7 Rekomendasi Film Drama Sejarah Terbaik di Prime Video

Inglourious Basterds (dok. Universal Pictures/Inglourious Basterds)

Film Quentin Tarantino ini menceritakan sekelompok tentara Yahudi-Amerika. Mereka ditugaskan memburu dan menebar ketakutan di kalangan Nazi selama Perang Dunia II. Dengan gaya khas Tarantino, film ini memadukan sejarah dengan fiksi alternatif yang penuh kejutan.

Adegan-adegan intens dibalut dengan dialog cerdas serta humor gelap membuatnya berbeda dari film perang lain. Penampilan Christoph Waltz sebagai Kolonel Hans Landa juga berhasil mencuri perhatian, bahkan membawanya meraih Oscar. Selain itu, akting dari Brad Pitt, Mélanie Laurent, hingga Michael Fassbender menambah kekuatan cerita. Kalau kamu suka film sejarah yang penuh gaya, Inglourious Basterds wajib ditonton.

Schindler's List (dok.Amblin Entertainment/Schindler's List)

Film legendaris garapan Steven Spielberg ini mengangkat kisah nyata Oskar Schindler. Ia merupakan seorang pengusaha Jerman yang menyelamatkan lebih dari seribu orang Yahudi dari Holocaust. Dengan sinematografi hitam putih, film ini berhasil menggambarkan penderitaan sekaligus harapan di masa kelam.

Liam Neeson tampil memukau sebagai Schindler, sementara Ralph Fiennes memerankan sosok antagonis yang menakutkan. Film ini bukan hanya sekadar drama sejarah, tapi juga sebuah refleksi moral tentang kemanusiaan. Schindler’s List memenangkan tujuh Piala Oscar, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik. Hingga kini, film ini tetap menjadi salah satu karya sinema paling penting sepanjang masa.

Battle of Britain (dok. United Artists/Battle of Britain)

Film klasik ini menggambarkan salah satu pertempuran paling krusial dalam Perang Dunia II. Yaitu pertempuran antara Angkatan Udara Kerajaan Inggris melawan Luftwaffe Jerman. Dengan efek praktikal dan penggunaan pesawat asli, film ini terasa begitu otentik dan spektakuler.

Para pemeran seperti Michael Caine dan Laurence Olivier memberikan performa yang kuat untuk menghidupkan ketegangan cerita. Battle of Britain bukan hanya menyoroti aksi militer, tapi juga strategi dan semangat juang bangsa Inggris dalam mempertahankan negaranya. Film ini memberi gambaran tentang betapa tipisnya garis antara kemenangan dan kekalahan dalam sejarah dunia.

Darkest Hour (dok. Focus Features/Darkest Hour)

Film ini menyoroti masa-masa awal Winston Churchill menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris ketika Nazi sedang menguasai Eropa. Gary Oldman tampil luar biasa sebagai Churchill hingga berhasil meraih Oscar untuk Aktor Terbaik. Ceritanya menekankan dilema politik, tekanan militer, dan keputusan besar yang harus diambil dalam waktu singkat.

Dengan dialog intens dan sinematografi elegan, film ini menggambarkan bagaimana kata-kata bisa menjadi senjata yang menentukan arah sejarah. Darkest Hour memperlihatkan perjuangan seorang pemimpin yang penuh keraguan namun tetap berdiri tegar menghadapi badai. Film ini menjadi tontonan inspiratif tentang kepemimpinan di masa paling kritis.

Charlie Wilson's War (dok. Universal Pictures/Charlie Wilson's War)

Film ini menceritakan kisah nyata seorang anggota kongres Amerika Serikat, Charlie Wilson. Ia terlibat dalam operasi rahasia mendukung mujahidin Afghanistan melawan Soviet pada 1980-an. Tom Hanks berperan sebagai Wilson, sementara Julia Roberts dan Philip Seymour Hoffman memberikan warna tersendiri dalam cerita.

Dengan gaya satir dan dialog tajam, film ini menyingkap bagaimana politik, uang, dan strategi dapat mengubah jalannya sejarah dunia. Meski dibalut dengan humor, cerita ini tetap menyimpan pesan serius tentang konsekuensi dari kebijakan luar negeri. Charlie Wilson’s War memberikan perspektif lain tentang politik internasional. Film ini cocok buat kamu yang suka drama sejarah dengan nuansa politik modern.

A Bridge Too Far (dok. United Artists/A Bridge Too Far)

Film epik ini mengangkat kisah Operasi Market Garden, salah satu misi terbesar Sekutu pada Perang Dunia II yang berakhir dengan kegagalan. Dengan durasi panjang dan jajaran pemain bintang, film ini berusaha menghadirkan detail mendalam dari peristiwa tersebut. Sean Connery, Anthony Hopkins, dan Robert Redford tampil dalam peran-peran penting yang memperkuat cerita.

Adegan pertempuran dibuat besar-besaran dengan ribuan figuran, menjadikannya salah satu film perang paling ambisius di masanya. Selain menampilkan strategi militer, film ini juga menyoroti sisi kemanusiaan para tentara yang terjebak dalam pertempuran. A Bridge Too Far merupakan tontonan klasik bagi penggemar drama perang skala besar.

Argentina, 1985 (dok. Amazon Studios/Argentina, 1985)

Film ini mengisahkan perjuangan jaksa Julio Strassera dan Luis Moreno Ocampo dalam mengadili pimpinan junta militer Argentina setelah jatuhnya rezim diktator. Dengan pendekatan yang tegang namun penuh sisi manusiawi, film ini menggambarkan pentingnya keberanian hukum melawan kekuasaan. Ricardo Darín tampil memikat sebagai Strassera, menghadirkan sosok yang realistis dan penuh dilema.

Ceritanya mengangkat tema tentang nilai demokrasi dan keadilan yang tidak boleh dikompromikan. Argentina, 1985 mendapat banyak pujian internasional, bahkan dinominasikan di ajang Oscar. Film ini menjadi salah satu drama sejarah modern yang relevan dengan isu keadilan hingga kini.

Tujuh film drama sejarah di atas bisa kamu tonton di Prime Video. Dari peperangan besar, intrik politik, hingga perjuangan menegakkan keadilan. Masing-masing punya cara tersendiri dalam menghidupkan kembali momen-momen penting yang mengubah jalannya sejarah. Film mana saja yang sudah kamu tonton?