5 Tragedi Hidup Sanemi Shinazugawa yang Bikin Hati Nyesek

- Punya ayah yang abusif, membuat Sanemi tumbuh dengan luka batin mendalam.
- Membunuh ibunya yang sudah jadi iblis, meninggalkan trauma mendalam yang tidak pernah benar-benar hilang.
- Kehilangan hampir semua saudara kandung, membuat Sanemi menutup diri dan menjauhi Genya.
Sanemi Shinazugawa sering dilihat sebagai Hashira paling keras kepala, tempramen, dan galak. Tapi di balik sikap kasarnya, ada masa lalu penuh darah dan luka yang bikin karakternya jadi salah satu yang paling kompleks di Demon Slayer. Kalau ditelusuri, kisah Sanemi bahkan bisa dibilang lebih tragis daripada Hashira lainnya.
1. Punya ayah yang abusif

Sejak kecil, Sanemi hidup dalam keluarga yang penuh kekerasan. Ayahnya dikenal tempramen, sering melakukan kekerasan fisik terhadap istri dan anak-anaknya. Lingkungan ini bikin Sanemi tumbuh dengan luka batin mendalam. Meski akhirnya sang ayah dibunuh orang lain, trauma itu udah terlanjur membentuk Sanemi jadi sosok keras dan defensif.
2. Membunuh ibunya dengan tangannya sendiri

Ibu Sanemi berubah jadi iblis dan menyerang anak-anaknya sendiri. Malam itu, Sanemi harus menyaksikan keluarganya dibantai habis, meninggalkan trauma mendalam yang tidak pernah benar-benar hilang. Untuk menyelamatkan adik-adiknya, Sanemi terpaksa membunuh ibunya yang sudah jadi iblis. Bayangin perasaan seorang anak yang harus menghabisi ibunya sendiri, itu jadi luka psikologis terbesar dalam hidupnya.
3. Kehilangan hampir semua saudara kandung

Dari semua adiknya, hanya Genya yang berhasil selamat. Rasa bersalah karena tidak bisa melindungi semuanya bikin Sanemi menutup diri, menganggap dirinya gagal sebagai kakak dan menjauhi Genya yang ternyata merupakan caranya dalam melindungi satu-satunya adik yang tersisa.
4. Dihantui rasa bersalah terhadap Genya

Sanemi dan Genya terjebak dalam hubungan rumit. Sanemi sering berlaku kasar ke adiknya, padahal semua itu karena ia gak mau kehilangan Genya lagi. Kasih sayangnya selalu ditunjukkan dengan cara yang salah, bikin hubungan mereka gak pernah harmonis.
5. Melanjutkan hidup dengan tubuh dan hati yang penuh luka

Sanemi punya tubuh yang dipenuhi bekas sayatan dan luka akibat bertahun-tahun berjuang melawan iblis. Luka fisik itu jadi cermin dari luka batin yang ia bawa sejak kecil. Di balik sikap brutalnya, sebenarnya ia cuma laki-laki yang terus dipaksa bertahan di dunia yang terlalu kejam.
Masa lalu Sanemi Shinazugawa penuh tragedi: kehilangan keluarga, terpaksa membunuh ibunya, sampai hubungan retak dengan adiknya sendiri. Semua itu membentuknya jadi Hashira yang terlihat dingin dan kasar, padahal hatinya dipenuhi rasa sakit. Mungkin inilah alasan kenapa Sanemi sering disebut sebagai salah satu karakter paling tragis sekaligus paling manusiawi di Demon Slayer.