8 Peraturan Unik Sepak Bola yang Dimainkan Anak-anak Generasi 90an

Bikin pertandingan jadi seru, lho!

Piala Dunia sebentar lagi akan menjelang. Berbagai persiapan dari berbagai hal sudah banyak dilakukan. Manusia-manusia ‘gila bola’ mulai kasak-kusuk, saling menjagokan pemain dan timnas kesayangan. Permainan bola pun mulai menjadi pembahasan di berbagai tempat, dari warung makan pinggir jalan hingga hotel-hotel kelas bintang lima. Euforia Piala Dunia belum datang, namun kehebohan mulai terjadi di berbagai belahan dunia. Betapa permainan sejuta umat ini begitu dinantikan karena penuh dengan keseruan, kebahagiaan, sekaligus ketegangan.

Berbicara tentang permainan sepak bola, anak-anak zaman dulu pun ternyata sangat menggemari permainan uber bola ini, lho. Meski sederhana, tingkat keseruan, kebahagiaan dan ketegangannya tidak kalah seru dengan liga-liga sepak bola dunia bahkan Piala Dunia. Bahkan, keseruan bermain bola di zaman dulu memberikan ‘kesan lebih’ yang sungguh tidak bisa dilupakan.

Bermain sepak bola selepas Ashar menjadi sebuah kebahagiaan tak terkira di masa kecil. Ada beberapa peraturan unik yang terkesan ‘ngasal’ karena tidak melulu harus mengikuti ketentuan permainan bola pada umumnya. Apa saja sih peraturan unik tersebut?

1. ‘Haram’ memakai sepatu bola

8 Peraturan Unik Sepak Bola yang Dimainkan Anak-anak Generasi 90anhttps://www.newtapanuli.com

Bukan karena harga sepatu bola yang begitu tinggi, bermain sepak bola di masa kecil dengan menggunakan sepatu adalah sebuah kesalahan besar. Selain karena tidak semua anak memiliki sepatu olahraga, memakai sepatu ketika bermain bola hanya akan membuat gerakan kaki menjadi terbebani.

Bukan hanya itu, jika ada salah satu (atau salah lima sekalipun) yang memakai sepatu, hal ini tentu saja akan membahayakan pemain lain yang tidak mengenakan sepatu. Bukankah lebih seru bermain bola tanpa alas kaki daripada harus repot-repot memakai sepatu karena akan membuat gerak kaki menjadi lebih ringan.

2. Gawang bisa diganti sandal atau bata

8 Peraturan Unik Sepak Bola yang Dimainkan Anak-anak Generasi 90anhttps://www.youtube.com

Tak ada rotan akar pun jadi, tak ada gawang sandal pun jadi. Meski sebenarnya sebuah gawang kecil bisa dibuat dengan hanya menancapkan dua buah bambu atau kayu, namun anak-anak zaman dulu biasanya akan menggunakan tumpukan sandal para pemain sebagai gawangnya. Jika tidak ada sandalpun, bisa dengan memakai batu-bata yang biasanya berserakan di pinggir-pinggir rumah. Bola yang memasuki area di antara sandal-sandal tersebut akan dianggap ‘gol’ meskipun berada di atas ketinggian tak terhingga.

3. Perbedaan kaos tim dengan membuka setengah baju

8 Peraturan Unik Sepak Bola yang Dimainkan Anak-anak Generasi 90anhttps://www.solselkab.go.id

Jika sekarang tim para pemain bola bisa dibedakan dengan kaos yang mereka gunakan, maka zaman dulu perbedaan tim bisa dilakukan dengan cara unik, lho. Karena dalam satu tim memakai baju dengan warna yang beragam, maka solusi satu-satunya untuk membedakan anggota tim adalah dengan cara salah satu tim membuka setengah bajunya hingga pundak. Jadi, saat melakukan permainan, anggota tim tidak akan salah memberikan umpan kepada anggota tim lainnya untuk melakukan aksi ‘gol’ ke daerah gawang tim lawan.

4. Tidak ada wasit dan kartu kuning, apalagi kartu merah

8 Peraturan Unik Sepak Bola yang Dimainkan Anak-anak Generasi 90anhttps://www.youtube.com

Bagi anak-anak dan remaja zaman dulu, wasit hanyalah merupakan sebuah mitos belaka. Wasit sama sekali tidak diperlukan ketika mereka mulai bermain bola. Jika pun ada kesalahan atau pelanggaran, maka hal tersebut bisa diselesaikan dengan cara musyawarah.

Meski ada sedikit ‘cek-cok’ mengenai pelanggaran, biasanya mereka akan melanjutkan kembali permainan bola dengan ceria dan semangat. Tak heran jika wasit, kartu kuning, kartu merah, semuanya tak ada dalam kamus permainan sepak bola kampung zaman dulu.

5. Skor akhir pertandingan bisa sampai puluhan

8 Peraturan Unik Sepak Bola yang Dimainkan Anak-anak Generasi 90anhttps://bolalob.com

Entah karena anggota tim pintar menggolkan gawang lain atau tim lawan yang terlalu lemah, skor akhir pertandingan biasanya memang akan lebih banyak jika dibandingkan permainan sepak bola pada umumnya. Belum beberapa menit gol terjadi, sudah terjadi lagi gol selanjutnya. Gol selanjutnya dilesakkan, gol-gol berikutnya menanti, begitu seterusnya. Jadi, permainan sepak bola tanpa ada satu pun gol merupakan sebuah kemustahilan.

6. Main bola bak Piala Dunia jika sedang hujan tiba

8 Peraturan Unik Sepak Bola yang Dimainkan Anak-anak Generasi 90anhttps://www.yukepo.com/hiburan/olahraga/inilah-11-peraturan-sepak-bola-masa-kecil-yang-bikin-kangen-anak-cowok-90-an/

Semua pasti sepakat, sepak bola adalah olahraga paling digemari di seantero jagat raya. Tak heran, permainan sepak bola menjadi kegiatan paling seru dari zaman dulu hingga sekarang. Meski negara ini belum pernah merasakan ikut ambil bagian dalam ajang memperebutkan gelar juara dunia melalui Piala Dunia, namun euforia dan suasana Piala Dunia ternyata bisa dirasakan oleh anak-anak dan remaja zaman dulu, lho. Kemeriahan dan keseruan bermain sepak bola ketika hujan lebat ternyata sama hebatnya ketika kamu merasakan euforia Piala Dunia. Seru, heboh, membahagiakan serta menegangkan.

7. ‘Keroyokan’ adalah strategi permainan paling sering dipakai

8 Peraturan Unik Sepak Bola yang Dimainkan Anak-anak Generasi 90anhttps://riska.id

Dalam bermain sepak bola, strategi permainan yang baik biasanya diterapkan menurut posisinya masing-masing. Ada kapten, ada bek, ada sayap kanan, sayap kiri, penyerang, yang masing-masing biasanya menempati posisi yang saling melengkapi antara anggota tim yang satu dengan anggota yang lain.

Berbeda dengan generasi zaman dulu, strategi ‘keroyokan’ merupakan strategi paling banyak dipakai oleh masing-masing tim. Ibarat gula yang selalu dikerubungi semut, maka bola selalu dikerubungi oleh para pemainnya. Bahkan, kiper pun biasanya ikut-ikutan mengerubungi bola ketika dekat dengan gawang.

8. Adzan Maghrib jadi peluit akhir permainan

8 Peraturan Unik Sepak Bola yang Dimainkan Anak-anak Generasi 90anhttp://www.rmolsumut.com

Karena tak ada wasit, otomatis tak ada juga batasan waktu. Selama masih bersemangat memperebutkan bola, generasi zaman dulu biasanya akan terus bermain bola selama berjam-jam tanpa istirahat. Karena terlalu asyik bermain bola, mereka sampai lupa waktu hingga matahari sudah akan tenggelam menuju malam.

Satu-satunya penanda yang harus diikuti untuk menghentikan permainan sepak bola adalah suara Adzan Maghrib dari mushola kampung. Petuah orangtua agar tidak berada di luar rumah (kecuali di masjid) menjadi kalimat ampuh yang sangat dipatuhi oleh kebanyakan anak-anak pada masa itu.

Apapun dan bagaimana bentuk permainannya, satu hal yang pasti adalah harus terus menjunjung tinggi semangat sportivitas. Yuk, olahraga agar tubuh tetap bugar dan sehat!

Iip Afifullah Photo Verified Writer Iip Afifullah

Someone

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya