6 Kelakukan Unik Masa Kecil Saat Ada Tamu di Rumah, Pernah Alami?

Saat ada suara ketukan pintu dari luar diiringi ucapan salam, kamu dan anggota keluarga yang sedang asyik berkumpul di ruang tamu biasanya akan langsung ngacir ke belakang ruangan. Ketika tamu masuk, kamu sudah terbiasa untuk tidak ikut nimbrung dan ribut sana-sini sehingga bisa mengganggu kenyamanan tamu yang datang berkunjung.

Meski tidak diingatkan orang tua, anak-anak sudah terbiasa untuk tidak merecoki tamu dengan bermain-main di sekitar ruang tamu dengan suara yang bising. Biasanya sih, anak-anak akan pindah tempat ke dapur atau kamar agar tamu bisa leluasa berbincang dengan ayah dan ibu.

Meski hal ini sering dilakukan oleh ibu, tak jarang anak-anak pun biasanya akan ikut membantu membawakan minuman kepada tamu. Meskipun hanya segelas air putih dalam gelas lengkap dengan tatakan dan tutupnya, anak-anak sudah bisa memiliki inisiatif sendiri untuk membantu ibu karena sedang kerepotan di dapur.

Meski awalnya disuruh, lama-lama kebiasaan membantu orang tua ini bisa menjadi kebiasaan baik yang patut dipertahankan hingga mereka dewasa.

Ketika ada tamu berkunjung ke rumah dan kamu harus pindah tempat ke kamar, ada kalanya kamu sesekali mengintip dari balik gorden kamar. Bukan untuk hal negatif, namun hanya untuk mengetahui lebih jelas siapa tamu yang datang.

Jika tamu tersebut merupakan orang asing dan merupakan kenalan orang tua, anak-anak biasanya tidak akan ikut nimbrung dan merecoki tamu. Namun, jika tamu tersebut adalah keluarga dekat yang tinggal jauh di luar kota, maka anak-anak biasanya akan bersikap lebih terbuka dengan ikut nimbrung agar tidak terkesan sombong kepada keluarga dekat.

Saat ada tamu yang datang berkunjung dalam jangka waktu yang lama, ada sebagian anak yang mencoba mencari perhatian. Eits, bukan mencari perhatian dengan merengek-rengek minta jajan atau tindakan tak terpuji, namun dengan mengeluarkan ‘kemampuan terbaik’ yang dimilikinya.

Bisa dengan melafalkan hafalan mengaji surat-surat pendek, hafalan perkalian, hafalan doa-doa, atau membaca buku pelajaran dengan sedikit tekanan. Ini tentu saja bukan ajang pamer, melainkan hanya ingin memberikan kesan bahwa orangtua sudah memberikan banyak nasihat kebaikan untuk anaknya agar bisa ditiru oleh tamu terhadap anak-anaknya sendiri di rumah.

Entah untuk menarik perhatian tamu atau memang ada keperluan mendesak, terkadang ada sebagian anak-anak yang sering mondar-mandir dari kamar ke dapur, dari dapur ke kamar, berkali-kali. Hal ini bukan tanpa alasan, karena biasanya anak-anak tidak akan bisa diam dalam jangka waktu lama dalam satu tempat.

Karena anak-anak biasanya akan cepat merasa bosan, maka mondar-mandir merupakan salah satu cara berekspresi yang sering dilakukan anak-anak.

Nah, ini nih yang paling ditunggu-tunggu oleh anak kecil ketika ada tamu berkunjung ke rumah. Ketika ada tamu, orangtua biasanya akan menyediakan kudapan ringan sebagai suguhan untuk menghormati tamu. Saat tamu pulang, biasanya anak-anak akan langsung menghampiri meja tamu untuk menghabiskan sisa kue suguhan.

Daripada dibuang percuma di tempat sampah, lebih baik dimakan bersama-sama anggota keluarga kan? Jika pun masih bersisa banyak, bisa dibagi ke anak-anak tetangga. Bukankah rezeki tidak boleh disia-siakan?

Meski masih kecil, keberadaan tamu setidaknya bisa mengajarkan anak-anak agar bisa lebih menghormati orang yang lebih tua, menghargai dan menerapkan prinsip-prinsip dan adab kesopanan. Ajaran orang tua tentang pentingnya menerapkan prinsip kesopanan ketika ada tamu biasanya akan terekam kuat dalam otak dan terbawa hingga mereka dewasa kelak. Jadi, menghormati dan menghargai orang lain itu memang mutlak diperlukan kan?