Usai 7 Tahun, Tim Produksi Janjikan Kebaruan di Bunga Penutup Abad

- Tim produksi menjanjikan sejumlah adegan baru dan penambahan detail kondisi psikologis Annelies Mellema.
- Panggung akan memiliki bentuk baru dengan teknis yang menarik, seperti panggung muter dan return stage.
- Para pemain utama menjanjikan kebaruan untuk karakter mereka, memberikan tantangan baru bagi para pemain.
Jakarta, IDN Times - Setelah tujuh tahun sempat berhenti, Bunga Penutup Abad kembali dipentaskan di atas panggung. Diadaptasi dari karya legendaris Pramoedya Ananta Toer, yaitu "Bumi Manusia" dan "Anak Semua Bangsa", pertunjukan ini menghadirkan kembali para pemeran utama dari pementasan perdananya.
Reza Rahadian kembali memerankan tokoh Minke, sementara Happy Salma, yang sempat digantikan Marsha Timothy pada pementasan sebelumnya, kini kembali tampil sebagai Nyai Ontosoroh. Chelsea Islan pun tetap dipercaya menghidupkan karakter Annelies Mellema. Meski formasi pemeran utama tak berubah, tim produksi menjanjikan sejumlah pembaruan. Apa saja?
1. Akan menghadirkan 15 adegan dan menambah detail terkait kondisi psikologis Annelies Mellema

Wawan Sofwan kembali dipercaya sebagai sutradara sekaligus penulis naskah untuk pementasan keempat Bunga Penutup Abad. Dalam kesempatan ini, ia mengungkapkan adanya pendekatan baru dalam menyampaikan kisah Minke dan Annelies Mellema.
Setelah berkali-kali membaca ulang novel karya Pramoedya Ananta Toer, Wawan menemukan sudut pandang berbeda yang ingin ia angkat ke atas panggung. Salah satu perubahan yang dijanjikan adalah penambahan adegan yang memperdalam kondisi psikologis Annelies, yang kerap terlihat melamun dan murung. Melalui adegan tersebut, penonton diajak memahami trauma berat yang dialami Annelies akibat kekerasan seksual yang dilakukan oleh kakaknya sendiri.
"Di dalam pementasan-pementaasan pertama itu, Annelies itu hanya dibicarakan orang lain, terutama problem psikologisnya. Mungkin itu lah, saya merasa bahwa kali ini mungkin Annelies yang akan muncul. Bukan dimunculkan secara kuantitas, tapi ada sesuatu yang kuat, dari dimensi psikologis Annelies itu dikeluarkan," ujar Wawan dalam konferensi pers pada Jumat (15/8/2025).
2. Panggungnya akan memiliki bentuk baru

Nantinya, akan ada 15 adegan yang disajikan oleh tim produksi. Wawan pun menuturkan kebaruan lain secara teknis ada pada bentuk panggungnya yang menarik.
"Kami menawarkan dalam bentuk panggung muter, return stage. Nah, adegan yang nanti yang akan kami tawarkan, itu banyak overlap. Jadi misalnya, gambar satu ketika sedang terlangsung, itu akan membantu sehingga si tontonan pun menjadi lancar, menjadi enak untuk ditonton, dan punya dimensi visual yang lain," ujar Wawan.
3. Memberikan kebaruan jadi tantangan bagi para pemain

Bukan cuma struktur cerita dan panggung, para pemain juga menjanjikan kebaruan untuk karakter mereka. Hal ini turut menjadi tantangan untuk ketiga pemain utama yang sudah mementaskan Bunga Penutup Abad berkali-kali.
"Untuk Minke, mudah-mudahan kami semua pemain bisa memberikan sesuatu yang baru. Karena saya juga berasa punya tanggung jawab untuk bukan mengganti karakter Minke-nya. Tapi bagaimana menunjukkan layer-layer yang berbeda lagi. Supaya penonton bisa merasakan experience sama yang berbeda dari yang sebelumnya," ungkap Reza Rahadian.
Ia menambahkan, "Karena kan ini challenge, ya. Bagaimana kita semua bisa menampilkan sesuatu yang tidak sama dengan apa yang sudah ditampilkan. Penontonnya juga bertumbuh, akan bervariasi."
Sebelumnya, Bunga Penutup Abad telah dipentaskan pada tahun 2016, 2017, dan 2018. Meski ketiga pemeran utamanya kembali memerankan karakter yang sama, ada penyegaran dalam susunan pemain pendukung. Kali ini, peran Jean Marais dipercayakan kepada Andrew Trigg, sementara karakter May Marais dimainkan oleh Sajani Arifin.
Bunga Penutup Abad akan tampil di Ciputra Artpreneur, Jakarta pada 29-31 Agustus 2025 mendatang.