Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Thomas GIGI Sebut Literasi Musik Soleh Solihun Luas

cuplikan OFF THE RECORD (youtube.com/IDN Times)
cuplikan OFF THE RECORD (youtube.com/IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Grup musik GIGI merilis album terbaru berjudul Forever in the Air pada 8 Oktober 2025. Album yang berisi sembilan track ini sangat istimewa, karena menandai kembalinya GIGI merilis album setelah 10 tahun.

Gusti Hendy, drummer GIGI, mengaku senang, karena album yang direkam di Power Station, New York, tersebut mendapat respons positif dari banyak pihak. Dalam program OFF THE RECORD bersama IDN Times, Thomas Ramdhan pun mengungkap pertemuannya dengan Soleh Solihun yang turut memberi tanggapan soal album tersebut. Meski awalnya bercanda menyebut Soleh sebagai sosok yang cerewet, Thomas mengakui bahwa Soleh memiliki literasi musik yang luas.

1. Gusti Hendy senang hearing session album Forever in the Air disambut positif

cuplikan OFF THE RECORD (youtube.com/IDN Times)
cuplikan OFF THE RECORD (youtube.com/IDN Times)

Keempat personel GIGI antusias menceritakan pengalaman mereka saat menggelar hearing session untuk album terbaru Forever in the Air. Gusti Hendy menjelaskan bahwa mereka mengundang sejumlah musisi, wartawan, hingga klien untuk mendengarkan materi yang telah rampung diproduksi. Melihat respons positif yang datang dari berbagai pihak, ia pun merasa tersanjung.

“Kita sempat hearing session ngundang teman-teman musisi, wartawan, dan klien kita, banyak respons-respons yang positif. Malah ada beberapa musisi yang kemudian ikut ngebahas musik kita,” ungkap Gusti Hendy.

Menurut Hendy, respons positif yang diterima mereka itu, bukan pujian belaka. Baginya, antusiasme tersebut menjadi tanda bahwa orang-orang benar-benar menyukai karya yang mereka hadirkan dalam Forever in the Air.

2. Ungkap pertemuan dengan Soleh Solihun, Thomas Ramdhan sebut literasi musiknya luas

cuplikan OFF THE RECORD (youtube.com/IDN Times)
cuplikan OFF THE RECORD (youtube.com/IDN Times)

Thomas Ramdhan pun kemudian mengungkap cerita tentang sosok yang turut mengomentari album terbaru GIGI. Ia menggambarkan orang tersebut sebagai pribadi yang cerewet, kritis, dan gemar menulis panjang.

“Ada lah orang ini. Gak usah disebut namanya. Dia cerewet banget ke orang ya. Hobinya tuh nyerca. Kritis lah. Pokoknya kalau nulis, panjang gitu,” kata Thomas Ramdhan.

Pernyataan Thomas yang mengundang rasa penasaran itu langsung ditanggapi secara kocak oleh Armand Maulana, hingga akhirnya terungkap bahwa sosok yang dimaksud adalah Soleh Solihun. Di balik karakternya yang disebut-sebut menyebalkan, Thomas mengakui bahwa Soleh memiliki literasi musik yang luas, apalagi setelah ia menilai bahwa album terbaru GIGI ini tidak rumit dan mudah dinikmati.

“Literasi musiknya dia tuh luas. Saat itu, dia bilang langsung ke backstage, ‘Gue suka,' kata dia. Kenapa? ‘Gak jelimet, enak,‘“ lanjut Thomas.

Pernyataan Soleh itu pun membawa Thomas mengenang momen ketika mereka melakukan workshop untuk penggarapan album ini di Puncak. Thomas menggambarkan bahwa saat itu suasananya santai tanpa tekanan dan banyak tertawa.

Sementara itu, Dewa Budjana menambahkan bahwa dibandingkan dengan album sebelumnya yang lebih rumit, beberapa lagu di album ini memang dikerjakan dengan sederhana, bahkan ada yang hanya memuat first chorus dan minim interlude. Pendekatan ini membuat karakter Forever in the Air terasa berbeda dari album-album GIGI sebelumnya.

3. Harapan GIGI setelah tiga dekade berkarya

cuplikan OFF THE RECORD (youtube.com/IDN Times)
cuplikan OFF THE RECORD (youtube.com/IDN Times)

Berbicara soal karier GIGI, Thomas menegaskan bahwa sejak awal mereka hanya fokus bermusik tanpa menjalankan bisnis lain. Meski disebut “main” musik, ia menekankan bahwa bagi GIGI, aktivitas itu bukan sekadar bermain-main, melainkan dijalani dengan sepenuh hati. Bagi mereka, bermusik adalah anugerah yang selalu dijaga dengan serius.

Gusti Hendy kemudian menyoroti perjalanan panjang GIGI yang telah melalui berbagai arus tren, mulai dari hip metal, musik Melayu, hingga dominasi KPop belakangan ini. Ia berharap, setelah tiga dekade berkarya, GIGI tetap bisa relevan dan dinikmati oleh generasi baru, termasuk Gen Z dan Gen Alpha.

“Yang pasti, GIGI udah tiga dekade terus melewati semua musik yang lagi hype dari zaman hip metal, terus ada Melayu total, terus sekarang ini KPop dan segala macam. Jadi ya kita penginnya terus ada di sini dan yang sekarang tuh Gen Z dan Gen Alpha juga bisa menyenangi karya kita,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us

Latest in Hype

See More

Daftar Drama China Shen Yue di 2025, Spesialis Anak Kuliahan

01 Nov 2025, 04:38 WIBHype