17 Perjuangan Ini Cuma Dirasakan Kamu yang Benci Matematika
Berbicara mengenai matematika, pasti kamu tau betapa kejam dan sadisnya pelajaran yang satu ini. Pada dasarnya semua manusia pasti bisa berhitung, lalu kenapa matematika sangatlah dibenci oleh para siswa? Matematika itu dianggap rumit karena cara menghitungnya yang membutuhkan begitu banyak rumus. Buat kamu para pembenci matematika, kamu pasti merasakan 15 perjuangan ini.
1. Pas SD aja kamu udah benci matematika karena nggak semudah pas kamu masih TK dulu.
2. Pelajaran matematika adalah waktu paling menyebalkan selama kamu bersekolah.
3. Kamu selalu berharap waktu cepat berlalu.
4. Kamu merasa apa yang dikatakan gurumu tidak ada yang masuk akal dan tidak penting.
5. Menunggu bel pergantian jam pelajaran itu seakan menunggu kekasih yang tak kunjung datang. LAMA BANGET!
6. Jangan sampai ditunjuk guru untuk menyelesaikan soal di depan kelas!
7. Pas guru lewat, harus pura-pura nunduk sambil mikir dan corat-coret, biar dikira belum selesai.
8. Kamu pikir setelah lulus SD persoalanmu berakhir. Padahal nggak, bro. Penderitaanmu baru saja mulai, kamu akan bertemu dengan matematika lagi di SMP.
9. Sepertinya rumus sudah tercampur semua dan kamu bingung dengan berbagai persamaan. Dulu SD sudah belajar pecahan, sekarang persamaan.
10. Kamu mulai mengerti tiga orang bernama sin, cos dan tan.
11. Kamu berusaha melepaskan diri dan akhirnya lulus dari SMP.
12. Tapi semakin susah jalan (baca: matematika) yang ada di depanmu.
13. Akhirnya kamu memilih IPS karena memang kamu akui dirimu lemah dalam bidang hitung menghitung. Tapi kenapa tetap susah aja ya matematika itu?
14. Bagi kamu, belajar matematika itu seperti layaknya mempelajari sifat kekasihmu. Kadang pas, kadang juga salah banget.
15. Kenapa penderitaan nggak selesai-selesai?
16. Dan kamu pun bertemu dengan Matematika lagi di kantor, di rumah, bahkan dimanapun kamu berada. Akhirnya, kamu pun bergantung pada kalkulatormu tercinta.
17. Alhasil kamu merasa, semua rumus matematika yang dulu kamu mati-matian pelajari, nggak ada yang terpakai semua. Paling cuma plus, minus, kali dan bagi #sedihnyatuhdisini.
Apakah kamu merasakan hal yang sama dengan teman-teman IDNtimes?
