Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Primbon Jawa yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

ilustrasi buku tua (pexels.com/Suzy Hazelwood)

Masyarakat Jawa masih sering menggunakan primbon untuk menentukan hari baik ataupun melihat kecocokan pasangan. Primbon adalah buku atau kitab yang berisi ramalan.

Biasanya, primbon dipakai untuk mengetahui watak seseorang, penentuan hari untuk membangun rumah, sampai penentuan hari untuk melakukan perjalanan.

Selain kegunaan tersebut, ini fakta primbon Jawa yang jarang diketahui orang. Ternyata, primbon memiliki hitungan unik dalam meramal masa depan, lho.

Yuk, langsung saja simak fakta mengenai primbon lainnya di bawah ini!

1. Mengetahui watak manusia

ilustrasi manusia (pexels.com/Pixabay)

Dalam primbon, terdapat istilah neptu weton yang digunakan untuk membaca watak seseorang. Neptu adalah perhitungan dalam Jawa yang menggunakan hari lahir dan hari pasaran. 

Tiap hari memiliki pasarannya sendiri. Hari Minggu bernilai 5, Senin bernilai 4, Selasa bernilai 3, Rabu bernilai 7, Kamis bernilai 8, Jumat bernilai 6, dan Sabtu bernilai 9. Sementara pasaran ada lima jenis, yaitu Kliwon bernilai 8, Legi bernilai 5, Pahing bernilai 9, Pon bernilai 7, dan Wage bernilai 4.

Cara menghitung neptu weton pun sangat mudah. Kamu bisa menghitungnya sendiri. Misalnya, seseorang lahir pada hari Minggu Legi, maka perhitungannya akan seperti ini:

Neptu weton = 5 (Minggu) + 5 (Legi) = 10

Setelah mendapat angka neptu weton, kamu bisa menghubungkan dengan salah satu ramalan wataknya. Hal ini biasanya sudah dijelaskan dalam primbon Jawa.

Berikut fakta primbon Jawa yang berhubungan dengan watak seseorang.

1. Neptu weton 7: Pendito kang lelaku memiliki watak gak bisa berdiam diri di satu tempat, sering berpindah-pindah, sedikit malas, dan sulit berkomunikasi dengan baik

2. Neptu weton 8: Lakune geni mempunyai watak pendendam seperti bara api, cepat tersulut emosi, sering memicu pertengkaran

3. Neptu weton 9: Lakune angin memiliki watak mudah terpengaruh orang lain, pendirian kurang kuat, lincah

4. Neptu weton 10: Pendito mbangun teki mempunyai watak gemar memberi nasihat, tapi tak suka menerima masukan, cerdas

5. Neptu weton 11: Lakune setan memiliki watak plin-plan, gak cocok jadi pemimpin

6. Neptu weton 12: Lakune kembang mempunyai cinta damai, sering mengalah, penurut, rajin

7. Neptu weton 13: Lakune lintang memiliki watak weton senang bertualang, pesona luar biasa

8. Neptu weton 14: Lakune mbulan mempunyai watak pendengar dan pemberi saran yang baik)

9. Neptu weton 15: Lakune geni memiliki watak pendendam, mudah emosi, keras, tegas, sering terlibat masalah sosial

10. Neptu weton 16: Lakune bumi mempunyai watak mengayomi, tertib, lemah lembut, saat marah menakutkan

11. Neptu weton 17: Lakune gunung memiliki watak moody, pendiam, terlalu baik

12. Neptu weton 18: Lakune paripurna keegoisan, dominan, gak suka penolakan, haus kekuasaan.

2. Sumber lengkap siklus hidup manusia

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Josh Willink)

Selain dipakai untuk membaca watak seseorang, fakta primbon Jawa selanjutnya adalah digunakan sebagai informasi seputar siklus hidup manusia. Primbon merangkum ritual sakral yang dianjurkan saat seseorang lahir sampai dewasa. Oleh karena itu, masyarakat Jawa mengenal tentang selamatan saat bayi lahir, selamatan tujuh bulanan, dan sebagainya.

Bukan cuma itu, ritual sakral juga sering dilakukan saat terjadi kematian ataupun pernikahan. Kamu yang masih menganut budaya Jawa pasti gak asing dengan selamatan kematian 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1.000 hari, kan?

Menjelang pernikahan pun, biasanya diadakan selamatan untuk meminta perlindungan pada Sang Pencipta sekaligus ucapan syukur. Ketika melangsung hajatan, primbon Jawa juga digunakan untuk menentukan hari.

3. Menghitung hari baik dan hari buruk

menghitung weton (IDN Times/Dian Septi Arthasalina)

Fakta primbon Jawa sering kali digunakan untuk menentukan hari baik. Biasanya, orangtua akan mencari tanggal yang baik untuk menggelar acara-acara penting, seperti pernikahan, khitanan, dan sebagainya. Supaya, acara berjalan lancar tanpa hambatan.

Apabila hasil perhitungan hari gak cocok, orang-orang akan mengadakan sejenis acara ruwatan untuk tujuan menolak bala. Jalan keluar lainnya, adalah mencari hari lain untuk menghindari kesialan.

Sebaliknya, jika penghitungan hari cocok, maka acara penting yang direncanakan bisa dilanjutkan.

4. Memahami tanda-tanda alam

ilustrasi langit penuh bintang (pexels.com/IstaWalli)

Dalam kepercayaan Jawa, primbon bisa dipakai untuk meramalkan nasib melalui tanda-tanda yang ditunjukkan oleh alam. Misalnya pertanda yang dikirimkan oleh langit, hewan, tanaman, bahkan juga dari mimpi. Setiap pertanda tersebut mempunyai makna yang berbeda-beda.

Tanda-tanda alam bisa jadi acuan meramal masa depan. Bahkan, kamu bisa memprediksi hal baik dan hal buruk. Meski gak sepenuhnya dipercaya, tapi primbon Jawa masih diyakini sampai detik ini.

Oleh karena itu, tak sedikit orang masih mempercayai makna pertanda yang dibawa oleh alam semesta. Namun, semua itu tetap tergantung pada keyakinan masing-masing, ya.

5. Menentukan pranata mangsa (ketentuan musim)

ilustrasi ladang gandum (pexels.com/Pixabay)

Fakta primbon Jawa selanjutnya ialah dipakai untuk pranata mangsa. Bagi yang belum familier, pranata mangsa adalah penanggalan musim. Ini mirip dengan kalender biasa. Bedanya, pranata mangsa memuat 12 musim.

Informasi setiap musimnya dikemas dengan detail, sehingga mudah dipahami dan diikuti. Tak jarang pranata mangsa digunakan untuk menentukan waktu bercocok tanam, melaut, dan panen.

Selain bisa tahu waktu yang tepat, kamu juga bisa lebih waspada pada musim-musim tertentu. Harapannya, aktivitas yang akan dilakukan bisa berjalan lancar dan terhindar dari kegagalan.

6. Banyak jenis kitabnya

ilustrasi buku tua (pexels.com/Madison Inouye)

Tahukah kamu bahwa kitab primbon gak cuma ada satu? Ternyata, ada banyak jenis kitab primbon yang cukup populer di kalangan masyarakat Jawa. Setiap kitab mempunyai isi yang beragam dan berbeda satu sama lain.

Berikut, lima jenis kitab primbon Jawa:

1. Buku primbon Weda Mantra: berisi pembahasan tentang ilmu gaib, mantra-mantra kejawen, dan ilmu-ilmu mistis

2. Buku primbon Sabda Amerta: pedoman untuk membaca watak manusia melalui perhitungan hari dan pasaran weton

3. Buku primbon Pustaka Raja: kumpulan mantra dengan fungsi-fungsi tertentu, salah satunya mantra ilmu kesaktian

4. Buku primbon Serat Penagguhing Dhuwung: penjelasan rinci seputar keris, mulai dari nilai filosofis hingga cara perawatannya

5. Buku primbon Bekti Jamal: bahasan tentang prediksi, petung alamat, tumbal kaweruh, ilmu falak, hingga perhitungan waktu.

7. Ada kitab primbon berusia lebih dari dua abad

ilustrasi buku tua (pexels.com/Suzy Hazelwood)

Sudah tahu fakta primbon Jawa satu ini? Ya, terdapat kitab primbon kuno yang berusia lebih dari dua abad. Kitab ini dinamakan kitab primbon Jawa kuno Mangkuprajan.

Berdasarkan informasi yang beredar, kitab karya K.R.A. Mangkuprajan masih tersimpan di Museum Radya Pustaka Surakarta hingga kini. Kitab kuno itu ditulis sekitar tahun 1785-1815, tepatnya pada masa pemerintahan Pakubuwono IV.

Kitab primbon Jawa kuno Mangkuprajan gak terbuat dari kertas biasa, melainkan kertas dari kulit kayu panaraga. Menariknya, kitab ini telah memasuki tahap digitalisasi dan diterjemahkan dalam bahasa latin, sehingga mudah dimengerti.

Selain memuat doa dan sejarah kerajaan Jawa, kitab primbon ini juga mengandung banyak mantra. Pada halaman tertentu, ada kumpulan guna-guna dan mantra pengasihan. Kitab primbon tersebut gak boleh dipelajari oleh sembarang orang sebab rentan disalahgunakan.

Nah, itulah tujuh fakta primbon Jawa yang jarang diketahui. Primbon bukan kitab atau buku biasa. Penggunaannya pun gak boleh sembarangan, ya.

Penulis: Kartika Puspita Dewi

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu Nur Seto
Ana Widiawati
3+
Bayu Nur Seto
EditorBayu Nur Seto
Follow Us