Kelebihan dan Kekurangan Film Janji Darah, Eksekusi Ending Berkesan!

Bisa dikatakan, Janji Darah bukan sekadar film horor biasa. Bagaimana tidak? Selain menampilkan berbagai elemen horor yang memancing ketakutan, film ini juga dibungkus dengan sentuhan drama yang kuat.

Nah, menariknya, semua unsur drama dalam film ini sama sekali tidak merusak, apalagi menghilangkan vibes seram dalam berbagai adegan horor. Sehingga akan ada momen, di mana penonton bisa merasa takut dan terharu dalam waktu yang bersamaan.

Bisa dikatakan, film Janji Darah memiliki alur yang cukup lambat. Meski begitu, film ini mampu membangun mood penonton untuk terus menyaksikan kelanjutan ceritanya hingga pada bagian klimaks.

Dari sini lah kemudian terlihat bagaimana totalitasnya sutradara dan tim produksi untuk menghidupkan film ini. Cerita yang sederhana, kini berkembang cepat dengan alur yang kian menarik dan bikin penasaran.

Tidak hanya Natasha Wilona dan Emir Mahira, namun akting memukau Fergie Brittany sebagai sosok Dinda juga patut diacungi jempol.

Janji Darah digarap dengan pengembangan karakter yang cukup solid, baik dari sisi pemeran utama maupun karakter antagonisnya. Oleh karena itu, gak heran kalau film ini memiliki ending yang jelas.

Nah, cerita dengan ending yang jelas tersebut juga dieksekusi sangat matang dengan bumbu-bumbu fiksi yang ikonik. Sehingga setelah menonton filmnya, penonton pun tetap akan mengingat adegan ikonik tersebut. Selain itu, meski merupakan film horor, Janji Darah justru berakhir dengan kisah yang menyentuh.

Bicara soal film horor, belum lengkap rasanya kalau tidak membahas jumpscare. Meski tidak sekuat itu, namun jumpscare dalam film Janji Darah cukup berhasil memancing ketakutan para penontonnya.

Di sisi lain, film Janji Darah tidak hanya mengandalkan jumpscare untuk menarik perhatian penonton, tetapi juga membawa pesat kuat lewat karakter antagonisnya yang mengerikan, seperti tidak mengucap janji secara sembarangan dan mengingatkan kembali tentang hubungan dan batasan di antara sesama manusia.

Sementara dari sisi sinematografi masih terasa nyaman untuk ditonton. Framing dan pergerakan kamera mampu membuat penonton jadi terhanyut ke dalam cerita film.

Namun sayangnya, film ini menghadirkan music scroring yang terasa berlebihan. Sehingga alih-alih menambahkan kesan dramatis, music scoring dalam film ini justru terasa berisik. Tapi jangan sedih! Secara keseluruhan, film Janji Darah tetap layak untuk ditonton.