Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Review Kelebihan dan Kekurangan Film Horor Thailand The Cursed Land

poster film The Cursed Land (Instagram.com/neramitnung.film)

The Cursed Land bak menjadi angin segar dalam dunia film horor Thailand. Bagaimana tidak? Cukup berbeda dari film horor Thailand pada umumnya, The Cursed Land justru tertantang untuk menyajikan kisah mistis yang berlatar agama Islam.

Kisah ini bermula dari Mit (Ananda Everingham) yang terpaksa membawa putri remajanya, May (Jennis Oprasert) pindah ke sebuah rumah tua di Narathiwat, daerah pinggiran Thailand yang memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak. Karena merupakan orang yang skeptis, Mit tidak sengaja melepaskan kutukan yang telah terkunci selama 200 tahun.

Akibatnya, ia dan May mulai mendapat ancaman teror gaib. Lantas, apakah film The Cursed Land memang seseram itu, serta layak untuk ditonton?

Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!

1. Janjikan alur yang kuat sejak awal, tetapi melemah seiring berjalannya cerita

cuplikan film The Cursed Land (Instagram.com/neramitnung.film)

Film The Cursed Land memiliki alur yang menjanjikan sejak awal film dimulai. Sutradara Panu Aree memancing antusiasme penonton untuk mengikuti kisah film ini dengan banyak menebar misteri yang tak biasa. Namun sayangnya, hal tersebut justru semakin melemah seiring berjalannya cerita.

Pengembangan cerita dan karakter terasa dieksplorasi secara berlebihan. Ada banyak sekali hal-hal yang dirasa tidak terlalu penting, justru mendapat sorotan utama sehingga ceritanya tidak mengalami kemajuan, meski sudah melewati pertengahan durasi film. Karena alur ceritanya jadi melambat, tak jarang penonton pun akan kehilangan fokus.

2. Akting para aktornya cemerlang

cuplikan film The Cursed Land (Instagram.com/neramitnung.film)

Yang menonjol dan patut diacungi jempol dari film ini adalah akting para aktornya yang cemerlang. Berperan sebagai Mit, Ananda Everingham totalitas menyalurkan perasaan emosionalnya sebagai sosok ayah tunggal yang skeptis dan dihantui trauma masa lalu.

Begitu juga dengan Jennis Oprasert dan aktor asal Malaysia Bront Palarae. Sebelumnya sukses mencuri perhatian lewat film Pengabdi Setan, kali ini Bront tampil apik sebagai warga Narathiwat yang misterius.

3. Framing-nya apik, tapi pergerakan kamera yang berlebihan malah bikin pusing

cuplikan film The Cursed Land (Instagram.com/neramitnung.film)

Framing yang pas dari film ini membuat penonton jadi bisa merasakan suasana di sekitar Narathiwat. Tangkapan-tangkapan kamera dari film ini bahkan mampu mentransfer aura mistis yang kuat dari berbagai lokasi, terutama rumah tua tempat tinggal Mit dan May yang menjadi set utama film.

Namun di sisi lain, hal tersebut tidak dibarengi dengan pergerakan kameranya. Karena terkesan berlebihan, dengan pergerakan kamera yang terlalu bergoyang, tak menutup kemungkinan akan membuat penonton jadi merasa pusing.

4. Cocok ditonton untuk penggemar horor yang tidak menyukai penampakan hantu seram

cuplikan film The Cursed Land (Instagram.com/neramitnung.film)

Karena berlatar agama Islam, vibes film ini pun jadi terkesan bak film horor lokal, tetapi dengan sedikit tambahan budaya Thailand. Film The Cursed Land cocok ditonton oleh penggemar horor yang tidak menyukai jumpscare dan menampilkan hantu dengan penampakan seseram itu.

Kendati demikian, film ini akan membantai ketakutan penonton lewat music scoring dan visual suara yang solid, terutama pada setiap transisi adegan. Selebihnya, The Cursed Land juga tidak menyajikan banyak adegan sadis yang meninggalkan traumatis.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
Rani Asnurida
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us