Fotografer Nilai 15 Foto Tempat Tinggal di Hongkong Mirip 'Peti Mati'

Hongkong adalah kota yang menjadi bagian dari Negara China, dengan populasi lebih dari tujuh juta orang. Perkembangan lahan di sana sangat sedikit sekali. Hal ini menyebabkan susah dan mahalnya mencari lahan untuk tempat tinggal. Pembangunan rumah vertikal/ apartemen sedang gencar-gencarnya diadakan di Hongkong. Namun Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah mengutuk apartemen yang dianggap melakukan penghinaan terhadap umat manusia.
Benny Lam, seorang fotografer yang bekerja untuk nationalgeographic.com, ia menganggap itu adalah sebuah "peti mati". Karena ukurannya terlalu sempit untuk dianggap sebagai tempat tinggal. Pada tempat tinggal berukuran 1,5 sampai 12 m2, mereka melakukan hampir semua kegiatan. Mulai dari tidur, mencuci, menonton TV, makan hingga buang air.
Wong Tat-ming, penghuni "peti mati" berukuran 18 m2 harus membayar $ 307 atau empat juta lebih selama satu bulan. Harga yang sangat mahal bukan? Berikut potret penderitaan mereka!
Di ruangan ini, mereka menaruh barang-barang, nonton TV, main game, hingga tidur!

Lihat barang-barang mereka di ruangan sesempit itu!

Mencoba enjoy di tengah keprihatinan

Mereka juga harus makan di ruangan itu juga!

Gimana kalau konslet ya?

Mereka bahkan tidak bisa leluasa bergerak

Membaca bisa di mana saja, termasuk di ruangan sesempit itu

Belajar tetap hal yang utama

Mencuci di kamar bisa sambil nonton TV

Masak-makan-mencuci-tidur dalam satu ruangan

Sedikit lebih lega, namun tidak lebih baik!

Walaupun sakit, tetap harus berada di ruangan itu demi menghemat pengeluaran

Begitu banyak barang di ruangan sesempit itu!

Mereka harus berusaha nyaman, walaupun sangat sulit untuk merasa nyaman

Masak-mencuci-buang air dalam satu ruangan. Gak usah dibayangkan deh!

Itulah 15 potret penderitaan di balik indahnya kota Hongkong. Megahnya suatu kota, belum tentu menjadi cerminan bahwa mereka semua tidak menderita. Pemerintah setempat harus mengambil tindakan dalam menangani krisis tempat tinggal dan kesejahteraan penduduknya. Berharap dengan viralnya foto-foto ini, mereka akan mendapat banyak dukungan.