7 Rekomendasi Film tentang Revolusi Prancis, Sudah Nonton?

History of the World, Part 1 (dok. 20th Century-Fox/History of the World, Part 1)

Revolusi Prancis sebenarnya bukanlah satu-satunya catatan sejarah yang diangkat dalam film ini. Seperti judulnya, History of the World, Part I membahas berbagai peristiwa bersejarah, dimulai dari Zaman Batu, Perjanjian Lama, Kekaisaran Romawi, hingga Revolusi Prancis. Film ini dibungkus dalam komedi musikal yang dibagi ke dalam beberapa segmen.

Pada bagian Revolusi Prancis, peran Louis XVI diperankan oleh Mel Brooks. Dalam kisahnya, Raja Louis XVI mendapat peringatan tentang perang yang akan datang. Karena panik, sang raja kemudian bersembunyi dan menempatkan orang yang mirip dengannya di kerajaan. Meski dibungkus dalam komedi, film ini tetap tidak melupakan nilai-nilai sejarah.

Farewell, My Queen (dok. Ad Vitam Distribution/Farewell, My Queen)

Sementara kebanyakan film tentang Marie Antoinette selalu berfokus pada sang ratu, hal tersebut tidak berlaku dalam film Farewell, My Queen. Sebaliknya, film ini justru berfokus pada salah satu pelayan setia Marie, Sidonie Laborde (Lea Seydoux). Farewell, My Queen mengajak penonton untuk melihat Revolusi Prancis dari sudut pandang pelayan kerajaan.

Ketika berita tentang Revolusi Prancis mulai tersebar, berita tersebut tidak begitu memengaruhi kerajaan pada awalnya. Namun, ketika mereka mendengar tentang Penyerbuan Bastille, para pelayan mulai meninggalkan kerajaan. Meski begitu, Sidonie dengan setia memilih tetap untuk berada di samping ratunya.

Brotherhood of the Wolf (dok. Metropolitan Filmexport/Brotherhood of the Wolf)

Berbeda dengan film tentang Revolusi Prancis lainnya, Brotherhood of the Wolf tidak begitu berfokus pada Revolusi Prancis. Namun, film ini tetap mengambil latar pada Revolusi Prancis. Jadi, meski genre horor lebih kuat dalam film ini, Brotherhood of the Wolf tetap memiliki nilai sejarah.

Cerita dimulai ketika Marquis d'Apchier (Jacques Perrin) yang menulis memoar sebelum eksekusinya pada Revolusi Prancis. Dalam memoar tersebut, Marquis menceritakan tentang binatang buas yang meneror Gevaudan pada 1764. Film berfokus pada Grégoire de Fronsac (Samuel Le Bihan) dan Mani (Mark Dacascos) yang pergi ke Gevaudan untuk menyelidiki binatang buas tersebut.

A Tale of Two Cities (dok. Loew's, Inc/A Tale of Two Cities)

Dirilis pada 1935, A Tale of Two Cities merupakan film yang diadaptasi dari novel karya Charles Dickens. Sementara film ini mengambil masa pada Revolusi Prancis, A Tale of Two Cities mengambil latar di Prancis dan Inggris. Selain Prancis, film ini juga memperlihatkan bagaimana kondisi Inggris saat Revolusi Prancis berlangsung.

Film dimulai ketika Lucie (Elizabeth Allan) membawa ayahnya pulang ke Inggris setelah situasi di Prancis yang sangat kacau. Dalam perjalanan tersebut, Lucie bertemu dengan Charles Darnay (Donald Woods), seorang bangsawan Prancis yang melarikan diri ke Inggris untuk memulai hidup baru. Namun, Lucie dan Darnay segera terjebak dalam hubungan cinta segitiga. Setelah menyelamatkan Darnay, Sydney Carton justru jatuh cinta pada Lucie, perempuan yang ternyata sudah bertunangan dengan Darnay.

Marie Antoinette (dok. Sony Pictures Realising/Marie Antoinette)

Marie Antoinette sering disebut sebagai penyebab utama Revolusi Prancis. Nah, dalam film ini, kita akan diajak untuk melihat dari sudut pandang sang ratu. Diperankan oleh Kirsten Dunst, film ini memperlihatkan perkembangan seorang Marie Antoinette sejak dirinya masih berusia 14 tahun.

Meski memiliki judul yang sama, film ini bukanlah remake dari film yang dirilis pada 1938. Versi 1938 tetap lebih akurat secara sejarah jika dibandingkan versi 2006. Bagaimanapun, film ini lebih berfokus pada gadis polos yang terjepit dalam posisi yang bahkan tidak ia pahami.

Marie Antoinette (dok. Loew's, Inc/Marie Antoinette)

Kalau kamu suka film Hollywood yang lebih modern, penulis rekomendasikan untuk menonton versi 2006. Namun, kalau kamu lebih suka karya klasik yang lebih akurat secara sejarah, penulis rekomendasikan kamu untuk nonton yang versi 1938. Sama seperti versi 2006, Marie Antoinette versi 1938 juga berfokus pada kehidupan sang Ratu Prancis.

Dibintangi oleh Norma Shearer, film ini menceritakan tentang perkembangan seorang Putri Austria yang kemudian mengalami nasib tragis setelah menjadi Ratu Prancis. Diceritakan bahwa Marie sudah menikah dengan Louis XVI sebelum dirinya menjadi Raja Prancis. Namun, setelah kematian Louis XV, Louis XVI diangkat menjadi Raja Prancis, sementara Marie menjadi Ratu Prancis. Meski sering disebut sebagai biang dari kemarahan rakyat Prancis, Marie sendiri sebenarnya mengalami kesulitan sejak dirinya tinggal di istana.

Danton (dok. Gaumont Distribution/Danton)

Dari Marie Antoinette, kita beralih fokus pada Georges Danton. Diperankan oleh Gerard Depardieu, Danton sendiri merupakan salah satu tokoh kunci sekaligus pemimpin Revolusi Prancis. Setelah berhasil menggulingkan Raja Louis XVI, perjuangan Danton ternyata belum berakhir.

Setelah Revolusi Prancis, dirinya harus menghadapi rezim otoriter yang dikenal dengan Pemerintahan Teror. Danton tidak pernah menyangka jika tujuan yang paling mulia bisa dihancurkan oleh rasa haus kekuasaan. Sebelumnya, Maximilien Robespierre (Wojciech Pszoniak) merupakan salah satu orang yang membantu Danton dalam menggulingkan monarki Prancis. Namun, setelah Revolusi Prancis berhasil, Maximilien malah menjadi musuh baru Danton karena dirinya memulai Pemerintahan Teror yang penuh dengan kekerasan.

Dari film komedi, horor, hingga drama politik, ketujuh film di atas akan mengajak kamu untuk melihat lebih dalam lagi tentang Revolusi Prancis. Tak hanya menghibur, ketujuh film di atas juga bisa menambah wawasan kamu tentang sejarah. Jadi, dari ketujuh film di atas, film mana yang akan kamu tonton terlebih dahulu?