Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengulik Mitos Nyi Roro Kidul, Sang Penguasa Pantai Selatan

ilustrasi Nyi Roro Kidul (flickr.com/RANT 73)
ilustrasi Nyi Roro Kidul (flickr.com/RANT 73)

Mitos Nyi Roro Kidul merupakan salah satu mitos yang paling terkenal di masyarakat, terutama masyarakat Jawa. Hal tersebut berkaitan dengan daerah kekuasaan Nyi Roro Kidul yang konon katanya berkedudukan di Pantai Parangtritis, Yogyakarta.

Saking terkenalnya mitos Nyi Roro Kidul, sampai-sampai hotel Grand Inna Samudra Beach mengosongkan satu kamar yang diyakini sebagai tempat persinggahan sang ratu penguasa Pantai Selatan tersebut. Penasaran? Yuk, kita simak mitosnya di bawah ini!

1. Menyukai warna hijau

ilustrasi orang yang memakai baju hijau (pexels.com/EVG Kowalievska)
ilustrasi orang yang memakai baju hijau (pexels.com/EVG Kowalievska)

Mitos Nyi Roro Kidul pertama yang paling banyak diketahui masyarakat adalah terkait baju berwarna hijau. Hampir semua orang tahu bahwa terdapat larangan untuk memakai baju hijau di kawasan Pantai Selatan. Konon katanya, jika ada wisatawan yang datang mengenakan pakaian berwarna hijau, maka wisatawan tersebut akan digulung oleh ombak dan ditarik ke istana Nyi Roro Kidul.

Mitosnya, warna hijau merupakan warna kesukaan Ratu Laut Selatan tersebut. Oleh karena itu, beliau tidak suka jika ada manusia yang mengenakan warna favoritnya. Ada juga yang mengatakan bahwa orang yang digulung oleh ombak tersebut akan dijadikan abdi dalem atau pelayan Nyi Roro Kidul.

2. Putri dari sebuah kerajaan

Alkid Yogyakarta (instagram.com/damarprasetyo_)
Alkid Yogyakarta (instagram.com/damarprasetyo_)

Terdapat banyak versi yang beredar mengenai identitas dari ratu selatan tersebut. Beberapa sumber mengatakan bahwa Nyi Roro Kidul masih memiliki kekerabatan dengan Raja Airlangga yang berkedudukan di Kahuripan. Ada juga yang mengatakan bahwa dirinya merupakan keturunan dari Raja Jayabaya, Kerajaan Kediri, sampai dengan versi bahwa Nyi Roro Kidul merupakan putri mahkota dari Kerajaan Galuh.

Namun, kebanyakan lebih percaya pada versi yang mengatakan bahwa Nyi Roro Kidul merupakan keturunan dari Raja Prabu Siliwangi dari kerajaan Pakuan Pajajaran bernama Putri Kandita. Diceritakan dalam mitos tersebut, Putri Kandita diusir dari istana karena konspirasi perebutan tahta.

Setelah diusir, Putri Kandita memutuskan untuk bersemedi dan menetap di kawasan Pantai Selatan. Berkat kesaktiannya, Putri Kandita akhirnya menyatu dengan Laut Selatan dan menjadi penguasa yang bergelar Nyi Roro Kidul.

3. Menikah dengan raja-raja besar di Jawa

Ir Sukano, Presiden Indonesia pertama. (Kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id)
Ir Sukano, Presiden Indonesia pertama. (Kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id)

Masih ingat dengan versi mitos Nyi Roro Kidul yang mengatakan bahwa Nyi Roro Kidul merupakan putri mahkota yang berasal dari Kerajaan Galuh? Nah, mitos ketiga kali ini masih ada sangkut pautnya dengan versi tersebut.

Dikatakan dalam versi ini, Nyi Roro Kidul dilahirkan oleh permaisuri Ratu Ayu. Ajaibnya, sejak bayi Nyi Roro Kidul sudah dapat berbicara seperti orang dewasa. Bahkan ia mengatakan bahwa suatu saat dirinya akan menguasai seluruh wilayah Pantai Selatan.

Bersamaan dengan peristiwa tersebut, Raja Galuh yang sudah meninggal, Sindhula, melalui perwujudan rohnya menyampaikan pesan bahwa cucunya tersebut hanya bisa dinikahi oleh raja-raja besar di tanah Jawa.

4. Batu Selo Gilang

ilustrasi sesajen di petilasan (flickr.com/Juinita Senduk)
ilustrasi sesajen di petilasan (flickr.com/Juinita Senduk)

Batu Selo Gilang atau Petilasan Selo Gilang merupakan tempat yang menjadi penanda bertemunya antara Nyi Roro Kidul dengan Panembahan Senopati Kesultanan Mataram bernama Danang Sutawijowo. Petilasan tersebut terletak di sekitar Pantai Parangkusumo, Bantu, Yogyakarta.

Menurut mitos Nyi Roro Kidul yang beredar di masyarakat sekitar, di petilasan tersebut terjalin sebuah kesepakatan antara Ratu Laut Selatan dengan Panembahan Senopati. Kabarnya, perjanjian tersebut berbunyi untuk saling menjaga wilayah Pantai Selatan dan Keraton Mataram.

Sampai sekarang, petilasan tersebut masih banyak disinggahi banyak orang untuk melakukan ziarah. Selain itu, pada hari-hari tertentu seperti malam Selasa, Jumat Kliwon, dan menjelang Satu Suro, banyak orang yang datang untuk melakukan ritual.

5. Menduduki seluruh Pantai Selatan Jawa

ilustrasi Pantai Selatan (pexels.com/Fabian Wiktor)
ilustrasi Pantai Selatan (pexels.com/Fabian Wiktor)

Mitos Nyi Roro Kidul rasanya kurang lengkap jika tidak membahas daerah kekuasaan sang ratu. Daerah kekuasaan Nyi Roro Kidul konon membentang sepanjang pesisir Pantai Selatan Jawa bagian timur hingga barat. Namun, berdasarkan mitos yang beredar, terdapat dua pantai yang diyakini sebagai pusat kekuasaan Ratu Laut Selatan tersebut, yakni Pantai Parangkusumo di Yogyakarta dan Pantai Pelabuhan Ratu, di Jawa Barat.

Kawasan Pantai Parangkusumo yang terletak di Bantul sering disebut-sebut sebagai pusat kerajaan atau pemerintahan gaib Nyi Roro Kidul. Kerajaan tersebut terbentang dari Pantai Parangkusumo, Keraton Yogyakarta, hingga Gunung Merapi.

Nah, jika Pantai Parangkusumo menjadi pusat kerajaan, area Pantai Pelabuhan Ratu diyakini sebagai tempat persinggahan sang penguasa Pantai Selatan. Keyakinan mengenai tempat persinggahan tersebut ditambah dengan keberadaan kamar nomor 308 yang dikhususkan di hotel Grand Inna Samudra Beach.

Nah, itu dia mitos Nyi Roro Kidul sang ratu Pantai Selatan. Terlepas dari kepercayaan masing-masing, ada baiknya kita menghormati aturan yang berlaku di daerah tersebut, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dinda Trisnaning Ramadhani
Stella Azasya
3+
Dinda Trisnaning Ramadhani
EditorDinda Trisnaning Ramadhani
Follow Us