Bikin Kangen, Ini 8 Film Terbaik Robin Williams di Tahun 90an

Lewat film ini, Robin Williams hendak membuktikan bahwa sejatinya dia adalah seorang aktor a-class di Hollywood. Dalam Dead Poets Society, Robin memerankan seorang profesor sastra yang mengajar di sekolah asrama elit. Di sana, ia menularkan kecintaannya terhadap puisi pada murid-muridnya serta mempraktekkan cara mengajar yang unik (dengan naik ke atas meja, merobek buku teks, dan sebagainya).

Drama yang menyentuh dalam film ini, ditambah beberapa kutipan fenomenal dari Robin tentu tidak akan bisa lepas dari ingatan kita, membuat film ini menjadi salah satu film terbaik yang pernah dibintangi olehnya.

Awakenings adalah sebuah film drama yang berdasarkan pada memoir dengan judul yang sama yang dibuat pada tahun 1973 oleh Oliver Sacks. Film tersebut mengisahkan kisah nyata ahli neurologi Inggris Oliver Sacks, yang difiksionalisasikan sebagai Malcolm Sayer (Robin Williams), yang pada tahun 1969 menemukan manfaat dari obat L-Dopa.

Sayer kemudian mengurusi pasien-pasien katatonik yang selamat dari wabah enkefalitis letargika pada tahun 1917-1928. Leonard Lowe (Robert De Niro) dan sisa-sisa pasien sembuh setelah melewati pengobatan selama belasan tahun lamanya dan menjalani hidup baru pada masa yang baru. Film ini dinominasikan dalam tiga kategori Academy Awards dan satu kategori Golden Globes.

The Fisher King bercerita tentang seorang penyiar radio yang kasar, Jack Lucas, yang membangun persahabatan dengan seorang tunawisma, Parry, yang memiliki hubungan yang kuat dengan masa lalunya. The Fisher King menunjukkan sebuah kisah drama yang menyentuh dari sebuah penebusan dan kebaikan manusia. Film ini membuat Williams mendapat nonimasi aktor terbaik Academy Awards ketiganya. Disutradarai oleh Terry Gilliam dan oleh Robin Williams dan Jeff Bridges, sayang rasanya jika melewatkan film ini untuk ditonton saat akhir pekan.

Steven Spielberg berhasil membawa kisah Peter Pan dewasa ke zaman modern lewat film ini. Akting Williams sebagai Peter dewasa, seorang pengacara workaholic, patut diacungi jempol. Peter dalam film ini memiliki busur cerita yang bergerak dari seorang pria yang sedang meniti karier di depan keluarganya, berubah 180 derajat setelah anak-anaknya diculik oleh Captain Hook (Dustin Hoffman). Hook mungkin tidak mendapatkan sambutan yang baik dari kritikus, tetapi para penggemar Williams pasti akan menikmati tampilan nostalgia pada perannya sebagai Peter Pan yang dewasa dalam film fantasi ini.

Seperti yang sudah diketahui, Aladdin tahun 1992 adalah film animasi bukan film live-action. Robin Williams hanya berperan sebagai pengisi suara jin, namun yang terjadi kemudian, bagi siapapun yang sudah menontonnya akan langsung tahu bahwa karakter jin di film itu adalah perwujudan dari sosok Williams. Aladdin adalah contoh terbaik dalam film Robin Williams, tanpa kendala melakukan aksi langsung, peran Jin dalam Aladdin memberi kebebasan kepada Williams untuk pergi ke mana pun imajinasi membawanya dan pergi ke sana. 

Film ini bisa dibilang adalah salah satu pertunjukan suara terbesar dalam film layar lebar yang pernah ada dan membuat Williams mendapat Golden Globe Award ketiganya. Lewat tokoh jin di Aladdin, Williams berhasil memberi standar tinggi bagi seorang pengisi suara dalam film animasi.

Film ini adalah puncak karier Robin Williams. Banyak orang paling mengenang perannya dalam film arahan Chris Colombus ini. Dalam Mrs. Doubtfire, Williams berperan menjadi seorang ayah yang rindu untuk bersatu dengan anaknya. Daniel Hillard (Williams) adalah seorang aktor pengisi suara, yang dituntut oleh istrinya Miranda (Sally Field) dan mendapatkan hak asuh atas anak-anak mereka.

Daniel kemudian mengubah wajah serta dandanannya menjadi seorang perempuan tua. Dengan menyamar sebagai Nyonya Doubtfire sang pengasuh, dia bisa dekat lagi dengan keluarganya.Untuk penampilannya sebagai Daniel / Mrs. Doubtfire, Williams memenangkan penghargaan Golden Globe keempatnya.

Film ini memang di-remake dengan judul Jumanji: Welcome to the Jungle, tetapi para penggemar pasti akan selalu mengingat Robin Williams dalam film Jumanji sebagai seorang pria yang bertarung melawan tanaman merambat pemakan manusia dan badak-badak untuk melarikan diri dari permainan papan sihir. Dalam film arahan Joe Johnston ini, Williams berperan sebagai Alan Parish, seorang anak yang tersedot ke dalam permainan papan Jumanji dan muncul kembali 26 tahun kemudian sebagai seorang dewasa. Meskipun tidak sukses secara kritis, Williams menerima ulasan yang baik, dan secara anekdot, film ini menjadi favorit di antara penonton keluarga.

Akting Williams benar-benar bersinar di film ini. Dalam Good Will Hunting, Williams berperan sebagai seorang profesor psikologi yang diminta jadi psikolog bagi seorang matematikawan jenius perguruan tinggi MIT yang diperankan Matt Damon. Sebagai terapis yang membantu Will Hunting (Matt Damon) untuk mengatasi masa lalunya yang bermasalah, Williams memberikan dorongan dalam hidupnya.

Hubungan antara psikolog dan pasiennya yang punya masalah kepribadian itu banyak mengungkap sisi tersembunyi masing-masing karakter. Tentu saja, scene akhir film ini sangat menyentuh, sekaligus menyampaikan sebagian dari karya dramatisnya yang paling sensitif. Kesuksesan film ini membuka jalan bagi Matt Damon dan Ben Affleck serta kian menegaskan Williams sebagai aktor serius di ranah Hollywood. Setelah mendapatkan nominasi Oscar untuk karyanya di Good Morning America, Dead Poets Society, dan The Fisher King, Williams akhirnya mendapat piala Oscar pertamanya dalam film ini. 

Robin Williams memang sudah tiada, namun karyanya akan selalu dikenang selamanya. Dari delapan film di atas, yang mana film favoritmu?