5 Kebiasaan Unik Remaja Milenial Era 2000-an, Kamu Juga Gak?

Di era 2000-an, warnet adalah tempat favorit para remaja untuk menghabiskan waktu luang. Banyak dari mereka yang rela menghabiskan uang jajan demi bisa main game online atau sekadar browsing. Warnet juga menjadi tempat berkumpulnya teman-teman sekelas setelah pulang sekolah.

Biasanya, mereka memesan mie instan dan teh sambil menunggu giliran komputer kosong. Bahkan, tak jarang ada yang sampai lupa waktu karena terlalu asyik bermain. Sekarang, kebiasaan ini sudah jarang karena hampir semua aktivitas bisa dilakukan dari smartphone.

Remaja milenial tahun 2000-an pasti ingat bagaimana serunya mengoleksi kertas binder. Mereka akan membeli kertas dengan desain lucu, warna-warni, atau bergambar karakter kartun favorit. Kertas binder itu digunakan untuk menulis catatan sekolah maupun curhat pribadi.

Selain untuk diri sendiri, kertas binder juga sering dipakai untuk bertukar surat dengan teman sekelas. Rasanya bangga ketika punya banyak koleksi kertas yang belum dipakai. Kebiasaan ini juga menumbuhkan rasa ingin menulis dan berbagi cerita sejak dini.

Sebelum semua orang punya HP, telepon rumah menjadi andalan untuk berkomunikasi dengan teman. Setelah pulang sekolah, mereka biasanya akan menelepon hanya untuk menanyakan PR atau sekadar ngobrol random. Suara khas telepon rumah yang berdering saat ada panggilan masuk pun sangat familiar di telinga.

Seringkali, telepon rumah ini dipakai terlalu lama sampai orang tua menegur karena tagihan membengkak. Namun, momen ini justru menjadi kenangan manis tersendiri bagi remaja milenial. Sekarang, kebiasaan ini tergantikan oleh aplikasi chatting yang lebih praktis dan murah.

Remaja milenial dulu sangat menantikan majalah remaja yang terbit setiap bulan. Mereka akan membeli majalah untuk membaca tips fashion, kisah cinta remaja, hingga poster artis idola. Koleksi majalah ini juga biasanya disimpan rapi di rak kamar.

Tidak hanya dibaca sendiri, majalah tersebut sering dipinjamkan kepada teman sekelas. Bahkan, ada yang rela memotong poster untuk ditempel di dinding kamar. Kebiasaan membaca majalah ini membuat mereka tetap update tren remaja di masa itu.

Ketika HP mulai banyak dimiliki remaja, mereka berlomba-lomba untuk mengganti ringtone poliponik dengan lagu favorit. Selain itu, wallpaper HP juga diubah sesuai tren atau gambar artis kesayangan. Rasanya keren banget kalau bisa punya ringtone beda dari teman lainnya.

Biasanya, mereka akan mengirim ringtone atau wallpaper melalui infrared dengan menempelkan HP ke HP teman. Proses transfer yang lama justru menjadi keseruan tersendiri. Sekarang, semua itu tergantikan dengan download cepat di smartphone.

Itu tadi lima kebiasaan remaja milenial di era 2000-an yang bikin kangen. Meskipun zaman sudah berubah dan teknologi semakin canggih, kenangan masa remaja di era tersebut akan selalu melekat di hati. Kebiasaan sederhana ini justru menjadi cerita unik yang bisa dibagikan ke generasi berikutnya sebagai bagian dari perjalanan berkesan dalam hidup.