Berani Coba? 7 Masker Anti Mainstream Termutakhir di Dunia 

Penemu asal Israel, Asef Gitelis berhasil membuat masker wajah yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Dengan menekan tuas yang miripdengan rem tangan sepeda, maka celah di depan masker akan terbuka sehingga pengguna dapat makan atau minum tanpa harus melepas masker sama sekali. Kreatif, nih!

Didesain oleh sebuah perusahaan startup teknologi, Lumen Couture, masker wajah LED MATRIX ini menggunakan panel LED berkualitas tinggi yang dijahit pada masker kain.

Hal yang membuatnya unik adalah banyaknya tampilan yang dapat kamu munculkan pada masker melalui aplikasi khusus di ponsel, seperti menampilkan pesan maupun karakter piksel yang lucu. Masker tersebut bahkan dapat merespons musik atau suaramu dengan efek equalizer.

Masker unik yang sekilas mirip seperti telur ini dijuluki dengan nama BLANC. Masker ini mampu menutupi area mata hingga mulut. Bahkan, filter yang dipasang di dalamnya mampu melindungi pengguna dari 99% partikel, termasuk debu, kabut, dan aerosol, yang penggunaannya telah disetujui oleh FDA. Selain desainnya yang unik, masker ini juga mampu menyesuaikan fitur anatomi wajah dan kepala dari penggunanya yang beragam. Tertarik pakai?

Masker razer ini dilengkapi dengan respirator kelas medis N95 yang menggunakan ventilator aktif yang dapat dilepas dan diisi ulang. Dilengkapi pula dengan smart pods yang mengatur aliran udara untuk sirkulasi yang optimal. Smart pods tersebut dapat menyaring setidaknya 95% partikel di udara dan memiliki ketahanan terhadap cairan yang tinggi.

Desainnya yang transparan di bagian mulut, dapat membantu pengguna dalam berinteraksi sosial, terutama jika sedang berkomunikasi dengan para difabel rungu. Selain itu, lampu interior pada masker tersebut akan aktif secara otomatis di dalam kegelapan. Desain masker ini juga futuristik banget, kan?

TimAerosoap yang terdiri dari Frédéric Wiegand dan Thomas Wirtz berhasil membuat masker yang dan anti mainstream yang disebut "masker sabun". Masker ini adalah bingkai pelindung wajah yang berfungsi sebagai pembuat gelembung sabun besar.

Meskipun tidak terlalu protektif terhadap penularan virus, masker sabun ini dibuat dengan tujuan untuk mengurangi stress pada penggunanya dengan cara meniup gelembung sabun berukuran besar yang berwarna-warni.

Masker C-mask (C-FACE) adalah pelindung wajah hasil terobosan dari salah satu startup asal Jepang, yaitu Robotika Donat. Masker ini dapat merekam percakapan, kemudian mentranskripsikannya menjadi pesan teks melalui bluetooth, dan menerjemahkan bahasa Jepang ke dalam delapan bahasa yang lain, yaitu Inggris, Cina, Prancis, Korea, Thailand, Melayu, Spanyol, dan Vietnam.

Pengguna juga dapat melakukan panggilan dan memperkeras volume suaranya dengan bantuan masker tersebut. Untuk menggunakannya, cukup pakai masker C-FACE seperti biasa lalu disambungkan melalui bluetooth ke smartphone atau tablet pengguna melalui aplikasi khusus. Pakai masker ini langsung berasa kayak Iron Man, nih!

Masker berbentuk seperti helm karya MicroClimate ini, terinspirasi dari helm yang digunakan dalam perjalanan luar angkasa. Masker "air" atau disebut air-helmet ini menggunakan filter HEPA mutakhir yang dapat membersihkan 99,97% partikel berukuran 0,03 mikro di udara.

Dilengkapi dengan sistem ventilasi berupa dua kipas bertenaga tinggi, air-helmet mampu menjaga kondisi udara di dalamnya tetap segar dan bebas kabut. Kain yang digunakan  bersifat kedap air, memiliki bantalan kepala tambahan, serta pelindung akrilik yang memungkinkan pengguna untuk memakai kacamata tanpa masalah.

Itulah 7 masker anti-mainstream termutakhir di dunia. Jadi, mana yang paling ingin kamu coba duluan, nih?