Cegah Kekerasan Seksual, 5 Fakta SOP Adegan Intim dalam Film Indonesia

Kini Indonesia punya SOP pembuatan adegan intim dalam film

Jakarta, IDN Times - Semakin maju dan berkembang, perfilman Indonesia pun semakin berani dalam bercerita dan berkarya. Misalnya menampilkan adegan intim yang tak luput dari risiko tindak pelecehan dan kekerasan seksual.

Karenanya, untuk melindungi semua tim produksi yang terlibat dalam proses pembuatan adegan tersebut, Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Adegan Intim dalam Film yang resmi diluncurkan pada Hari Film Nasional, Kamis (30/3/2023). SOP ini juga merupakan bagian dari Panduan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual dalam Produksi Film yang disusun APROFI.

1. Apa itu adegan intim?

Cegah Kekerasan Seksual, 5 Fakta SOP Adegan Intim dalam Film IndonesiaSeries Mendua (Dok. Disney+ Hotstar)

Dalam SOP tersebut dijelaskan bahwa adegan intim memiliki tiga definisi, yaitu:

  • Interaksi intim yang membutuhkan adanya kontak fisik antara dua atau lebih pemain, baik yang berkonotasi seksual atau tidak, baik yang mengandung ketelanjangan atau tidak. Contohnya: adegan seks, ciuman, sentuhan badan, menangani bayi atau anak-anak di bawah umur, memandikan pemain yang sudah tua, dsb.
  • Interaksi intim yang dilakukan oleh satu orang pemain, baik dalam konteks seksual maupun tidak. Contohnya: masturbasi, strip-tease, menggunakan breast pump, dsb.
  • Menampilkan pemain secara telanjang, baik sebagian atau seluruhnya, atau dengan pakaian yang minim, atau hanya dalam pakaian dalam, bahkan jika mereka tidak disentuh oleh pemain lainnya.

2. SOP bertujuan melindungi semua tim yang terlibat

Cegah Kekerasan Seksual, 5 Fakta SOP Adegan Intim dalam Film IndonesiaAsosisasi Produser Film Indonesia (APROFI) (dok. IDN Times/Zahrotustianah)

Mandy Marahimin, salah satu anggota Tim Penyusun Panduan APROFI ini, mengatakan bahwa panduan pengambilan adegan intim ini secara khusus dibuat untuk melindungi semua pihak yang terlibat dalam pengambilan adegan tersebut, terutama untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan kerja para aktor yang harus melakukannya demi tuntutan skenario.

Adinia Wirasti, salah satu aktris film Indonesia, mengamini bahwa SOP ini juga bisa membuat Indonesia lebih berani lagi dalam berkarya.

"Ini bisa membuat kita semua lebih berani untuk berkarya, karena sineas Indonesia sekarang udah disorot sama dunia. Sudah waktunya kita untuk lebih berani lagi untuk bercerita. Dengan adanya SOP ini, secara kreatif dan secara solidaritas kebersamaan kita juga jadi lebih tinggi," ujarnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Adinia Wirasti tentang Keluarga, Penuh Makna

3. Tanggung jawab semua pihak yang terlibat

Cegah Kekerasan Seksual, 5 Fakta SOP Adegan Intim dalam Film IndonesiaMira Lesmana bersama Adinia Wirasti (instagram.com/mirles)

Asti, sapaan akrab Adinia Wirasti, menambahkan, dalam melakukan adegan intim, semua orang bertanggung jawab untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan dalam prosesnya. Karena itulah, pemahaman soal consent yang dijelaskan dalam SOP dari APROFI ini dapat menjadi panduan yang tepat.

"Bukan hanya aktornya saja, tapi kenyamanan sutradara, produser, kameramen yang sebetulnya dibutuhkan sensibility dan sensitivity yang cukup tinggi untuk membuat sebuah adegan intim. Kesadaran bahwa semuanya memang harus bertanggung jawab di closet tersebut.

Consent itu apa, sih? Apa pentingnya izin dari pemain. Consent itu sebenarnya non-binary. Gak hitam putih. Contoh, beberapa kali saya berada di situasi ada aktor dan aktris perempuan yang harus melakukan adegan intim. Ketika perempuannya merasa sebenarnya gak nyaman, 'Udah deh gue ngikut lo aja,' orang kan mikir bahwa itu the right one.

Tanpa disadari, si perempuan menaruh 100 persen beban dan tanggung jawab ke laki-lakinya, which is gak adil juga. Yang harus kita lakukan sebagai dua aktor yang setuju dengan consent, kita mengambil tanggung jawab yang sama. Jadi sebenarnya hal-hal yang kayak gitu yang dihadiri. Dengan SOP ini, jadi jelas. Repot, tapi ini safe," tuturnya.

4. Cegah casting bodong

Cegah Kekerasan Seksual, 5 Fakta SOP Adegan Intim dalam Film IndonesiaMira Lesmana, Produser Film Indonesia (dok. IDN Times/Zahrotustianah)

Bukan hanya itu, SOP ini juga menjelaskan tentang hak para aktor, bahkan ketika sebelum memulai proses produksi adegan intim, yaitu casting. Gina S. Noer, produser film yang juga anggota dari APROFI, menyebut bahwa casting adalah pintu utama masuk dalam sebuah produksi.

Pelecehan hingga kekerasan seksual saat casting dapat dicegah dengan SOP ini. Harapannya, semua orang yang ingin terlibat dalam sebuah film dan melakukan casting tahu hak-hak mereka dan tegas mengenai batasan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Mira Lesmana dan Sheila Timothy juga menambahkan bahwa SOP ini bisa melindungi orang-orang dari scam casting yang marak terjadi.

"Yang sering terjadi, sebuah badan mengaku sebagai PH yang meng-casting. Sering sekali laporan masuk melalui Facebook atau apa, bilang, 'Ini bener, kan, produksinya Miles? Kemarin saya casting diminta buka baju.' Kita gak kenal langsung, tapi artinya (kasus) itu ada, sehingga jika SOP ini bisa kita buat familier, si aktor tahu hak-haknya," ujar Mira.

"LifeLike Pictures pernah dicatut namanya. Beberapa minta duit, suruh buka-buka. Jadi, kita penyuluhan juga bilang, kalau casting, belum ada apa-apa, jangan mau gitu, lho. Gak mungkin casting tiba-tiba buka baju, padahal scene gak jelas apa," tambah Sheila.

5. Pentingnya konsultan adegan intim

Cegah Kekerasan Seksual, 5 Fakta SOP Adegan Intim dalam Film IndonesiaCuplikan adegan film Like & Share. (Dok. Starvision Plus/Like & Share)

SOP ini juga menyebut pentingnya keberadaan konsultan adegan intim atau koordinator keintiman. Definisinya adalah seseorang yang menjadi jaring pengaman, penghubung antara aktor dan produksi, dan pelatih gerakan dan/atau koreografer dalam hal adegan seks dan telanjang serta adegan intim lainnya.

Kepada IDN Times, para produser film ini mengatakan sebenarnya konsultan adegan intim merupakan sebuah profesi, namun di Indonesia belum ada yang tersertifikasi. Sebagai penggantinya, para produser menggunakan siapa pun yang memiliki pemahaman di bidang akting dan juga psikolog sebagai pendampingnya.

"Dari pengalaman Like & Share, sih, ada acting coach yang punya pengalaman kuliah dan kita dampingi dengan psikolog. Jadi, sebelum para aktornya masuk ke adegan latihannya, dia dikasih tahu dulu sama psikolog, apa itu kekerasan seksual dalam konteks umum dan cerita. Kemudian kenapa, sih, adegan ini perlu ada, terus ngobrol satu per satu ada trauma apa. Dan tujuannya memang jangan sampai ada trauma untuk akting. Ngapain gitu, gak bermanfaat. Lalu batasan tubuh seperti apa yang mereka nyaman. Jadi kita ngasih pengetahuan ke aktor batasan mana dalam membuat adegan-adegan sulit seperti ini," Gina menjelaskan.

Dengan adanya SOP adegan intim ini, para produser berharap bisa menciptakan ekosistem produksi film yang sehat agar lebih nyaman, aman, serta berani dalam bercerita dan berkarya. SOP Adegan Intim dalam Film dan Panduan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual dalam produksi film bisa kamu unduh di www.aprofi.id.

Baca Juga: Di Balik Adegan Panas Adinia Wirasti dan Chicco Jerikho dalam Mendua

Topik:

  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya