Siapa yang Memperbaiki Kerusakan Kota Pasca Pertarungan Ultraman?

Ultraman adalah serial tokusatsu atau superhero Jepang yang populer di Indonesia. Ia menceritakan tentang perjuangan superhero raksasa yang disebut Ultraman untuk melindungi kota dari kaiju atau monster. Tiap serinya, Ultraman juga bakal dibantu oleh tim pilot elite dengan kendaraan tempur mereka.
Bicara soal pertarungan Ultraman, ada satu hal yang masih dipertanyakan banyak penonton, nih. Siapa yang bertanggung jawab memperbaiki semua kerusakan yang ditimbulkan dalam pertarungan Ultraman melawan monster?
Kita tahu bahwa tiap selesai bertarung, Ultraman selalu ngacir ke luar angkasa begitu saja. Daripada bikin penasaran, artikel ini mencoba menjawab siapa yang memperbaiki kerusakan kota pasca pertarungan Ultraman.
1. Ultraman identik dengan pertempuran antarraksasa di tengah kota

Serial ini pertama kali dirilis pada tahun 60-an, dengan judul Ultraman (1966). Sejak saat itu, Tsuburaya Productions, selaku studio di balik serial ini, selalu konsisten merilis seri baru hampir tiap tahun.
Salah satu ciri khas tokusatsu ini adalah pertarungan antara dua makhluk raksasa di tengah kota. Ia mirip seperti adegan Megazord melawan monster di serial Power Rangers dan Super Sentai. Ini jelas mengikuti tren pada era tersebut yang memang populer dengan superhero raksasa seperti Godzilla (1954) dan Gamera (1965).
Dalam serialnya, Ultraman adalah superhero yang bisa berubah menjadi raksasa untuk memerangi kaiju atau monster. Tiap episodenya, akan disajikan sebuah cerita tentang kaiju berbeda yang pada akhirnya harus di lawan oleh Ultraman di tengah kota. Pertarungan antar raksasa ini ternyata menjadi ramuan sempurna yang disukai oleh anak-anak, membuat Ultraman menjadi sangat populer.
2. Kerusakan dan kerugian akibat pertempuran Ultraman dan Kaiju ditanggung oleh Pemerintah Jepang

Lantas, siapa yang bertanggung jawab memperbaiki kerusakan kota tiap ada konflik? Sebenarnya,masalah ini gak pernah disebutkan secara langsung di seri Ultraman mana pun. Akan tetapi, berdasarkan informasi dari beberapa serial Ultraman, yang menanggung kerusakan kota adalah pemerintah Jepang. Misalnya, dalam Ultraman Dyna (1997) dan Ultraman Gaia (1998), ada adegan rutin yang menampilkan stasiun TV KCB meliput kondisi pasca pertempuran. Terkadang mereka ditampilkan berada di TKP yang tengah dalam perbaikan oleh pemerintah.
Sementara untuk kerugian para penduduknya, dalam Ultraman Blazar (2023), kita akhirnya dikenalkan oleh Japan Kaiju Damage Insurance Company, sebuah perusahaan pemerintah yang mengurus asuransi kerusakan dan evakuasi para korban amukan kaiju. Ini bahkan jadi fokus Ultraman Blazar episode 22, yang bertajuk “Insurance Hero".
Beberapa serial Ultraman bahkan memperlihatkan sisi gelap pemerintah untuk memulihkan kota pasca kehancuran. Ultraman Nexus (2004), misalnya, untuk mencegah kepanikan masal pasca pertempuran yang terjadi akhir di film sekuelnya, Ultraman: The Next (2004), pemerintah memutuskan untuk mencuci otak para penduduk kota. Itu membuat mereka lupa akan pertempuran dan eksistensi Ultraman. Terdengar melanggar HAM, ya? Namun setidaknya mereka terbebas dari trauma.
3. Ultraman selalu berhati-hati dalam bertarung untuk meminimalisir kerusakan

Apakah Ultraman sejahat itu hingga gak pernah memedulikan kerusakan kota? Gak, kok! Beberapa seri Ultraman bahkan memperlihatkan bagaimana mereka sangat berhati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan berlebihan. Misalnya, Ultraman Cosmos dalam serial Ultraman Cosmos (2001) yang mengembangkan gaya bertarung seperti Tai Chi yang lemah lembut. Ia jarang menggunakan serangan beam untuk meminimalisir kehancuran.
Ultraman Nexus punya cara tersendiri untuk menghindari kerusakan. Ia dapat menciptakan Meta Field, sebuah dimensi buatan yang dapat memindahkan Nexus dan kaiju agar tidak bertarung di kota. Ngomong-ngomong upaya Ultraman untuk berhati-hati agar tidak merusakan bangunan jadi salah satu tema utama dalam film Ultraman: Rising (2024), lho!
Namun, ada juga Ultraman yang memang kurang peka atas kehancuran yang tercipta dari pertempuran. Contohnya, dalam serial Ultraman Mebius (2006), Anggota tim anti kaiju Ryu Aihara, memarahi Ultraman Mebius karena tidak memedulikan kerusakan demi mengalahkan seekor monster.
Kemudian, ada juga Ultraman X di serial Ultraman X (2015) yang lebih parah lagi. Ia gak segan menghancurkan setengah kota dengan serangan destruktif demi menghancurkan alien yang sebenarnya bisa dilumpuhkan dengan tangan kosong. Kayaknya, beberapa Ultraman memang butuh didenda, ya!
Kesimpulannya, pemerintah Jepang selalu bertanggung jawab menanggung kerusakan yang ditimbulkan akibat kaiju. Namun, kebanyakan Ultraman juga sebisa mungkin meminimalisir hal tersebut. Menurut kamu, Ultraman mana yang paling sering menghancurkan kota, nih?