5 Peran Reza Rahadian Menjadi Tokoh dari Dunia Nyata di Film Indonesia

Paling sukses dan paling melekat di benak para pencinta film Indonesia, saat Reza memerankan tokoh BJ Habibie, di beberapa film yang menceritakan tentang sosok mantan Presiden Indonesia yang ketiga ini. Dimulai dari masa bertemunya dengan Ibu Ainun, masa di saat menempuh pendidikan di luar negeri, hingga masa dimana hubungan antara Habibie dan Ainun menjauh, akibat dari fokus dengan mimpi masing-masing.

Seketika, penonton akan langsung melihat sosok BJ Habibie yang berada dalam badan Reza Rahadian, saat menonton film Habibie & Ainun (2012). Hal ini terjadi, hasil dari pendalaman karakter yang dilakukan oleh Reza Rahadian selama proses syuting.

Melalui perannya sebagai sosok Habibie, Reza Rahadian mendapatkan sebuah penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop, di ajang Festival Film Bandung 2013. Selain itu masih banyak penghargaan yang diraih Reza, melalui tokoh atau sosok BJ Habibie yang diperankannya.

3 Tahun berikutnya, Reza kembali memerankan tokoh Tjokroaminoto di film Tjokroaminoto: Guru Bangsa (2015). Tjokroaminoto  sendiri adalah seorang pejuang Indonesia, yang tidak suka dan tidak tega, jika warga Indonesia dijajah oleh orang-orang Belanda. Lebih tepatnya, Tjokroaminoto menjadi penggerak, agar warga Indonesia mau bangkit, melawan penjajah.

Selain di film Tjokroaminoto: Guru Bangsa (2015), Reza Rahadian juga kembali didapuk untuk memerankan sosok Tjokroaminoto, di film Buya Hamka (2023). Di sini, Tjokroaminoto menjadi seorang guru sekaligus orang yang membuat Buya Hamka sadar, bahwa untuk menjadi pemimpin yang besar, membutuhkan perjuangan yang besar pula.

Sosok atau tokoh Tjokroaminoto, tidak hanya diperankan oleh Reza Rahadian saja. Sebelumnya Tjokroaminoto juga pernah diperankan oleh Rukman Rosadi di film Soekarno (2013) dan  Christoffer Nelwan sebagai Tjokroaminoto muda di Tjokroaminoto: Guru Bangsa (2015).

Kalian pernah menonton film 3 Srikandi? Yap dalam film ini Reza Rahadian berperan menjadi seorang pelatih para atlet panahan, yang akan melangsungkan pertandingan di Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul, Korea Selatan. Pelatih ini bernama Donald Djatunas Pandiangan, pelatih yang mampu membawa anak didiknya membawa medali perak.

Perlu kalian ketahui, kalau medali perak yang didapatkan oleh 3 srikandi Indonesia dalam ajang Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul, Korea Selatan, merupakan medali pertama sepanjang Indonesia mengikuti ajang Olimpiade. Tentunya, ini menjadi hasil dari tangan dingin seorang pelatih.

Reza Rahadian yang berperan sebagai Donald Pandiangan ini, ditegaskan sebagai sosok pelatih yang sangat disiplin. Dia tidak pernah mencampur aduk, antara kehidupan pribadi dengan sebuah mimpi dan cita-cita yang akan mereka semua wujudkan.

Selanjutnya, Reza Rahadian memerankan tokoh Sosrokartono, di film Kartini (2017). Bagi yang belum tahu, Sosrokartono sendiri adalah seorang wartawan perang, penerjemah, hingga seorang guru. Selain itu, Sosrokartono  juga merupakan kakak dari R.A. Kartini, yang sangat menginspirasi. Bagi R.A. Kartini, Sosrokartono adalah orang yang mampu menguatkannya dan mampu membuat semangatnya berkobar.

Sedangkan sosok Kartini di film Kartini (2017), diperankan oleh Dian Sastrowardoyo. Beradu akting dengan Deddy Sutomo, Christine Hakim, Acha Septriasa, Ayushita, dan tentunya dengan Reza Rahadian, yang berperan menjadi kakaknya.

Berbeda dengan film-film sebelumnya, dalam film Benyamin Biang Kerok (2018), Reza Rahadian berperan sebagai Pengki. Pengki ini adalah karakter yang sebelumnya diperankan oleh sosok Benyamin, di film Benyamin biang kerok (1972). Namun sebelumnya kalian wajib tahu, bahwa versi terbarunya ini bukan remake atau reboot, lho.

Meskipun karakter utama dan judul sama, alur cerita yang disajikan oleh film yang digarap Hanung Bramantyo ini, sangatlah berbeda. Namun meskipun begitu, Reza Rahadian berakting layaknya seorang Benyamin. Terlihat dari gaya rambut, kumis, hingga logat berbicaranya yang sangat kental dengan suku Betawi.

Akting bagi seorang Reza Rahadian, sepertinya sudah menjadi makanan sehari-hari. Serumit dan sesulit apa pun peran yang dia dapatkan, pasti dengan sukses diselesaikan. Ngomong-ngomong, jangan lupa untuk menonton film Buya Hamka tanggal 20 April 2023.