10 Ornamen Interior Kelenteng Sanggar Agung dan Maknanya

Kelenteng Sanggar Agung merupakan kelenteng di Surabaya yang menjadi tempat umat Tridharma beribadah. Kelenteng ini memiliki beragam ornamen dan keunikan pada setiap elemen interiornya. Di balik elemen dekoratif yang menawan tersebut, ternyata menyimpan beragam makna yang jarang diketahui banyak orang.
Dilansir dari jurnal Kajian Ikonografis Ornamen pada Interior Kelenteng Sanggar Agung Surabaya berikut ini ornamen interior Kelenteng Sanggar Agung dan maknnya.
1. Ornamen tradisional Bali

Kelenteng yang berada di tepi laut Pantai Kenjeran ini berbeda dengan kelenteng pada umumnya. Kelenteng ini memiliki keistimewaan karena interiornya yang membawa desain khas Indonesia yaitu, didominasi dengan gaya tradisional Bali.
Dapat terlihat dari ornamen dan motif pada ukirannya yang mencerminkan khas Bali, sehingga dapat dikatakan kelenteng ini merupakan perpaduan budaya antara Bali dan Cina. Walaupun demikian, ornamen khas Bali pada kelenteng ini telah disederhanakan dari ragam aslinya dan masih merujuk pada ajaran Tridharma.
2. Ornamen patung naga

Naga besar berhadapan yang berada di tepi laut Pantai Kenjeran, menjadi ikon dari kelenteng ini. Bahkan ketika memasuki kelenteng, terlihat patung naga pada bagian sisi samping pintu. Ternyata ada makna yang tersirat dari ornamen berbentuk naga. Dilansir dari buku berjudul, A Glimpse of the Chinese Culture ( Lingyu, Feng, & Weimin, Shi, 2001), naga yang terlihat seperti memperebutkan mutiara ini melambangkan kekuatan dan penjaga.
Naga yang memiliki tubuh berkelok-kelok dengan cakar seperti burung diibaratkan sebagai simbol penolak roh jahat yang dapat mengganggu ketenangan umat yang sedang beribadah di dalam kelenteng.
3. Ornamen bunga teratai

Di bagian luar dari kelenteng tersebut ada banyak ornamen-ornamen hias yang dapat kita lihat dari pintu masuk. Ornamen bunga teratai adalah salah satunya
Ornamen bunga teratai tersebut merupakan sebuah air mancur yang ditempatkan di bagian depan kelenteng yang dilambangkan sebagai kesucian, kesuburan, dan keteguhan hati untuk melewati hidup.
4. Ornamen patung singa

Patung singa yang terlihat seperti sedang menjaga bangunan kelenteng dapat kita temukan pada bagian gerbang dari Kelenteng Sanggar Agung. Pada umumnya ornamen singa batu ini diletakkan sepasang di bagian kanan dan juga di bagian kiri pintu. Kedua singa batu ini juga memiliki lambang yang berbeda meskipun memiliki bentuk yang hampir serupa.
Patung singa bagian kanan yang membawa seekor anak singa melambangkan kekuatan Yin, yang artinya perempuan, negatif, dan penerimaan. Sedangkan, singa batu sebelah kiri yang membawa sebuah bola melambangkan kekuatan Yang, yang artinya pria, positif, dan pemberian.
5. Ornamen yin dan yang

Lantai halaman kelenteng yang satu ini juga tidak kalah unik yaitu, memiliki simbol religi masyarakat Cina yang bernama Yin dan Yang. Hal ini dikatakan unik karena biasanya simbol tersebut ditemukan di dinding tapi peletakan Yin dan Yang kali ini berada di lantai.
Arti dari lambang ini adalah gambar sisi gelap dan terang yang melambangkan prinsip kekuatan alam. Selain itu, makna lainnya adalah agar umatnya dapat menjaga keseimbangan antara penempatan kedua simbol tersebut.
6. Ornamen relief perjalanan Sidharta Gautama

Yang tidak kalah menarik, kita dapat menemukan relief perjalanan Sidharta Gautama dalam menyebarkan agama Buddha.
Relief ini dibuat dengan ukiran ciri khas Bali yang tetap merujuk pada ajaran Tridharma. Relief Sidharta Gautama ini memiliki makna yaitu, Sang Buddha yang dalam perjalanannya, berhasil menyebarluaskan ajaran Buddha.
7. Ornamen patra unggel di atas pintu

Tepat di atas pintu tengah teras depan, dapat kita temukan ornamen Patra Punggel dengan campuran ciri khas Cina dan Bali. Ciri khas Bali dapat kita temukan pada ukiran flora yang dikelompokkan dalam jenis pepatraan yaitu, patra punggel.
Ukiran tersebut terletak pada sisi kanan dan kiri dengan bentala di tengah-tengahnya. Ornamen yang satu ini berfungsi sebagai hiasan dinding ataupun pintu yang bermakna untuk mempercantik penampilan dinding teras depan.
8. Ornamen ukiran pada pilar

Pilar pada bangunan Kelenteng Sanggar Agung, tidak hanya menjadi sebagai struktur bangunan saja. Sang desainer memanfaatkan pilar tersebut untuk mengaplikasikan ornamen dekoratif di dalamnya untuk menambah estetika.
Pada pilar utama kelenteng ini, terdapat ornamen berbentuk bunga teratai yang sedang mekar dengan kelopaknya berwarna emas. Makna dari bunga teratai itu sendiri adalah, ‘kesucian’.
Bunga teratai pada pilar yang mengapit meja doa ini mengingatkan kepada umat bahwa area tersebut suci dan baik adanya untuk memanjatkan doa. Sedangkan pilar lain dibuat dengan model ukiran khas Bali yang disederhanakan dengan kombinasi warna oranye dan abu-abu, sebagai hiasan penambah estetika.
9. Ornamen patra pada pilar

Pilar yang menyokong patung Dewi Kwan Im di tepi laut memiliki bentuk patra yang menyerupai patra khas Cina dengan penambahan unsur khas Bali. Persamaannya dengan patra Cina adalah bentuk patra ini menyerupai huruf ‘T’.
Sedangkan penambahan unsur khas Bali terlihat dari adanya penambahan bentuk seperti tangkai atau jangkar, di mana khas Cina seharusnya polos. Makna dari Bentuk huruf T itu sendiri diambil dari ornamen ‘keketusan’, yaitu ornamen yang ide dasarnya diambil dari benda alam yang kemudian distilasi pada bentuk ornamen.
10. Ornamen relief Buddha mencapai kesempurnaan

Pada dinding ruang tengah terdapat ornamen relief dengan gambar Sidharta Gautama dengan ukiran khas Bali. Ornamen ini bermakna, cerita akhir dari perjalanan Sang Budha yang memperoleh kesempurnaan dalam perjalanannya menyebarkan agama Buddha.
Tidak hanya menawan dari segi estetika, ornamen interior Kelenteng Sanggar Agung memiliki makna yang dalam di baliknya. Perpaduan interior kelenteng dentik dengan gaya Cina tetapi juga tetap mengangkat kekhasan budaya Indonesia dengan gaya tradisional Bali.
Semoga menginspirasi desainer lainnya untuk tetap membawa kekhasan budaya Indonesia dan memaknai dalam setiap perancangan desainnya!