Setiap kota di seluruh dunia termasuk di Indonesia pastinya berlomba-lomba untuk mendapatkan predikat sebaik mungkin. Namun kompetisi itu akan terasa sangat jauh bagi 10 kota terkotor di dunia. Daftar kota itu didapatkan dengan mengombinasikan data dari Mercer Health and Sanitation Index, World Health Organization (WHO) dan the Blacksmith Institute terkait faktor sanitasi buruk, kualitas udara dan polusi industri.
Berikut adalah 10 kota terkotor di dunia yang dimaksud!
Kota berpopulasi 22 juta jiwa ini merupakan 10 besar kota terpadat di dunia. Karenanya, mereka menghadapi tantangan terberat: saluran pembuangan air penduduk. Meksiko juga punya kualitas udara yang buruk akibat buangan industri yang terperangkap oleh gunung yang mengelilinginya.
Kota Ludhiana adalah pusat industri terbesar di bagian utara Punjab, India. Populasi yang berisi 3,5 juta jiwa harus dibarengi dengan perputaran operasi berbagai jenis industri. Pembuangan limbahnya membuat Ludhiana memiliki udara yang paling tercemar di seluruh India.
Ibukota Madagascar yang berpopulasi 2 juta jiwa ini terus bertambah penduduknya secara drastis. Akibatnya kemiskinan tak terbendung, banyak yang tinggal di daerah kumuh, menyebabkan infrastruktur dan sanitasinya kacau. Penduduk sering menggunakan air kotor yang terkontaminasi dan manajemen pembuangan limbah yang buruk.
Terletak di daerah pertambangan di Odisha, Sukinda adalah rumah bagi 2,5 juta jiwa. Limbah pertambangannya telah mengontaminasi Sungai Brahmani dan saluran air lainnya. Airnya sudah tercemar dengan kromium heksavalen dalam kadar parah, yang bisa menyebabkan kanker dan sakit akut lainnya. Bahkan lebih dari 50% air minum di kota ini telah tercemar.
Ibukota Bangladesh ini merupakan rumah bagi 12 juta jiwa, membuatnya jadi salah satu kota industri terpenting di Asia Selatan. Kota ini kesusahan dalam menyediakan air serta layanan sanitasi yang baik. Hanya 50% rumah tangga yang terhubung dengan saluran pembuangan atau sistem septik. Mengingat bahwa Dhaka membuang 10 juta ton kotoran padat tiap tahunnya, itu artinya 5 juta tonnya mengotori saluran air umum.
Ibukota Haiti ini berpopulasi sekitar 1 juta jiwa, yang hidup bergantung pada kegiatan pelabuhan. Kota ini mengalami gempa besar pada tahun 2010 yang membunuh ribuan. Akhirnya perkembangan penduduknya lebih pesat daripada infrastrukturnya. Hal ini menyebabkan banyak penduduk hidup tanpa tempat tinggal, sanitasi atau layanan kesehatan yang layak.
Terletak di pinggiran Sungai Karun, Ahvaz berpopulasi sekitar 3 juta jiwa. Mata pencaharian kota tersebut bergantung pada minyak. Survey 2011 oleh WHO mengungkap bahwa kota ini memiliki polusi udara terburuk di dunia.
Dzerzhinsk terletak di sepanjang Sungai Oka dan berpopulasi sekitar 300.000 jiwa. Kotanya memang gak besar, tapi polusinya luar biasa. Nyaris sepanjang abad ke-20, kota ini telah menjadi pusat persenjataan dan industri kimia. Semua limbah ditimbun begitu saja dan menyebabkan pencemaran (udara dan air) dalam tingkat yang parah. Bahkan daya hidup penduduk kota ini dinilai rendah akibat polusi yang parah tersebut.
Dengan populasi lebih dari 4 juta jiwa, Kota Linfen terletak di pinggiran Sungai Fen. Sejak akhir tahun 70-an, Linfen telah menjadi pusat industri batu bara, menyebabkan udaranya sangat pekat terpolusi. Kondisi ini menyebabkan penduduknya menderita bronkitis, pneumonia, kanker paru dan keracunan logam berat.
Baku terletak di pesisir Laut Kaspia dengan populasi sekitar 2 juta jiwa. Penghasilan utamanya adalah di bidang minyak. Dengan banyaknya situs pengolahan minyak, udara Baku sampai dipenuhi oleh asap-asap pekat. Baik tanah, air maupun udara Baku tercemar dalam level yang sangat berat. Para organisasi pensurvey bahkan memberikan Baku rating terburuk mengenai kota yang tercemar.
Itulah 10 kota terjorok dan paling berpolusi di dunia. Sudah deh, gak usah terpikir untuk pergi ke sana, masih banyak kok tempat yang lebih bagus di dunia. Bahkan masih banyak tempat yang bagus di Indonesia. Semoga segera ada penanganan untuk kota-kota terjorok di dunia tersebut, agar penduduknya gak menderita melulu.