6 Jenis Buku Masa SD Ini Bikin Kamu Kangen Masa Kecil

Kamu masih ingat gak sih ketika SD diberi tugas untuk menggambar peta seluruh wilayah Indonesia lengkap dengan nama-nama pulaunya? Secara tidak langsung, tugas ini ternyata bisa membuat kamu pintar karena kamu bisa mengetahui posisi seluruh provinsi (lengkap dengan kabupaten dan kota) hanya dengan menggambar.

Karena biasanya yang memiliki buku atlas hanya beberapa orang di dalam kelas, anak-anak SD zaman old biasanya akan meminjam secara bergantian buku atlas atau sama-sama mengerjakan tugas membuat peta di rumah salah satu anak. Jadi, jangan hanya mengandalkan Google maps, ya?

Hal yang paling menyenangkan ketika ganti tahun pelajaran adalah buku-buku tulis baru yang biasanya diberikan oleh orangtua atau kerabat lain. Ketika membagi-bagi buku tersebut sesuai dengan mata pelajarannya, anak-anak SD jaman dulu biasanya juga akan menutup buku-buku tersebut dengan sampul kertas kopi yang sudah digunting menurut ukuran buku.

Mereka akan diajarkan cara mengukur kertas, cara melipat sisi dalam bagian sampul, memberikannya selotip yang pas, dan menuliskan nama, kelas, nama sekolah, nama mata pelajaran di bagian depan buku. Anak-anak SD zaman sekarang melakukannya gak sih?

Nyaris setiap hari, buku kecil ini biasanya akan dibagikan dan dikumpulkan kembali kepada guru atau wali kelas. Anak-anak jaman dulu biasanya akan menyisihkan uang jajan mereka untuk menabung meski hanya beberapa ratusan rupiah. Yang paling menyenangkan adalah ketika buku tabungan tersebut dibagikan di akhir tahun ajaran dan masing-masing anak biasanya akan saling menyebut nominal akhir dari tabungan yang mereka simpan selama satu tahun pelajaran. Dari kecil, mereka sudah terbiasa belajar hemat dan tak foya-foya.

Sebagian besar anak-anak SD jaman dulu tentu saja sangat hafal dengan setiap kalimat yang tertuang dalam bab dan pasal-pasal UUD 1945. Hampir di setiap kelas, biasanya mereka akan diberikan tugas menghafal bab dan pasal dari awal hingga akhir secara bertahap.

Tak memakan waktu lama, anak-anak SD dengan sendirinya akan hafal dengan bunyi masing-masing pasal dengan lancar. Hampir setiap murid biasanya akan memiliki satu buku kecil UUD 1945 yang akan dibawa ke mana-mana meskipun sedang tidak berada di sekolah.

Khusus untuk pelajaran berhitung atau matematika, anak-anak SD jaman dulu biasanya akan menyediakan satu buah buku tipis yang digunakan sebagai oret-oret. Saat sedang mengerjakan tugas berhitung, biasanya mereka akan menggunakan buku tipis tersebut untuk ‘mengotret’ sebelum hasilnya ditulis di lembar jawaban. Ketika buku penuh, kamu pasti akan ngakak ketika melihat coretan-coretan penuh makna berisi angka-angka dan gambar-gambar unik lainnya yang memenuhi seluruh halaman buku.

Jauh sebelum Google ada, anak-anak SD 90an sudah dibuat pintar dengan buku tebal bernama RUPL (Rangkuman Umum Pengetahuan Lengkap). Tak kalah dengan mesin pencari di internet, buku RPUL berisi kumpulan pengetahuan dalam berbagai hal.

Anak-anak SD biasanya akan hafal di luar kepala dengan nama-nama mata uang negara, bentuk baju adat provinsi di Indonesia, nama kantor berita, singkatan-singkatan, hingga nama-nama kota dan kabupaten di seluruh wilayah Indonesia. Jadi, mereka pintar alami karena rajin menghafal, bukan hanya tergantung dengan sebuah ‘mesin pencari’ seperti kids zaman now.

Dengan melihat betapa banyaknya manfaat dari buku, yakin kamu tidak gemar membaca?