10 Jenis Phobia Ini Bikin Orang Gak Mau Traveling

Penderita ini biasanya akan mengalami ketakutan berlebih saat akan atau sedang naik pesawat. Mereka biasanya akan merasa cemas dan tidak tenang, keringat berlebih, tubuh gemetar, dan wajah yang pucat.

Faktor penyebab orang terkena phobia ini mungkin karena pengalaman masa lalu saat mengalami kecelakaan pesawat. Sehingga menyebabkan trauma mendalam, terlalu sering melihat berita-berita tentang kecelakaan pesawat, takut dengan ruangan sempit, dan faktor-faktor pemicu lainnya.

Takut akan ketinggian. Pengidapnya rata-rata akan mengalami rasa cemas berlebih saat berada di atas ketinggian. Kaki akan gemetar dan tak jarang menyebabkan kejang-kejang. Penderita phobia ini tidak bisa diikutsertakan dalam kegiatan naik gunung, naik pesawat, naik monas, atau bahkan naik wahana permainan di taman hiburan sekalipun.

Phobia ini dialami oleh orang-orang yang merasa takut dengan perjalanan panjang. Bukannya menikmati perjalanan saat traveling, penderita phobia ini akan tersiksa dan mengalami rasa cemas serta takut saat melakukan perjalanan panjang yang menyita banyak waktu.

Penderitanya akan merasa ketakutan berlebih terhadap air. Mereka tidak akan pernah mau diajak ke pantai, kolam renang dan wisata alam terbuka lain yang berhubungan dengan air. Ia menghindari traveling ke tempat-tempat ‘berair’. Karena penderitanya biasanya tidak akan pernah mau terlibat di dalamnya.

Orang yang mengidap phobia ini akan merasakan rasa takut berlebih terhadap udara dingin. Mereka merasa udara dingin membahayakan keselamatan. Mereka pun biasanya akan membatasi diri untuk pergi ke tempat-tempat tertentu, terutama di daerah dataran tinggi. Sayang sekali kan melewatkan musim salju di Eropa saat liburan tiba?

Saat melakukan traveling ke tempat-tempat terbuka, para penderita phobia ini akan selalu merasakan ketakutan terhadap hewan liar yang akan mereka temui di sepanjang perjalanan. Hewan-hewan liar bagi mereka adalah sebuah hal yang harus dihindari karena dirasa mengancam keselamatannya.

Rasa takut berlebih saat tidak ada dan tidak bisa menggunakan gadget (Terutama handphone). Pada saat kegiatan traveling, penderita phobia ini akan merasakan rasa cemas saat berada di tempat terpencil di mana tidak ada jaringan seluler, yang menyulitkannya untuk melakukan panggilan telepon atau melakukan internet.

Kegiatan traveling yang identik dengan tempat terbuka dan  luas membuat penderita aeroacrophobia merasakan rasa cemas berlebihan. Rasa tidak nyaman dan tertekan saat berada di tempat luas dan terbuka membuat mereka mengalami gangguan-gangguan fisik seperti gemetar, wajah pucat, jantung berdetak cepat dan keringat dingin.

Saat melakukan traveling di alam bebas, biasanya orang akan langsung bersentuhan langsung dengan debu. Nah, penderita phobia ini akan merasa takut berlebih terhadap debu. Mereka akan menghindari bersentuhan langsung dengan debu, yang biasanya langsung terhirup saat berada di tempat-tempat terbuka.

Penderita phobia ini biasanya akan merasa panik dan terancam saat berada di tengah-tengah keramaian orang banyak. Mereka akan mengalami rasa cemas dan takut berlebih ketika berhadapan langsung dengan orang-orang asing yang belum terlalu mereka kenal baik.

Jangan biarkan ketakutan-ketakutanmu membuatmu terhalang oleh hasrat wisata yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.