi yang tak boleh terlupakan, yakni Masaaki Yuasa. Banyak film anime terbaik karya Masaaki Yuasa yang tak boleh dilewatkan.
Nama Masaaki Yuasa memang masih terdengar agak asing daripada Miyazaki atau Shinkai, tetapi karya-karyanya memiliki kualitas yang tak kalah bagus dengan karya-karya mereka. Berikut adalah lima film anime terbaik karya Masaaki Yuasa yang tak boleh dilewatkan. Segera masukkan ke watchlist, ya!
1. The Night is Short, Walk on Girl (2017)
Yang pertama adalah The Night is Short, Walk on Girl yang rilis pada 2017. Film ini adalah hasil adaptasi dari novel dengan tajuk serupa karangan Tomihiko Morimi yang dikeluarkan pada 2006. The Night is Short, Walk on Girl dianggap oleh banyak orang sebagai karya terbaik Masaaki Yuasa.
Film ini berpusat pada dua karakter utama, yakni seorang mahasiswa yang disebut sebagai Kouhai dan seorang mahasiswa yang disebut sebagai Senpai. Suka pada Kouhai sejak lama, Senpai berencana untuk nembak Kouhai meski selalu ada rintangan yang membuat mereka terpisah.
Bergenre komedi romansa, The Night is Short, Walk on Girl menuai ulasan positif dari para kritikus dan audiens. Film ini bahkan membawa pulang gelar Best Animated Feature dari Ottawa International Animation Festival ke-41 dan Animation of the Year dari Japan Academy Prize ke-41.
2. Ride Your Wave (2019)
Dirilis pada 2019 silam, Ride Your Wave adalah film yang relatif baru. Film ini ditayangkan perdana di Annecy International Animated Film Festival pada 10 Juni 2019 dan dirilis di bioskop Jepang pada 21 Juni 2019.
Ride Your Wave bercerita tentang seorang mahasiswi bernama Hinako Mukaimizu yang tinggal di kota pinggir pantai. Suatu hari, apartemen yang ditinggalinya kebakaran dan Hinako diselamatkan oleh seorang pemadam kebakaran muda bernama Minato Hinageshi. Saling tertarik satu sama lain, mereka lantas mulai sering menghabiskan waktu bersama.
Namun, kisah cinta mereka berakhir dengan tragis saat Minato berkorban untuk menyelamatkan seorang peselancar yang tenggelam. Bersedih, Hinako memutuskan untuk pindah jauh-jauh dari pantai. Akan tetapi, tiap kali ia bernyanyi satu lagu tertentu, Minato akan muncul di perairan sebagai roh laut.
Sama seperti The Night is Short, Walk on Girl, Ride Your Wave juga memperoleh respons yang baik dari audiens. Ride Your Wave juga sukses meraih segudang penghargaan, salah satunya adalah Best Animation Feature di Sitges International Fantastic Film Festival.
Baca Juga: 5 Film Anime Terbaik Bertema Time Travel, Seru dan di Luar Nalar!
3. Inu-Oh (2021)
Editor’s picks
Selanjutnya adalah film terbaru Masaaki Yuasa yang bertajuk Inu-Oh. Diadaptasi dari novel Hideo Furukawa yang bertajuk Tales of the Heike: Inu-Oh, film ini ditayangkan perdana di Venice International Film Festival ke-78 pada 9 September 2021 dan diluncurkan di Jepang pada 28 Mei 2022.
Sesuai tajuknya, Inu-Oh adalah salah satu dari dua karakter utama di film ini. Inu-Oh sendiri adalah seorang penari yang terlahir dengan karakteristik fisik yang unik. Karakter utama yang satu lagi adalah seorang musisi buta bernama Tomona. Mereka berjuang bersama untuk menjadi bintang meski dikucilkan masyarakat karena perbedaan fisik mereka.
Bervisual bagus dan memiliki cerita yang dalam, Inu-Oh dipuji oleh kritikus sebagai salah satu film terunik karya Masaaki Yuasa. Inu-Oh juga berhasil menyabet beberapa piala, contohnya adalah Best Animated Feature dari Fantasia International Film Festival ke-26.
4. Mind Game (2004)
Merupakan debut film Masaaki Yuasa sebagai sutradara, Mind Game adalah film hasil adaptasi dari manga berjudul serupa karya Robin Nishi. Mind Game dinilai banyak orang sebagai salah satu film anime terunik sepanjang masa. Bagaimana tidak? Mind Game memiliki visual yang unik dan cerita yang absurd, tetapi menyenangkan.
Mind Game bercerita tentang seorang lelaki berusia 20 tahun bernama Nishi yang bertemu dengan teman masa kecilnya yang ia suka, Myon. Setelah membeberkan ia akan menikah dalam waktu dekat, Myon mengajak Nishi ke restoran milik keluarganya. Selepas itu, momen-momen absurd mulai terjadi.
Keunikan dari film ini adalah daya tariknya tersendiri. Mind Game sukses mendapat sederet penghargaan, salah satunya adalah Animation Division Grand Prize di Japan Media Arts Festival ke-8. Sutradara film Perfect Blue dan Paprika, Satoshi Kon bahkan ikut memuji Mind Game.
5. Lu Over the Wall (2017)
Yang terakhir adalah Lu Over the Wall. Lu Over the Wall mungkin yang paling jarang terdengar dari lima judul di sini. Film ini memang tak mendapat popularitas dan rating sebaik karya-karya Yuasa lainnya, tetapi Lu Over the Wall tetap merupakan sebuah film yang cukup bagus.
Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan film ini menyabet sejumlah penghargaan dari ajang bergengsi, seperti Animation Division Grand Prize dari Japan Media Arts Festival 2018. Lu Over the Wall sendiri menceritakan persahabatan antara seorang siswa sekolah menengah bernama Kai Ashimoto dengan seorang gadis setengah ikan bernama Lu.
Telah berkarier di industri hiburan selama lebih dari 30 tahun, Masaaki Yuasa tentunya telah menjelma sebagai salah satu figur terpopuler di dunia perfilman Jepang. Bagaimana? Dari lima judul di atas, mana yang menjadi favoritmu?
Baca Juga: 10 Film Anime Ini Sukses Cetak Box Office, Terbaru One Piece Film: Red
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.